Perang Israel vs Hamas

ISRAEL Serang Rafah Lagi, 45 Warga Gaza Meninggal, Negara Arab Kutuk Keras Netanyahu dkk

Pasukan Israel kembali menyerang kamp pengungsi dekat Kota Rafah di Gaza selatan, 45 orang meninggal, Arab Saudi kecam Zionis

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Pasukan Israel kembali menyerang kamp pengungsi dekat Kota Rafah di Gaza selatan, Senin (27/5/2024) dini hari. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, JALUR GAZA - Pasukan Israel kembali menyerang kamp pengungsi dekat Kota Rafah di Gaza selatan, Senin (27/5/2024) dini hari.

Para pejabat Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di sebuah kamp yang menampung para pengungsi Palestina di dekat Rafah di bagian selatan Jalur Gaza telah meningkat menjadi 45 orang.

Kementerian kesehatan daerah kantong tersebut pada hari Senin mengatakan 45 orang, termasuk 23 wanita, anak-anak dan orang tua, tewas dalam serangan tersebut dan 249 orang lainnya terluka.

Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan dan berada di jalan, dan tim ambulans serta pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.

Jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 36.050 orang yang mati syahid dan 81.026 orang terluka sejak tanggal 7 Oktober lalu.

Para saksi mata mengatakan setidaknya delapan rudal menghantam kamp tersebut - yang merupakan zona aman - pada Minggu malam sekitar pukul 20.45 waktu setempat (17.45 GMT).

Baca juga: Hamas Luncurkan Roket yang Menembus Tel Aviv, Israel Mengklaim Bisa Mencegat, Tak Ada Korban Jiwa

Baca juga: Israel Tewaskan 700 Warga Gaza Dalam 24 Jam Terakhir, Hamas dan Pejuang Islam Terus Melawan

Kantor berita Wafa, mengutip Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mengatakan bahwa banyak dari mereka yang meninggal “dibakar hidup-hidup” di dalam tenda-tenda mereka di daerah Tal as-Sultan.

Arab Saudi pada hari Senin mengutuk serangan Israel di Rafah, yang terbaru adalah penargetan tenda-tenda pengungsi Palestina di dekat gudang UNRWA yang menewaskan sedikitnya 45 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah pernyataan di media sosial X, juga menegaskan penolakan Kerajaan terhadap pelanggaran terang-terangan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap semua hukum internasional dan kemanusiaan.

Pernyataan tersebut juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera turun tangan.

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan pada hari Senin bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sama sekali tidak dapat diterima.

Pangeran Faisal menekankan bahwa solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel tetap menjadi dasar bagi perdamaian dan keamanan permanen di wilayah tersebut.

Dia juga mencatat bahwa ada beberapa negara Eropa yang berencana untuk secara resmi mengakui Negara Palestina mengikuti Spanyol, Irlandia dan Norwegia, dalam upaya untuk menerapkan solusi dua negara.

Yordania juga mengutuk keras “kejahatan perang yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Gaza,” terutama 'insiden terbaru yang melibatkan pengeboman sebuah kamp pengungsi di dekat markas UNRWA di Rafah barat.

Kementerian Luar Negeri Kuwait juga mengecam serangan Israel terhadap kamp yang menampung pengungsi Palestina di dekat Rafah.

Dengan mengatakan bahwa serangan tersebut mengungkap kejahatan perang secara terang-terangan dan genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia yang dilakukan Israel

Selain itu, Kerajaan Teluk menyerukan intervensi segera dan tegas oleh komunitas internasional.

Jika serangan Israel ini terus berlanjut dikhawatirkan dapat menghambat perundungan gencatan senjata di Gaza.

Demikian diungkapkan mediator Qatar pada Senin (27/5/2024). Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyuarakan kekhawatiran bahwa pemboman tersebut akan mempersulit upaya mediasi yang sedang berlangsung. Serta dapat menghalangi tercapainya kesepakatan untuk gencatan senjata yang segera dan permanen serta pembebasan sandera.

Dikutip dari AFP, Qatar bersama Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam pembicaraan berbulan-bulan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang hancur.

Namun negosiasi di balik layar menemui jalan buntu awal bulan ini ketika Israel mengirim pasukan darat ke Kota Rafah.

Selain itu, Qatar yang menjadi tuan rumah kepemimpinan politik Hamas sejak 2012 dengan restu Amerika Serikat, mengutuk pemboman Israel sebagai pelanggaran berbahaya terhadap hukum internasional.

Kementerian luar negeri meminta komunitas internasional untuk segera bertindak guna mencegah Israel melaksanakan rencananya untuk mengusir paksa (warga Palestina) dari kota tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Bisa Terhambat", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2024/05/27/170700870/israel-serang-rafah-perundingan-gencatan-senjata-di-gaza-bisa-terhambat.

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved