Pemerintah Diminta Usut Tuntas Hacker PDN dan Perbaiki Sistem Keamanan Data

Kepastian keamanan data, baik data pribadi maupun pemerintah bisa terjaga dengan baik dan tidak disala gunakan oleh oknum.

Kompas.com
Kelompok hacker Brain Cipher pada Rabu (3/7/2024) malam mengumumkan di blog mereka telah mengirim decryptor untuk ransomware yang mereka kirim ke server PDNS 2 di Surabaya.(Brain Cipher) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Pemerintah harus mengusut secara serius hingga tuntus persoalan Pusat Data Nasional (PDN) yang diretas oleh hacker belum lama ini.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, yang turut meminta kasus peretasan PDN dicari siapa aktor utama di balik aksi peretasan tersebut.

Menurut Kang Haru, peretasan PDN menjadi pukulan telak bagi pemerintah untuk segera membenahi perlindungan serta pengamanan pusat data, terlebih data baik itu data pribadi maupun data data negara menjadi aset penting bagi sebuah bangsa.

Baca juga: Sistem Pusat Data Nasional Diretas dan Dijual Hacker, BSSN: Data Warga Sedang Tidak Aman

"Pemerintah harus serius mengusut sampai tuntas dan menghukum pelakunya. Jangan sampai negara dikalahkan oleh oknum. Karena apabila pemerintah menganggap urusan ini sepele maka masyarakat akan kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dan ujungnya bisa menjadi pembangkangan sipil. Ini lebih repot lagi," jelasnya, Kamis (4/7/2024).

Pria yang digadang-gadang menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat ini juga meminta pemerintah meningkatkan keamanan dari PDN.

Dengan begitu, kata dia, kepastian keamanan data, baik data pribadi maupun pemerintah bisa terjaga dengan baik dan tidak disala gunakan oleh oknum.

"Lakukan langkah-langkah pengamanan, libatkan pakar dan praktisi untuk membuat SOP pengamanan data pribadi masyarakat. Jangan sampai pemerintah kalah sama pihak swasta yang betul-betul serius menjaga kepercayaan publik," jelasnya.

Baca juga: 3 Drama Korea dengan Kisah Hacker yang Ramai pada Masanya, Ada Drama Ji Cang Wook

Jika hal tersebut tidak dilakukan, ditegaskan Kang Haru, maka pemerintah bisa kehilangan kepercayaan publik dan akan berakibat fatal untuk kemajuan bangsa.

"Kita bisa belajar dari industri perbankan yang sangat serius menyikapi masalah kepercayaan. Tanpa kepercayaan nasabah sebuah bank bisa collaps, dan bahkan negara bisa bangkrut," ungkap dia. [*]

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved