Berita Viral

Mengenal Lockbit 3.0 Peretas Pusat Data Nasional yang Minta Tebusan Rp 131 Miliar ke Pemerintah

Mengenal Lockbit 3.0 Kelompok Peretas Pangkalan Data Nasional yang Minta Tebusan Rp 131 Miliar ke Pemerintah

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunNews.com
Ilustrasi Peretas 

Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber, juga menyebut kelompok ini menjadi yang paling dominan secara global dan Asia Pasifik untuk modus ransomware ini. Mereka menyumbang 928 postingan leak sites atau 23 persen dari keseluruhan serangan global.

Sekadar catatan, data ini berdasarkan momen sebelum penegakan hukum terhadap LockBit baru-baru ini.

Pada Februari, kelompok ransomware ini digerebek penegak hukum lewat 'Operasi Kronos' yang melibatkan 10 negara, termasuk AS dan Inggris.

Hasilnya, sebagai contoh, dua warga negara Rusia dibekuk di AS. Di luar itu, kendali ke situs web Lockbit pun diambil alih.

Baca juga: Tunggu Surat Larangan Ngemis Online dari Kemensos, Kominfo akan Blokir Konten Nenek Mandi Lumpur

Departemen Kehakiman AS mengungkap Lockbit menargetkan lebih dari 2.000 korban di seluruh dunia dan meraup lebih dari US$120 juta (Rp1,98 triliun) uang tebusan.

Kelompok ini juga sempat melumpuhkan sistem PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) pada Mei 2023 dan mencuri data nasabah serta mengunggahnya di darkweb.

Apa Itu Ransomware?

Melansir Kompas dari laman kominfo.kotabogor.go.id, ransomware adalah jenis perangkat lunak yang bertujuan untuk mengenkripsi data atau mengakses sistem, kemudian meminta tebusan dalam bentuk uang atau cryptocurrency untuk mengembalikan akses data atau sistem ke pemiliknya.

Cara Ransomware Menyerang

1. Melalui Phishing

Serangan sering kali dimulai melalui surel atau pesan yang terlihat sah. Korban akan diminta untuk mengklik tautan atau membuka lampiran yang sebenarnya berisi malware.

2. Eksploitasi Celah Keamanan

Para penjahat siber memanfaatkan celah keamanan yang ada pada perangkat atau perangkat lunak yang belum diperbarui untuk menyusup dan mengenkripsi data.

3. Perangkat Lunak Tidak Resmi

Pengunduhan atau penggunaan perangkat lunak yang tidak sah atau tidak resmi, terutama dari sumber yang tidak tepercaya, dapat membuka pintu bagi malware.

Sementara itu, lockbit adalah salah satu 'geng' ransomware yang sangat aktif dan berbahaya dan paling aktif di dunia selama tiga tahun terakhir.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved