Rumah Janda Beranak 2 di Pangandaran tak Layak Huni, Masih Ada Warga Minim Infrastruktur Dasar

Kondisi rumah tanpa atap rumah Ida Nuraida semerawut dan puing-puing bangunan berserakan di sekitar bangunan rumah.

Penulis: Padna | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Istimewa/Letkol inf. Indra Mardianto
Anggota TNI dan Perangkat Desa menyambangi rumah janda beranak dua di Desa Karangmulya Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Senin (10/6/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - TNI bersama perangkat Desa menyambangi rumah Ida Nuraida (45), seorang janda beranak dua di RT 1/1 Dusun Sopla Desa Karangmulya Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Dandim 0625 Pangandaran, Letkol Inf Indra Mardianto mengaku sudah memerintahkan Danramil Padaherang (Kpt Inf Jamino) dan Babinsa yang bertugas di wilayah Desa Karangmulya, untuk melaksanakan anjangsana terhadap melihat konsidi nyata Ida Nuraida dan keluarga.

"Di wilayah kita memang masih banyak terdapat anggota masyarakat yang minim infrastruktur dasar seperti rumah yang layak huni," ujar Indra kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Senin (10/6/2024) sore.

Pemerintah pun tidak tinggal diam dalam upaya memberikan kesejahteraan kepada warganya dimulai dari Pemerintahan terkecil di tingkat Desa sampai Kabupaten.

"Namun, tentunya belum semua pihak yang dapat diakomodir dalam kepentingan ini," katanya.

Untuk itu, kata dia, Kodim melalui Bakti TNI dalam hal ini siap membantu upaya Pemda Pangandaran dalam penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan (civic mission).

"Dan ini tanpa mengabaikan kesiapan satuan dengan mendayagunakan kemampuan TNI sebagai kekuatan pertahanan dalam menjalankan fungsi sosial untuk menunjang pembangunan sosial tanpa mengabaikan kewaspadaan," ucap Indra

Diberitakan sebelumnya, kondisi rumah tanpa atap rumah Ida Nuraida semerawut dan puing-puing bangunan berserakan di sekitar bangunan rumah.

Kondisi dinding tembok jebol atau roboh akibat sebelumnya diguncang gempa tiga kali.

Selain itu, Ida tidak memiliki tempat mandi cuci dan kakus (MCK).

Jika ingin mandi, mencuci dan buang air besar, Ida dan kedua anaknya harus berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 50 meter dari lokasi rumahnya.

Sementara Ida bersama kedua anak kecilnya tidur di ruangan dapur berukuran sekitar 3x3 meter yang dipenuhi perabotan rumah tangga dan pakaian anaknya.

Dapur kecil berukuran 3x3 meter beratapkan seng yang sudah rusak ini jika kondisi hujan deras, maka air masuk ke ruangan tempat tidurnya. Apalagi, jika ada hujan yang disertai angin kencang. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved