Idul Adha 1445 H

3 Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H Bertema Nabi Ibrahim dan Kisah Inpiratifnya

3 Naskah Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H : Bertemakan Nabi Ibrahim dan Kisah Inpiratifnya

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/sidqi al ghifari
Ribuan warga Garut melaksanakan salat tarawih perdana bulan suci Ramadhan 1445 H di Masjid Agung Kabupaten Garut, Jawa Barat 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha, umat islam melaksanakan sholat sunnah dua rakaat atau yang disebut shola Id.

Meskipun shalat Id hukumnya sunnah atau tidak wajib, akan tetapi sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Setelah sholat ID, biasanya umat Islam akan mendengarkan khutbah singkat yang menyentuh hati para Jemaah.

Berikut ini TribunPriangan telah menyediakan sedikitnya 3 jenis Naskah Khutbah Idul Adha yang bisa dijadikan referensi saat pelaksanaan shalat tersebut.

*Contoh naskah khutbah 1

Tema: Tauhid Aktif Nabi Ibrahim Oleh

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَي ئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ

يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه .
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَ ا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ منْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْل رْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَك مْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنْ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ ا لهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَّرَ الُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ .
اَللَّهُمَّ صَ لِ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ ال ديْنِ .
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلََٰهَ إِلَّا اللُّ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِِلَِّّ الْحَمْدُ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SwT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita di pagi yang indah ini bisa berkumpul bersama menikmati hangatnya sinar mentari, dan segarnya udara di pagi sambil mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil sebagai ekspresi mengagungkan Ilahi Rabbi, dan melaksanakan shalat sunah dua raka’at Idul Adha sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Kita bertakbir tanda bersyukur kepada Allah SwT karena telah dipanjangkan usia di anugerahi hidup sehat, sehingga bisa mengalami kembali Idul Adha tahun ini. Tidak terasa lama waktu berlalu, masa berjalan, satu tahun serasa sebulan, sebulan serasa seminggu dan seminggu serasa sehari.

Begitu singkat waktu kita rasakan, pertanda betapa perjalanan hidup kita demikian cepat, umur kita semakin pendek, memangkas kesempatan berlama tinggal di dunia dan kuburan yang kita benci kian hari semakin mendekat, Allahu Akbar. Pantas Allah mengingatkan kita dalam surat al-Ashr ayat 1-3.

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلِۡۡنسََٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصََّٰلِحََٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَ قِ وَ تَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ

“Demi massa sesungguhnya manusia ada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman, yang beramal sholeh dan orang yang saling bernasihat dalam kebenaran dan kesabaran.”

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SwT dengan sepenuh hati. Kita niatkan di dalam hati, bahwa ibadah di pagi hari ini merupakan langkah awal kita, memulai perjalanan hidup yang penuh ketaatan dan ketabahan sebagaimana ketaatan para Nabi dan Shalihin.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

Jamaah Id yang berbahagia

Idul Adha adalah saat kita diingatkan kembali kepada riwayat perjalanan seorang Nabi teladan, seorang Nabi yang penuh dengan uswah hasanah. dengan ketekunannya mencari Tuhan pencipta sekaligus pemelihara alam semesta. Dialah Nabi Ibrahim as, dengan daya nalar yang kritis Nabi Ibrahim melihat keberadaan alam semesta yang sangat indah dan teratur tidak mungkin kalau tidak ada penciptanya. Maka setelah pengembaraan pikirannya mencari Tuhan maka akhirnya beliau menemukan jawaban seperti yang dinyatakan dalam al quran;

فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمۡسَ بَازِغَةٗ قَالَ هََٰذَا رَب ي هََٰذَآ أَكۡبَرُُۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يََٰقَوۡمِ إِن ي بَرِيٓ ٞ ء ممَّا تُشۡرِكُونَ إِن ي وَجَّهۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ
ٱلسَّمََٰوََٰتِ وَٱلَۡرۡضَ حَنِيفٗاُۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِي ن

“Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.” Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik” ( QS al-An’am 78-79).

Hadirin yang berbahagia,

Keyakinan tauhid Nabi Ibrahim adalah tauhid aktif yaitu tauhid dengan diiringi oleh amal shaleh dan amar makruf nahi munkar. Beliau melaksanakan shalat dan zakat serta berbuat baik kepada sesama manusia. Kepada bapaknya walaupun berbeda agama tetap hormat bahkan dimintakan ampun kepada Allah. Menurut riwayat yang mashur, Nabi Ibrahim senang memberi makan orang lain, setiap makan beliau selalu ingin mengajak orang lain makan walau harus berjalan jauh untuk menemukan orang yang mau diajak makan bersama.

Dalam melakukan amar makruf nahi munkar beliau tunjukkan dengan berdakwah kepada keluarganya dan kepada kaumnya bahkan kepada penguasa pada zamannya. Beliau berdakwah dengan menyeru menghentikan penyembahan kepada patung-patung dan hawa nafsu dan menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah Subhanahuwata’ala saja. Sehingga Nabi Ibrahim menerima konsekuensi dari dakwahnya, dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup di depan umum.

Dengan keyakinan dan iman yang kuat kepada Allah, tawakal dan berdoa, maka Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan kepada api supaya dingin sehingga bisa menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api yang menyala-nyala.(QS, al-Anbiya:69).

قُلۡنَا يََٰنَارُ كُونِي بَرۡدٗا وَسَلََٰمًا عَلَىَٰٓ إِبۡرََٰهِيمَ

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَ ر

Pelajaran dari sejarah Nabi Ibrahim kita dapat mengambil uswah hasanah dari beliau. bahwa iman itu harus hidup dan aktif. Bukan iman yang pasif dan statis. Iman aktif itu iman yang diekspresikan dalam tindakan amal sosial atau hablu min an-naas, melaksanakan amar makruf nahi munkar, serta berakhlak baik dalam pergaulan dengan sesama manusia.

Banyak sekali ayat Al-Qur’an maupun al-Hadits yang menyatakan bahwa indikator iman itu adalah amal baik dan akhlak karimah. Diantaranya hadits yang berbunyi:

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَنِ النَّبِ يِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لَِخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِ ه " رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, pembantu Rasulullah saw, dari Nabi saw bersabda, 'Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'" (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang beriman harus ikut aktif melakukan kerja-kerja yang bermanfaat termasuk dalam hal ini ikut memakmurkan bumi dan memelihara bumi dari kerusakan.

Bagi orang mukmin ketika melihat kerusakan lingkungan, maka dia akan ikut aktif untuk memperbaikinya. Supaya bumi tetap layak untuk dihuni dan nyaman untuk ditinggali. Sebab bumi sekarang menurut para ahli sudah dapat dirasakan dan terasa panas serta penuh sesak dihuni oleh 8 milyar penduduk sehingga terasa sempit.

Bumi sudah datar, panas dan penuh sesak diakibatkan oleh kerusakan lingkungan sehingga menyebabkan terjadi perubahan iklim. Berbagai bencana sudah terjadi: banjir, topan dan tanah longsor mengakibatkan kerugian manusia. Kenaikan suhu bumi dan diprediksi tahun 2050 Indonesia akan ditimpa suhu udara panas.

Sehingga banyak tempat di bumi ini yang mengalami kekeringan dan terjadi gagal panen pertanian sehingga terjadi kekurangan pangan yang parah. Akan terjadi pengungsian besar besaran dari daerah kering miskin ke daerah yang subur makmur. menurut perkiraan para ahli akan terjadi sekitar 200 juta orang menjadi pengungsi pada tahun 2050.

Melihat kenyataan dan prediksi tersebut di atas selayaknya kita kaum muslimin prihatin dan berusaha menjadi terdepan untuk ikut andil untuk mengurangi kerusakan dan ikut memperbaiki keadaan Bumi. Mencegah kerusakan dan memelihara kesuburan bumi adalah perintah Allah supaya manusia selalu berbuat kebaikan.

۞وَإِلَىَٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صََٰلِحٗاۚ قَالَ يََٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱلِلََّّ مَا لَكُم منۡ إِلََٰهٍ غَيۡرُهُ هُوَ أَنشَأكَُم م نَ ٱلَۡرۡضِ وَٱسۡتَعۡمَرَكُمۡ فِيهَا فَٱسۡتَغۡفِرُوهُ ثُمَّ
تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِۚ إِنَّ رَب ي قَرِي ٞ ب مُّجِي ٞ ب

Artinya: Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)". (QS Hud ayat 61)
Sebaliknya kaum Muslimin jangan sampai ikut andil walau sedikit pun untuk menambah kerusakan di bumi ini karena Allah berfirman:

وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلَۡرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلََٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱلِلَِّّ قَرِي ٞ ب منَ ٱلۡمُحۡ سِنِينَ

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QA al-A’raf ayat 56).
Iman yang aktif adalah keyakinan yang diejawantahkan dalam bentuk amal shaleh atau amal yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, tetangga serta masyarakat pada umumnya serta bermanfaat bagi kelestarian alam semesta. Iman aktif jika dimanifestasikan dalam perayaan Idul Adha adalah di samping shalat Id juga kita dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban.

Iman aktif seseorang tidak hanya memiliki kesalehan individual juga dia melaksanakan kesalehan sosial. Qurban adalah salah satu bentuk kesalehan sosial yang berimplikasi kepada keberagamaan kita. Barangsiapa yang mampu lalu tidak berkurban maka ancamannya tidak boleh mendekat kepada tempat shalat kami (Rasul saw).

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَ

Hadirin yang berbahagia

Di akhir khutbah ini, khatib ingin mengajak kita semua memanfaatkan kesempatan yang ada untuk selalu berbuat baik. Mumpung masih diberi kesempatan hidup oleh Allah yang entah sampai kapan sisa umur ini masih ada. Sungguh alangkah indahnya jika umur yang tersisa ini kita gunakan untuk hal hal yang bermanfaat sehingga menjadi umur yang dipenuhi kasih sayang Allah, umur yang dipenuhi barakah Allah. Harta yang kita punya, mari kita gunakan untuk kepentingan kebaikan, kita gunakan untuk meraih kesenangan di akhirat yang abadi. Jangan sampai kita menyesal berkepanjangan ketika kita berada di alam keabadian.

Untuk menguatkan keimanan kita agar menjadi iman aktif marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Allah SwT. Dan kita yakin do’a ini akan diamini para malaikat juga akan dikabulkan Allah SwT.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِِلَِّّ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِِلَِّّ رَ بِ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَ هُ
يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
. اَللَّهُمَّ __________صَ لِ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْ دٌ
الل هُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالَمْوَاتِ اِ نَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فيَا قَاضِيَ
الحَاجَاتِ .
الل هُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى ال ديْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى ال رزْ قِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ
وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ .
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُ ريَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامً ا .
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الِْۡسْلَامَ وَالْمُسلِمِين وَاجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَ قِ يَا رَبَّ الْعَلَمِي ن .
اَللَّهُمَّ أَلِ فْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلَنْصَا ر
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا… وَتُبْ عَلَينَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْْخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَب كَ رَ بِ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِِلَِّّ رَ بِ الْعَالَمِي ن

Baca juga: Kapan Batas Akhir Pembagian Daging Kurban Idul Adha Kepada Penerima?

*Contoh naskah khutbah 2

Tema : Resep Nabi Ibrahim Lulus dari Ujian Allah

Oleh Rustam Ibrahim, Dosen UNU Surakarta.

Khutbah I

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Kaum Muslimin-Muslimat jamaah Id al-Adha yang berbahagia..!

Pertama marilah kita bertakwa kepada Allah SWT yaitu menjauhi segala larangan Allah dan melaksanakan segala perintahnya. Hal tersebut kita lakukan karena takwa merupakan nilai esensial dalam berkurban, Allah tidak akan menerima daging atau darah dari hewan kurban, namun yang diterima Allah adalah ketakwaan dari orang yang berqurban. Takwa bagi generasi muda juga bisa dimaknai dengan meningkatkan belajar, meraih prestasi, disiplin, unggul, rajin shalat lima waktu dan beribadah kepada Allah SWT.

Sebaliknya menjauhi larangan Allah, seperti menjauhi Narkoba, menghindari hoaks dan ujarna kebencian, menjauhi radikalisme dan terorisme, menjauhi permusuhan demi membangun dan membela NKRI yang bermartabat.

Alhamdulillah, pagi hari ini kita semua berbahagia, karena kita dapat melaksanakan shalat Idul Adha bersama-sama dan merayakan Idul Adha dengan selamat dan sejahtera. Karena itu, mari kita bersama merenungi makna dan hakikat yang terdalam dari Idul Adha. Kaum Muslimin-Muslimat jamaah Id al-Adha yang berbahagia! Apa makna dari Idul Adha?

Secara bahasa, ‘id memiliki makna hari raya, adha bermakna hewan sembelihan, artinya pada hari ini kita diperintahkan Allah untuk berqurban dengan menyembelih binatang qurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, hari ini juga dapat dinamakan dengan hari raya haji, karena sehari sebelumnya umat Muslim yang berhaji melaksanakan wukuf di arafah.

Hari raya Idul Adha juga dinamakan dengan hari raya besar, idul kabir, karena mengingat peristiwa penting sejarah nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Pada hari raya Idul Adha ini, mari kita bersama-sama belajar dari kesuksesan Nabi Ibrahim AS. Imam Nawawi bin Umar Al Bantani Al Jawi dalam Kitab Nashoihul Ibad, halaman 10 mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ketika ditanya, apa alasan utama Allah SWT mengangkat Nabi Ibrahim menjadi Kholilullah (kekasih Allah)? Nabi Ibrahim menjawab dengan tiga alasan, pertama, Nabi Ibrahim selalu mendahulukan perintah Allah. Kedua, Nabi Ibrahim selalu tawakkal kepada Allah. Dan Ketiga, Nabi Ibrahim adalah pribadi yang peduli terhadap orang lain.

Rahasia pertama Nabi Ibrahim menjadi Khalilullah (kekasih Allah) adalah mendahulukan perintah Allah. Hal tersebut mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat as-Shaffat 102-111

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ. فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ. وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ. وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ. سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ. كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu’, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman."

Syekh Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Munir li Zuhaili juz 23 halaman 117 menjelaskan bahwa ketika usia Nabi Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun), pada malam tarwiyah, hari ke-8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan, “Hai Ibrahim! Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menyembelih anakmu.”

Pagi harinya, beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam. Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan? Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah yang artinya, berpikir/merenung.

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah, beliau bermimpi sama dengan sebelumnya. Pagi harinya, beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah ?. Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari ‘Arafah, yang artinya mengetahui, dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah.

Malam berikutnya lagi, beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa. Maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan penyembelihan Ismail. Karena itulah, hari itu disebut denga hari menyembelih kurban (yaumun nahr). Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya,

“Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, aku diperintahkan Allah untuk menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu “Ia (Ismail) menjawab, ‘Hai bapakku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau, Insya Allah, engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Ahmad Ghalwas dalam kitab Da’watur Rusul halaman 112 menjelaskan, ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS telah bersiap diri untuk penyembelihan, Nabi Ibrahim bertakbir dengan menjalankan pisau pada tenggorokan Ismail, kemudian Allah SWT menyelamatkan Nabi Ismail AS.

Allah tidak memperkenankan pisau yang dibawa Nabi Ibrahim melukai sedikit pun Nabi Ismail AS. Allah SWT memanggil Ibrahim bahwa Ibrahim telah lulus ujian dengan ketaatan Ibrahim dalam mendahulukan perintah Allah SWT. Ibrahim melihat di depannya seekor domba putih yang besar yang dikirim Allah untuk mengganti Ismail sebagai sembelihan.

Kemudian Ibrahim menyembelih domba tersebut untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Dari perjalanannya yang panjang, dengan rentetan perjuangan dan ujian demi ujian, pada akhirnya Nabi Ibrahim mendapatkan kemenangan, kelulusan, dan kesuksesan yang gemilang. Lulus dari ujian yang berat dari Allah SWT.

Hingga kini peristiwa tersebut dikenang oleh Muslim sedunia agar ajaran Nabi Ibrahim menjadi teladan dan diamalkan oleh generasi masa depan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Saudara-saudara sidang Idul Adha yang berbahagia..!

Rahasia kedua kesuksesan Nabi Ibrahim adalah, Nabi Ibrahim selalu bertawakkal kepada Allah SWT. Maksudnya, Nabi Ibrahim adalah Nabi yang selalu berusaha keras, Nabi yang cerdas, Nabi yang ikhlas, dan selalu mengerjakan perintah Allah dengan tuntas.

Nabi Ibrahim selalu berikhtiar dan berusaha dalam melaksanakan perintah Allah, berdoa kepada Allah, dan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Allah SWTberfirman dalam Surat Ar Ra’d, ayat 11:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk selalu berusaha, berdoa, dan tawakkal kepada Allah SWT. Dalam konteks hari raya Idul Adha, Nabi Ibrahim selalu bekerja keras untuk melaksanakan perintah Allah, Nabi Ibrahim bekerja cerdas dengan mengklarifikasi mimpi hingga tiga kali, Nabi Ibrahim juga mendiskusikannya dengan Nabi Ismali AS.

Nabi Ibrahim juga menerima perintah Allah tersebut dan mengerjakannya dengan ikhlas, tujuannya hanya kepada Allah SWT dan akhirnya perintah Allah beliau laksanakan dengan sukses dan tuntas. Nabi Ibrahim adalah pribadi yang arif bijaksana, Nabi yang cerdas dan pintar, Ketika beliau berdakwah pada masyarakat, beliau menguasai berbagai bahasa mereka, faham ajaran mereka, beliau mengerti sosiologi, dialektika dan adat istiadat mereka. Sehingga masyarakat yang didakwahi Nabi Ibrahim tidak dapat membantah hujjah dan dalil Nabi Ibrahim.

Keteladanan Nabi Ibrahim di atas penting untuk diamalkan generasi bangsa dengan selalu rajin dan giat belajar dalam menguasai ilmu pengetahuan. Setiap Muslim wajib untuk mempelajari berbagai ilmu yang menjadi kebutuhan hidupnya, seperti ilmu agama, ilmu kedirgantaraan, militer, sosial, kedokteran, maupun ilmu yang menjadi kebutuhan masyarakat, agar tercipta masyarakat yang sejahtera, maju, dan bermartabat.

Barang siapa tekun, ia akan akan dapat, barang siapa bersabar, ia akan dapat, siapa menanam, pasti menuai, di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Pemuda harus bangkit dan bergerak demi meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Saudara-saudara sidang Idul Adha yang berbahagia..!

Rahasia kesuksesan Nabi Ibrahim yang ketiga adalah Nabi Ibrahim adalah sosok Nabi yang dermawan dan peduli sosial. Nabi Ibrahim tidak pernah makan pagi dan makan sore, kecuali disertai oleh kawan, walaupun beliau harus berjalan jauh untuk mencari kawan yang mau makan bersama Nabi Ibrahim AS. Dalam konteks hari raya Idul Adha, kita diperintahkan Allah untuk meneladani Nabi Ibrahim AS, jangankan harta, tenaga, maupun fikiran, bahkan putra yang sholih pun akan beliau korbankan demi menjalankan perintah Allah SWT.

Kita tidak diperintahkan menyembelih putra kita, namun kita hanya diperintahkan untuk menyembelih hewan Qurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, kita juga diperintahkan Allah untuk menjadi seorang yang peduli sosial, membantu sesama yang membutuhkan. Terutama bagi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah
Ya Allah Ya Rahman, Ampunilah umat Nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW, kasihanilah mereka, bimbinglah mereka, sayangilah mereka, sebagaimana Nabi Muhammad menyayangi mereka. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 Juni 2024:Teladan dari Buah Kesabaran Nabi Ibrahim AS saat Kurbankan Anaknya

* Contoh naskah khutbah 3

Tema : Tauhid dan Ketahanan Nabi Ibrahim di Masanya

Khutbah 1

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ: فَإِنْ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SwT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita di pagi yang indah ini bisa berkumpul bersama menikmati hangatnya sinar mentari, dan segarnya udara di pagi sambil mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil sebagai ekspresi mengagungkan Ilahi Rabbi, dan melaksanakan shalat sunah dua raka’at Idul Adha sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Kita bertakbir tanda bersyukur kepada Allah SwT karena telah dipanjangkan usia di anugerahi hidup sehat, sehingga bisa mengalami kembali Idul Adha tahun ini. Tidak terasa lama waktu berlalu, masa berjalan, satu tahun serasa sebulan, sebulan serasa seminggu dan seminggu serasa sehari. Begitu singkat waktu kita rasakan, pertanda betapa perjalanan hidup kita demikian cepat, umur kita semakin pendek, memangkas kesempatan berlama tinggal di dunia dan kuburan yang kita benci kian hari semakin mendekat, Allahu Akbar. Pantas Allah mengingatkan kita dalam surat al-Ashr ayat 1-3.

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ

“Demi massa sesungguhnya manusia ada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman, yang beramal sholeh dan orang yang saling bernasihat dalam kebenaran dan kesabaran.”

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SwT dengan sepenuh hati. Kita niatkan di dalam hati, bahwa ibadah di pagi hari ini merupakan langkah awal kita, memulai perjalanan hidup yang penuh ketaatan dan ketabahan sebagaimana ketaatan para Nabi dan Shalihin.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

Jamaah Id yang berbahagia..

Idul Adha adalah saat kita diingatkan kembali kepada riwayat perjalanan seorang Nabi teladan, seorang Nabi yang penuh dengan uswah hasanah. dengan ketekunannya mencari Tuhan pencipta sekaligus pemelihara alam semesta. Dialah Nabi Ibrahim as, dengan daya nalar yang kritis Nabi Ibrahim melihat keberadaan alam semesta yang sangat indah dan teratur tidak mungkin kalau tidak ada penciptanya. Maka setelah pengembaraan pikirannya mencari Tuhan maka akhirnya beliau menemukan jawaban seperti yang dinyatakan dalam al quran;

فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمۡسَ بَازِغَةٗ قَالَ هَٰذَا رَبِّي هَٰذَآ أَكۡبَرُۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يَٰقَوۡمِ إِنِّي بَرِيٓءٞ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ إِنِّي وَجَّهۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ حَنِيفٗاۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

“Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.” Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik” ( QS al-An’am 78-79).

Hadirin yang berbahagia,..

Keyakinan tauhid Nabi Ibrahim adalah tauhid aktif yaitu tauhid dengan diiringi oleh amal shaleh dan amar makruf nahi munkar. Beliau melaksanakan shalat dan zakat serta berbuat baik kepada sesama manusia. Kepada bapaknya walaupun berbeda agama tetap hormat bahkan dimintakan ampun kepada Allah. Menurut riwayat yang mashur, Nabi Ibrahim senang memberi makan orang lain, setiap makan beliau selalu ingin mengajak orang lain makan walau harus berjalan jauh untuk menemukan orang yang mau diajak makan bersama.

Dalam melakukan amar makruf nahi munkar beliau tunjukkan dengan berdakwah kepada keluarganya dan kepada kaumnya bahkan kepada penguasa pada zamannya. Beliau berdakwah dengan menyeru menghentikan penyembahan kepada patung-patung dan hawa nafsu dan menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah Subhanahuwata’ala saja. Sehingga Nabi Ibrahim menerima konsekuensi dari dakwahnya, dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup di depan umum. Dengan keyakinan dan iman yang kuat kepada Allah, tawakal dan berdoa, maka Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan kepada api supaya dingin sehingga bisa menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api yang menyala-nyala.(QS, al-Anbiya:69).

قُلۡنَا يَٰنَارُ كُونِي بَرۡدٗا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

Pelajaran dari sejarah Nabi Ibrahim kita dapat mengambil uswah hasanah dari beliau. bahwa iman itu harus hidup dan aktif. Bukan iman yang pasif dan statis. Iman aktif itu iman yang diekspresikan dalam tindakan amal sosial atau hablu min an-naas, melaksanakan amar makruf nahi munkar, serta berakhlak baik dalam pergaulan dengan sesama manusia.

Banyak sekali ayat Al-Qur’an maupun al-Hadits yang menyatakan bahwa indikator iman itu adalah amal baik dan akhlak karimah. Diantaranya hadits yang berbunyi:

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ " رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, pembantu Rasulullah saw, dari Nabi saw bersabda, 'Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'" (HR. Bukhari dan Muslim).

Orang beriman harus ikut aktif melakukan kerja-kerja yang bermanfaat termasuk dalam hal ini ikut memakmurkan bumi dan memelihara bumi dari kerusakan. Bagi orang mukmin ketika melihat kerusakan lingkungan, maka dia akan ikut aktif untuk memperbaikinya. Supaya bumi tetap layak untuk dihuni dan nyaman untuk ditinggali. Sebab bumi sekarang menurut para ahli sudah dapat dirasakan dan terasa panas serta penuh sesak dihuni oleh 8 milyar penduduk sehingga terasa sempit.

Bumi sudah datar, panas dan penuh sesak diakibatkan oleh kerusakan lingkungan sehingga menyebabkan terjadi perubahan iklim. Berbagai bencana sudah terjadi: banjir, topan dan tanah longsor mengakibatkan kerugian manusia. Kenaikan suhu bumi dan diprediksi tahun 2050 Indonesia akan ditimpa suhu udara panas. Sehingga banyak tempat di bumi ini yang mengalami kekeringan dan terjadi gagal panen pertanian sehingga terjadi kekurangan pangan yang parah. Akan terjadi pengungsian besar besaran dari daerah kering miskin ke daerah yang subur makmur. menurut perkiraan para ahli akan terjadi sekitar 200 juta orang menjadi pengungsi pada tahun 2050.

Melihat kenyataan dan prediksi tersebut di atas selayaknya kita kaum muslimin prihatin dan berusaha menjadi terdepan untuk ikut andil untuk mengurangi kerusakan dan ikut memperbaiki keadaan Bumi. Mencegah kerusakan dan memelihara kesuburan bumi adalah perintah Allah supaya manusia selalu berbuat kebaikan.

۞وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَٰلِحٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱسۡتَعۡمَرَكُمۡ فِيهَا فَٱسۡتَغۡفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٞ مُّجِيبٞ

Artinya: Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)". (QS Hud ayat 61)

Sebaliknya kaum Muslimin jangan sampai ikut andil walau sedikit pun untuk menambah kerusakan di bumi ini karena Allah berfirman:

وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QA al-A’raf ayat 56).

Iman yang aktif adalah keyakinan yang diejawantahkan dalam bentuk amal shaleh atau amal yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, tetangga serta masyarakat pada umumnya serta bermanfaat bagi kelestarian alam semesta. Iman aktif jika dimanifestasikan dalam perayaan Idul Adha adalah di samping shalat Id juga kita dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban. Iman aktif seseorang tidak hanya memiliki kesalehan individual juga dia melaksanakan kesalehan sosial. Qurban adalah salah satu bentuk kesalehan sosial yang berimplikasi kepada keberagamaan kita. Barangsiapa yang mampu lalu tidak berkurban maka ancamannya tidak boleh mendekat kepada tempat shalat kami (Rasul saw).

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَ

Hadirin yang berbahagia...

Di akhir khutbah ini, khatib ingin mengajak kita semua memanfaatkan kesempatan yang ada untuk selalu berbuat baik. Mumpung masih diberi kesempatan hidup oleh Allah yang entah sampai kapan sisa umur ini masih ada. Sungguh alangkah indahnya jika umur yang tersisa ini kita gunakan untuk hal hal yang bermanfaat sehingga menjadi umur yang dipenuhi kasih sayang Allah, umur yang dipenuhi barakah Allah. Harta yang kita punya, mari kita gunakan untuk kepentingan kebaikan, kita gunakan untuk meraih kesenangan di akhirat yang abadi. Jangan sampai kita menyesal berkepanjangan ketika kita berada di alam keabadian.

Untuk menguatkan keimanan kita agar menjadi iman aktif marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Allah SwT. Dan kita yakin do’a ini akan diamini para malaikat juga akan dikabulkan Allah SwT.

Khutbah 2

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ

يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمـُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمـُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فيَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ.

اللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسلِمِين وَاجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ.

اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا… وَتُبْ عَلَينَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيم

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

(*)

Baca berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved