Idul Adha 1445 H
3 Golongan yang Punya Hak Afdhal Terima Daging Qurban di Hari Raya Idul Adha, Siapa Saja?
3 Golongan yang Punya Hak Afdhal Terima Daging Qurban di Hari Raya Idul Adha, Siapa Saja?
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNPRIANGAN.COM - Tinggal menghitung hari umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Lebaran Haji atau Hari Raya Idul Adha.
Pada hari kebesaran umat islam tersebut seluruh umat yang merasa mampu diwajibkan untuk melaksanakan menyebelih hewan qurban.
Menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha merupakan ibadah sunnah bagi umat Islam yang mampu.
Ini dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang banyak kepada umatnya.
Baca juga: Lebaran Haji Jatuh Tanggal Berapa Tahun Ini? Simak Hasil Sidang Isbat Pemerintah
Salah satu hikmah yang bisa didapat dari berkurban adalah saling berbagi dan memberi kepada sesama manusia.
Sebab, daging hewan kurban yang telah disembelih akan dibagikan.
Dengan kurban, seorang muslim dapat mengambil pelajaran untuk membangun kesadaran tentang kepedulian terhadap sesama, terutama terhadap orang tidak mampu.
Namun, tahukah Anda bahwa yang berhak menerima daging kurban memiliki ketentuan.
Oleh karena itu, penting agar pembagiannya harus tepat sasaran.
Baca juga: Tata Cara Salat Idul Adha 1445 H, untuk Diri Sendiri Maupun Makmum
Mengutip laman Badan Amil Zakat Nasional, berikut adalah 3 golongan yang berhak menerima daging kurban:
1. Shohibul Qurban
Shohibul Qurban merupakan orang pertama yang wajib menerima hasil qurban.
Shohibul Qurban sendiri adalah orang yang menginfakkan hartanya untuk Qurban pada tahun tersebut.
Dalam Hadis Riwayat Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda “Jika di antara kalian berqurban, maka makanlah sebagian qurbannya.” (HR Ahmad).
Orang yang berkurban tidak boleh menjual kurban bagiannya, baik dalam bentuk daging, bulu, maupun kulit.
Baca juga: Keutamaan Puasa Sunnah Arafah, Puasa yang Dikerjakan sebelum Hari Raya Idul Adha 1445 H
2. Tetangga sekitar, teman, dan kerabat
Daging kurban boleh dibagikan kepada kerabat,
teman, dan tetangga sekitar meski mereka berkecukupan.
Besarnya daging kurban yang diberikan adalah sepertiga bagian.
Hal ini berdasar Hadits Riwayat Ibnu Umar yang berbunyi, “Gunakanlah untuk keluargamu sepertiga daging kurban, berikanlah tetanggamu yang fakir sepertiga, shodaqohkanlah pada orang yang minta-minta sepertiga.” (HR. Ibnu Umar)
3. Fakir miskin
Golongan yang berhak mendapatkan daging hewan kurban berikutnya adalah Fakir miskin.
Sebagaimana salah satu tujuan dari berkurban adalah saling berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Fakir miskin mendapatkan jatah sepertiga, dan shohibul kurban juga dapat menambahkan jatah hewan kurban untuk fakir miskin dari bagian kurbannya.
Sebagaimana firman Allah dalam Quran surah Al-Hajj ayat 28, yang artinya: “Makanlah sebagian dari daging kurban dan berikanlah kepada orang fakir.” (Q.S. Al-Hajj : 28).
Baca juga: Niat Puasa Arafah, Puasa yang Dianjurkan Sebelum Hari Raya Idul Adha 1445 H, Pahalanya Luar Biasa
Baca juga: Sapi ALIEN Asal Subang Jadi Pilihan Jokowi untuk Kurban di Idul Adha 1445 H, Harganya Rp 100 Juta
Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Awet, Tidak Busuk dan Bau
Menyimpan daging kurban kadang masih jadi issue bagi berbagai kalangan yang jarang ketemu daging domba terutama potongan dari kurban pada hari raya Idul Adha.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan dasar cara mengolah dan menyimpan daging dengan benar.
Berikut ini TribunPriangan telah menyiapkan beberapa cara yang bisa diikuti agar daging kurban anda tetap segar seperti baru diberikan pasca penyebelihan.
1. Pastikan Tangan Bersih dan Higienis
Memastikan tangan selalu dalam keadaan bersih saat menyentuh daging kurban adalah hal penting.
Pasalnya, tangan manusia bisa menyimpan banyak bakteri dan kuman yang bisa saja berpinda dari satu tempat.
Usahakan untuk membersihkan tangan Anda terlebih dahulu sebelum menyentuh daging.
Bisa juga dengan cara mudah menggunakan sarung tanggan plastik untuk khusu makanan.
2. Jangan Mencuci Daging yang Kotor Menggunakan Air
Kandungan dalam air dapat menghilangkan ciri khas dari daging, serta dapat menyebabkan kontaminasi silang, yaitu penyebaran kuman dan bakteri dari permukaan daging ke permukaan lain di dapur.
Selain itu, mencuci daging dengan air sebelum disimpan berpotensi dapat membuat daging bau dan mengurangi level juicy-nya.
Alternatif yang dapat dipakai saat mendapati daging dalam keadaan kotor, adalah menggunakan tisu, entah tisu halus maupun tisu makan.
Caranya, ambil 1 lembar tisu dan lap bagian daging yang kotor dengan pelan hingga terlihat bersih atau sudah tidak ada lagi kotoran yang menempel di permukaan daging kurban.
3. Jangan Mencampur Daging dengan Jeroan
Daging fresh atau segar tidak boleh dicampur dengan jeroan.
Jeroan sendiri merupakan bagian dalam atau sistem pencernaan dari hewan qurban yang juga diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Namun jeroan juga merupakan organ yang terdapat banyak mikroba atau bakteri yang hidup semasa hewan qurban hidup.
Hal ini dapat menyebapkan mikroba berpindah dari jeroan ke daging untuk mecari inang baru atau tempat hidup baru.
Dikarenakan daging merupakan substrat atau subyek yang bisa dimodifikasi sebagai tempat hidup mikroba.
Ketika tercampur dengan jeroan, maka daging akan mengalami pembusukan dengan cepat.
4. Simpan daging dengan cara utuh
Jika ingin menyimpan daging dalam kulkas atau mesin pendingin lainnya terdapat beberapa cara agar daging tetap terjaga selama proses penyimpanan.
Sebisa mungkin tidak meyimpan daging yang sudah berbentuk dadu/sate.
Usahakan daging dalam keadaan utuh dengan tulang.
Bisa juga dipotong sesuai kebutuhan, yakni tidak terlalu bubuk seperti saat akan membuat sate.
Hal ini menghindari kontaminasi dengan tangan anda dan akan mempercepat pembusukan daging.
5. Jaga suhu daging agar tidak kaget
Jika ingin menyimpan daging dalam jangka waktu yang lama, jangan bikin suhu dari daging menjadi kaget atau tiba-tiba bertemu dengan udara dingin.
Hal ini dapat merusak daging saat proses penyimpanan dalam pendingin yang memiliki suhu dingin yang tinggi seperti frezer.
Anda bisa meletakan daging dalam wadah yang memiliki penutup, dan masukan ke dalam chiller atau pendingin dengan insensitas suhu dingin tidak tetlalu tinggi.
Selanjutnya secara bertahap beberpa menit atau jam kemudian baru daging bisa dipindahkan ke dalam pendingin dengan suhu tinggi.
6. Kembalikan Suhu Daging ke Normal Ketika akan Diolah
Sebaliknya, jika ingin diolah, maka keluarkan daging dari frezeer dan masukan kembali ke Chiller atau pendingin dengan kualitas suhu rendah untuk memebantu agar daging bisa beradaptasi dengan udara sekitar.
Jangan langsung diberi air panas selayaknya olahan lain, hal ini bisa menyebabkan daging menjadi kaget.
Dikarenakan perubahan suhu yang ekstrim, dapat membuat daging tidak segar lagi dan menjadi rusak.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa daging olahan kamu alot atau lentur seperti karet.(*)
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com
Baca berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News
Daging Qurban
Qurban
Berqurban
Golongan yang Berhak Terima Daging Qurban
Idul Adha 1445 H
Idul Adha 2024
Shohibul Qurban
4 Cara Pilih Hewan Kurban Agar Terhindar dari Pedagang Nakal saat Ibadah Sunnah Idul Adha 2024 |
![]() |
---|
Niat Berkurban Bagi Sohibul Qurban Maupun Orang Lain saat Idul Adha 2024, Lengkap Latin dan Arabnya |
![]() |
---|
Kapan Batas Akhir Potong Kuku dan Rambut Bagi Sohibul Qurban di Idul Adha 2024? |
![]() |
---|
Pemerataan Manfaat Daging Kurban Melalui Penitipan Hewan Qurban Diharapkan Syiarkan Nilai Islam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.