Sulap Dapur Jadi Tempat Produksi, Pria Asal Cihaurbeuti Ciamis Produksi Gitar Keren Hingga Diekspor

Sulap Dapur Jadi Tempat Produksi, Pria Asal Cihaurbeuti Ciamis Produksi Gitar Keren dan Diekspor

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/ai sani nuraini
Sulap Dapur Jadi Tempat Produksi, Pria Asal Cihaurbeuti Ciamis Produksi Gitar Keren dan Diekspor 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Seorang pria asal Cihaurbeuti bernama Ilham Firdaus yang memiliki hobi bermain musik ternyata mampu memproduksi berbagai macam gitar custom.

Meski diproduksi secara manual, hasil karyanya ini mampu bersaing dengan gitar-gitar yang diproduksi pabrik hingga mampu menembus pasar luar negeri.

Ilham sendiri merupakan warga Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis ini memproduksi gitar custom dan mengalihkan fungsi ruangan dapur rumahnya menjadi bengkel produksi gitar yang sederhana.

"Dalam pembuatannya dengan menggunakan alat tradisional seadanya dan mayoritas manual, gitar buatan saya inidiberi nama 'I AM', alhamdulillah sudah tembus ke pasar luar negeri seperti Malaysia," ungkapnya, Rabu (10/7/2024).

Adapun untuk keterampilan membuat gitar manual itu ia pelajari secara otodidak. 

Meski dengan modal yang minim dan tidak mumpuni, sebanyak 130 lebih gitar akustik dan elektrik hasil karyanya ini berhasil diproduksi dan dipasarkan.

Ilham menambahkan, karena keterbatasan modal dan peralatan, ia mampu menyelesaikan satu buah gitar dengan waktu dua minggu. 

Sementara itu, selain memproduksi gitar di bengkelnya, ia juga menerima service atau perbaikan gitar yang rusak.

"Ada juga yang datang ke sini untuk benerin gitar yang rusak, semacam service. Namun karena prosesnya masih dengan peralatan seadanya dan manual, kendalanya mungkin memang jadi sedikit lebih lama pengerjaannya," tambahnya.

Menurutnya, setiap gitar custom yang ia produksi biasanya dipesan lebih dulu oleh konsumen terkait model dan bahan gitarnya.

"Dari satu buah gitar dibanderol dengan harga mulai Rp 300 ribu hingga Rp 8 juta tergantung dari bahan baku yang mempengaruhi kualitasnya," imbuhnya.

Sementara bahan kayu yang digunakan dalam produksi gitar memakai kayu lokal Indonesia ataupun kayu impor yang kualitasnya lebih bagus seperti kayu maple dan siprus dan hal itu tergantung keinginan konsumen bahan dan bentuknya seperti apa.

Ilham berharap, ke depannya bisa mendapatkan bantuan modal dari pemerintah untuk bisa mengembangkan usahanya itu. 

"Harapannya begitu, supaya saya dapat memasarkan hasil karya ini lebih luas lagi dan membawa nama baik Kabupaten Ciamis dalam industri rumahan di bidang alat musik gitar," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved