2 Sapi Jumbo Milik Peternak Asal KBB Dipilih Jokowi untuk Kurban, di Antaranya Berbobot 1,28 Ton

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - 2 ekor sapi yang berukuran jumbo milik peternak asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kurban di istana pada Idul Adha tahun ini.

Sapi yang dipilih orang nomor satu di Indonesia tersebut yakni milik peternak asal Kampung Babakan Cinta, RT 01/04, Desa Pasir Halang, Kecamatan Cisarua, dan satu lagi milik peternak asal Kecamatan Lembang, KBB.

Plt Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, sapi milik peternak asal Cisarua yang dipilih Jokowi milik bobot 1,28 ton dan sapi milik peternak asal Lembang seberat 800 kilogram.

"Kedua sapi itu sudah lolos cek fisik dan laboratorium, nanti sapi ini akan jadi hewan kurban presiden Jokowi di tempat berbeda," ujarnya saat dihubungi, Minggu (16/6/2024).

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Sekretariat Presiden, untuk sapi milik peternak asal Cisarua akan jadi hewan kurban Jokowi yang akan disembelih di Istana Kepresidenan di Bogor.

"Sedangkan satu sapi milik peternak asal Lembang akan dipakai untuk kurban di Istana Kepresidenan Cianjur," kata Wiwin.

Baca juga: 684 Ekor Sapi dan 82 Kambing di Ciamis Tak Layak Jadi Hewan Kurban Idul Adha

Baca juga: Sapi 1,13 Ton Bernama Nagita Dipilih Jokowi jadi Hewan Kurban, akan Disembelih di Masjid Al Jabbar

Sementara pemilik sapi asal Cisarua, Entang Sutanda (44), mengatakan, sapi pilihan Jokowi yang diberi nama Pancasona itu merupakan sapi hasil perkawinan jenis FH dan Simental berbobot 1,28 ton dan tinggi badan 168 sentimeter.

"Jadi total beratnya 1,285 ton, kemarin saya tawarkan Rp 105 juta, tapi dealnya Rp100 juta. Uangnya sudah masuk, nanti dibawa ke Istana Bogor," kata Entang.

Ia mengatakan, sapi miliknya jadi pilihan untuk kurban Jokowi karena sudah berdasarkan hasil seleksi ketat dan memenuhi standar berat badan, tinggi badan, dan harus dipastikan sehat berdasarkan pemeriksaan cek darah, penyakit mulut dan kuku (PMK), dan Lumpy Skin Desease (LSD).

"Pemeriksaannya dilakukan sejak sebulan sebelumnya. Ada tiga tahapan pemeriksaan oleh dinas dan Kementerian. Alhamdulillah punya saya dinyatakan lolos dan sehat," ujarnya.

Entang mengatakan, pada awalnya sapi itu dibesarkan untuk kebutuhan kontes hewan ternak, sehingga ia pilih sapi hasil kawin silang FH dan Simental agar memiliki badan yang gagah dan corak rupa yang cantik.

"Saya beli sapi ini dari peternak di sini, tadinya buat kontes ternak makanya bobotnya besar sekali," ujarnya di Kampung Babakan Cinta, Minggu (16/6/2024).

Ia mengatakan, sapi tersebut belum sempat ikut kontes ternak karena pada saat itu ada tawaran ikut seleksi hewan kurban untuk Presiden Jokowi, sehingga Entang pun langsung ikut seleksi hingga akhirnya lolos.

"Saya bangga karena sudah ikut dua kali seleksi gak lolos dan ikut kontes selalu gagal karena ada beberapa kendala," kata Entang.

Kini Entang merasa senang karena ternak miliknya jadi hewan kurban orang nomor satu di Indonesia karena selain gagal kontes ia juga telah gagal dua kali saat mengikuti seleksi pemilihan hewan kurban untuk Jokowi.

"Dua kali gagal karena berat badan sapinya di bawah standar. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikutkan sapi ini dalam seleksi hewan kurban Presiden dan saat ini Alhamdulillah lolos," ucapnya.