Jejak Macan Tutul

Heboh Macan Tutul Muncul di Kebun Warga di Sukabumi, Jejaknya Ditemukan Dekat Danau Batukarut

Heboh macan tutul (Panthera pardus melas) muncul di kebun warga di Sukabumi, baru-baru ini, ditemukan dekat objek wisata Danau Batukarut

Editor: Machmud Mubarok
Dok Warga
Warga saat mengecek jejak dugaan Macan Tutul di Sukaraja Sukabumi. 

Peneliti pusat riset biosistematika dan evolusi badan riset dan inovasi nasional (BRIN), Wirdateti mengatakan ada temuan sehelai rambut harimau Jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jabar.

"Rambut itu ditemukan Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau Jawa yang dikabarkan telah punah pada 19 Agustus 2019. Ripi ini penduduk lokal berdomisili di Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan," katanya, Minggu (31/3/2024).

Serangkaian analisis DNA komprehensif sudah dilakukan. Wirdateti bersama tim menyimpulkan sampel rambut harimau yang ditemukan di sana merupakan spesies panthera tigris sondaica atau harimau Jawa, dan termasuk kelompok sama dengan spesimen harimau Jawa koleksi museum zoologicum bogorinse pada 1930.

"Keyakinan itu diperkuat prosedur ilmiah lainnya yang sudah dilakukan. Selain temukan rambut, ditemukan pula bekas cakaran mirip harimau yang semakin menguatkan kami untuk lakukan observasi lanjutan," ucapnya.

Dia melanjutkan, identifikasi bersama tim dengan melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan dengan spesimen harimau Jawa koleksi MZB.

Lalu, beberapa subspesies sampel harimau lain, yakni harimau Bengal, Amur, dan Sumatera, serta macan tutul Jawa yang digunakan sebagai kontrol.

"Hasil perbandingan antara sampel rambut harimau Sukabumi menunjukan kemiripan 97,06 persen dengan harimau Sumatera dan 96,87 persen dengan harimau Benggala.

Sedangkan spesimen harimau Jawa koleksi MZB punya 98,23 persen kemiripan dengan harimau Sumatera," katanya.

Hasil studi pohon filogenetik, kata Teti, menunjukkan sampel rambut harimau Sukabumi dan spesimen harimau koleksi MZB berada dalam kelompok sama, namun terpisah dari kelompok subspesies harimau lain.

"Kami lakukan wawancara mendalam dengan Ripi Yanuar yang melihat harimau itu. Wawancara kami lakukan saa survei 15-19 Juni 2022 di lokasi ditemukannya sampel rambut," katanya.

Harimau Jawa itu hewan endemik pulau Jawa dan tersebar luas di hutan dataran rendah, semak belukar, dan perkebunan. Sejak hewan ini diburu karena dianggap pengganggu dan habitatnya diubah menjadi lahan pertanian juga infrastruktur, keberadaannya pun semakin hilang.

"Tapi, kami tegaskan perlu konfirmasi dengan studi genetik dan lapangan lebih lanjut untuk memastikan apakah harimau Jawa masih ada di alam liar atau tidak," katanya. (*)

Terlihat di Gunung Gede Pangrango

Dua ekor macan tutul jawa tertangkap kamera pengintai di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Berdasarkan rekaman video yang diunggah di akun Instragam resmi Balai Besar TNGGP terlihat, kedua macan itu tengah melenggang beriringan di jalan setapak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved