Ketua DPRD Garut Dianggap tak Punya Empati usai Viral Bilang 'Nangisna sing Sae' Kepada Guru Honorer
Insiden yang dianggap penghinaan itu terjadi saat aksi demonstrasi para guru honorer di depan kantor DPRD Garut pada Jumat (15/6/2024) sore.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) mengecam Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, atas komentarnya yang dinilai menghina martabat para guru honorer.
Insiden yang dianggap penghinaan itu terjadi saat aksi demonstrasi para guru honorer di depan kantor DPRD Garut pada Jumat (15/6/2024) sore.
Video ketua DPRD itu viral di media sosial saat Euis Ida terekam kamera mengucapkan, "Mangga Nangisna sing Sae" (silahkan menangisnya yang bagus) kepada Guru honorer yang sedang duduk menangis di lantai.
Ketua Umum DPP FAGAR, Ma’mol Abdul Faqih, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Euis Ida yang dinilai tidak memiliki empati terhadap perjuangan para guru honorer.
"Geus ceurik sing sae, ucapan itu kan bahasanya menyakitkan buat kami. Jadi tidak ada rasa empati memang," ujar Ma’mol kepada Tribunjabar.id, Sabtu (15/6/2024).
Baca juga: Seorang Kades di Garut Putuskan tak Perpanjang Masa Jabatan, Mengapa?
Ma’mol menegaskan bahwa para guru honorer hanya meminta hak mereka yang selama ini telah melaksanakan kewajiban dengan baik.
Aksi unjuk rasa dan audiensi itu menurutnya difokuskan kepada tuntutan agar para guru honorer di Garut mendapatkan gaji yang layak.
"Kami tidak menuntut banyak, kami hanya minta 1,5 juta saja untuk teman-teman yang tidak lolos diangkat jadi PNS atau ASN PPPK," ungkapnya.
Ma’mol mengungkapkan betapa sulitnya dan betapa menyakitkannya melihat para guru honorer di Garut yang saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan.
Baca juga: Kalimat Tak Terduga Menyakiti Guru yang Unjuk Rasa: Mangga Nangisna Sing Sae
Menurutya, permintaan tambahan anggaran untuk para guru honorer sebenarnya sangat kecil dibandingkan dengan anggaran SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) di Kabupaten Garut.
"SPPD di Kabupaten Garut itu sangat tinggi, hampir 100 miliar. Kami hanya minta sedikit tambahan saja dari uang yang sudah ada, hanya minta 6 miliar tambahan," ucapnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah, menghadapi aksi demonstrasi guru dengan sikap yang dinilai kurang simpatik, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Euis Ida terdengar menyampaikan ungkapan "Mangga Nangisna sing Sae (silahkan menangisnya yang bagus) kepada para guru yang sedang berunjuk rasa, Jumat (15/6/2024) sore.
Baca juga: 414 Kades di Garut Dapat Tambahan 2 Tahun Masa Jabatan, Dianggap Layak untuk Pembangunan Desa
Insiden ini terjadi ketika para guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) berkumpul di depan kantor DPRD Garut untuk menyampaikan keluhan mereka terkait kesejahteraan guru honorer, kuota PPPK dan status kepegawaian.
Ketua DPRD Garut
empati
Video Viral
Nangisna sing Sae
viral di media sosial
guru honorer
Euis Ida Wartiah
Viral Lokal
MIRIS! SDN Kertasari 3 di Majalengka Tak Punya Murid Baru di Tahun 2025, Guru Hanya 2 Orang |
![]() |
---|
Viral, Perempuan Asal Garut di Lecehkan dalam Angkot, Polres Garut Bergerak Cepat Tangkap Pelaku |
![]() |
---|
Lirik Lagu Viral Tiktok Mario G Klau - Kici Pung Mama, Fyp Baru Tren Velocity Menjamur di 2025 |
![]() |
---|
Bantuan Untuk Tenaga Honorer Rp 300 Ribu dari Presiden Cair Bulan Ini |
![]() |
---|
Honorer Dapat Bantuan Rp 300 Ribu dari Presiden Prabowo, Cair Bulan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.