Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 28 Juni 2024 dengan Tema Tentang Minta Pertolongan Agar Tidak Mati Hati

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 28 Juni 2024 dengan Tema Tentang Minta Pertolongan Agar Tidak Mati Hati

TribunPriangan.com/Machmud Mubarok
Naskah Khutbah Jumat 28 Juni 2024 dengan Tema Tentang Minta Pertolongan Agar Tidak Mati Hati 

Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan kita semua melalui sabdanya, sebagaimana berikut:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ

Artinya, “Ingatlah bahwa dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuh. Jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Daging tersebut ialah hati,” (HR al-Bukhari).

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Sabda Rasulullah tersebut harus menjadi pengingat kita bersama agar jangan sampai hati ini rusak ataupun mati, sehingga tak punya sensitivitas terhadap apapun. Termasuk terhadap petunjuk dan ajakan-ajakan istikamah melaksanakan aneka kebaikan sebagaimana yang digariskan syariat. Ini tentu sangat bahaya. Orang yang hatinya sudah mati, ia hidup hanya dengan raganya saja, tapi sesungguhnya kosong akan nilai-nilai spiritual.

Imam Ibnu Athaillah dalam Matan Al-Hikam-nya menyebutkan tanda hati seseorang yang sedang mati.

مِنْ عَلَامَاتِ مَوْتُ الْقَلْبِ عَدَمُ الْحُزْنِ عَلَى مَا فَاتَكَ مِنَ الْمُوَافِقَاتِ وَتَرْكُ النَّدَمِ عَلَى مَا فَعَلْتَ مِنْ وُجُودِ الزَّلَاتِ

Artinya, “Salah satu kematian hati adalah tidak adanya kesedihan atas kesempatan ibadah yang terlewat dan tidak adanya penyesalan atas kekhilafan yang pernah dilakukan.”

Demikian ini, sama halnya dengan apa yang dijelaskan Syekh Ibnu Ajibah. Namun, beliau menambahkan satu lagi tanda hati yang sudah mati. Pertama, tidak bersedih atas kesempatan ibadah yang terlewat. Kedua, tidak menyesali perbuatan buruk yang telah dilakukan. Ketiga bersahabat dengan orang-orang lalai yang juga mati hatinya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Juni 2024: Manfaatkan Sisa Waktu untuk Selalu Bertaubat dari Dosa

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Tanda-tanda yang disebutkan Imam Ibnu Athaillah dan Syekh Ibnu Ajibah itu jangan-jangan semuanya ada pada diri kita tanpa kita sadari. Atau salah satu di antara ketiganya kerap kita lewati begitu saja, tanpa tahu bahwa sesungguhnya hati ini sudah mati. Naudzubillahi min dzalik. Mari kita selalu memohon kepada Allah agar senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan perintah-perintah-Nya dan mudah pula untuk meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.

Manusia tentu saja memiliki dosa kepada Allah swt. Dosa kecil ataupun dosa besar. Disengaja atau tidak. Tapi ingat bahwa rahmat dan ampunan Allah swt tidak ada habisnya. Satu hal yang paling penting di balik kesalahan-kesalahan yang barangkali terlanjur sudah kita lakukan, yaitu berikhtiar sekuat tenaga menjaga hati ini agar tidak mati, kita jaga agar terus hidup. Karena dengan begitu, jalan tobat selalu terbuka untuk kita semua, di manapun, dalam kondisi bagaimanapun, dan kapanpun. Syukur-syukur dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra meriwayatkan sebuah hadits Nabi Muhammad saw tentang perbedaan orang yang hatinya hidup dan orang yang hatinya mati, kering, dan gelap.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved