Mengintip Motor Kesayangan Bos Persib yang Dihibahkan Ke Korban Begal, Tak Pernah Dipakai Jauh

Mengintip Motor Kesayangan Bos Persib yang Dihibahkan Ke Korban Begal, Tak Pernah Dipakai Jauh

Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/kiki andriana
Mengintip Motor Kesayangan Bos Persib yang Dihibahkan Ke Korban Begal, Tak Pernah Dipakai Jauh 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Sepeda motor Vario bernomor polisi D 3054 AAO tampak masih sangat mulus. Sepeda motor itu terbiang pabrikan muda. Suara mesinnya juga masih mulus ketika dinyalakan. 

Bakal Calon Bupati Sumedang, Erwan Setiawan mencoba menyakan sepeda motor itu. Suaranya masih seperti baru. Sambil menyalakan motor di kediaman Umuh Muchtar, di Ciluluk, Tanjungsari, Jumat (7/6/2024), Erwan bercerita bahwa Vario itu tak pernah dipakai keluar dari Kecamatan Tanjungsari

"Ini paling dipakai beli tahu ke Alun-alun dan dipakai ke Masjid oleh bapak," kata Erwan, menceritakan sepeda motor kesayangan ayahnya, Umuh Muchtar itu. 

Sepeda motor itu diberikan kepada keluarga Ade Kusnadi (24), boboth Persib Bandung asal Desa Warnasari, Kecamatan Surian, Sumedang yang menjadi korban begal

Umuh Muchtar, Bos Persib Bandung mengatakan sepeda motor itu adalah kesayangannya tapi jarang sekali sepeda motor itu digunakan. Dia memberikan sepeda motor itu dengan maksud meringankan beban keluarga Ade Kusnadi.  

"Ini tidak sering dipakai juga, kalau ke Masjid, paling ke Alun-alun (Tangjungsari), paling jauh ke Alun-alun, tidak pernah ke luar kota," 

"Ya saya meringankan keluarganya, juga korban terutama, saya meringankan. Ini kesayangan saya, saya berikan dengan keikhlasan, inyaallah mudah-mudahan ini bermanfaat, mudah-mudahan (korban) cepat sembuh," kata Umuh di kediamannya. 

Gembira Keluarga Bobotoh Terima Motor dari Umuh Muchtar

Umuh Muchtar, Bos Persib Bandung didampingi putra sulungnya, Erwan Setiawan ijab-qabul pemberian sepeda motor kepada keuarga Ade Kusnadi (24), bobotoh korban begal

Ade Kusnadi dibegal dan sepeda motor Aerox-nya raib dibawa pembegal. Ade mengalami luka-luka dan semenjak kejadian pada Jumat (31/5/2024), hingga kini Ade masih tergolek lemas di RSUD Sumedang. 

Umuh Muchtar dan Erwan Setiawan menyerahkan sepda motor Varion kesayangan Umuh kepada ayah korban, Nara Rupandi (50). Nara datang ke rumah Umuh Jumat (7/6/2024). Dia mengenakan sweater hitam ber-hoodie. 

Erwan Setiawan menunjukkan surat-surat kendaraan yang akan diberikan itu, mulai dari faktur, STNK, hingga BPKB. Kendaraan itu meski bekas tapi masih kinyis-kinyis. Pelat nomornya masih panjang hngga tahun 2026. 

"Saya dan bapak serahkan motor ini. Jangan mikirin lagi motor ya. Ini semoga membantu. Motor ini masih bisa dipakai untuk usaha,"

"Nanti kalau mau perpanjang (pajak) tinggal ke sini saja," kata Erwan kepada Nara. Terlihat mata Nara berkaca-kaca. Nara menyambut tangan Erwan lalu memeluknya pertanda terima kasih. 

Nara lalu menyambut tangan Umuh Muchtar. Dia berucap terima kasih kepada Umuh. Dan Umuh membalas semua doa yang terucap dari Nara dengan amin. 

Kronologi Bobotoh Dibegal

Seorang bobotoh asal Desa Warnasari, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang menjadi korban begal sepulang nobar final Persib Bandung vs Madura United, Jumat (31/5/2024). 

Ade Kusnadi (24) berboncengan dengan pacarnya menggunana sepeda motor Aerox. Sepulang nobar di sekitar Tanjungkerta, dia dibegal. Ade mengalami luka bacokan dan sayatan. Sementara pacarnya memar di wajah area mata. 

Selain dilukai, Ade harus kehilangan Aerox-nya. Sepeda motor itu digondol para pembegal. Ade yang masih sadarkan diri teriak-teriak meminta tolong. 

Nara Rupandi (50), ayah Ade Kusnadi mengatakan ketika anaknya teriak-teriak, ada orang yang masih satu kampung dengan Ade dan mengenalnya meintas ke area itu. Ade lalu dibawa ke Puskesmas. 

"Saya dapat kabar juga dari orang itu. Ade kini dirawat di RSUD Sumedang," kata Nara di rumah Bos Persib Bandung, Umuh Muchtar di Tanjungsari, Jumat (7/6/2024). 

Nara menjelaskan, anaknya itu berangkat berrombongan dari Surian menuju ke Alun-alun Sumedang. Namun ketika pulang, kemungkinan rombongan terpencar dan nahas menimpa anaknya. 

"Kejadiannya di Cibutarengat, daerah Tanjungkerta arah ke Cihayam, sekitar jam setengah 11 malam. Saya sendiri tahu satu jam kemudian, sekitar setengah 12 malam," kata Nara.  

Menurut Nara, Ade Kusnadi mengalami luka di dada, punggung, kepala, dan tangan. Lukanya beragam, dari luka bacok hingga sabetan. 

"Yang ketahuan ada sabetan luka senjata tajam. Belum ada informasi dari dokter kapan diperbolehkan pulang," katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved