Warga Meninggal Tersetrum Listrik

Tanggapan PLN ULP Ciamis atas Peristiwa Maman Tersetrum Listrik hingga Tewas

Tegangan listrik 20.000 volt memang berbahaya bahkan dalam hitungan sepersekian detik pun bisa mengakibatkan fatalitas seperti kematian.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Proses evakuasi korban tersetrum listrik di Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupatem Ciamis, Kamis (23/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Peristiwa naas menimpa Maan Rustaman (56), warga Lingkungan Karanggedang, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis, Kamis (23/5/2024).

Maman tewas setelah tersetrum listrik dengan tegangan 20.000 volt.

Team Leader K3L PLN ULP Ciamis, Achmad Hidayat mengatakan, sebelumnya pihak PLN telah mengimbau warga yang melakukan aktivitas kurang dari dua meter dari Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM, untuk berkoordinasi dengan pihak PLN.

"Dulu juga pernah ada kejadian warga kesetrum listrik dan sebenarnya kami sudah memberikan imbauan untuk selalu memberi tahu supaya kami bisa mematikan dulu listriknya guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata Achmad Hidayat, Kamis (23/5/2024).

Achmad mengakui bahwa tidak ada koordinasi terlebih dahulu dengan pihak PLN tentang pekerjaan yang akan dilakukan korban di dekat SUTM.

Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Langsung Maman Tersetrum Listrik di Ciamis: Api Bakar Dada dan Kaki Korban

Baca juga: Breaking News, Maman Meninggal di Ciamis, Akibat Tersetrum Listrik 10 Menit Saat Pasang Talang Air

Menurut Achmad, tegangan listrik 20.000 volt memang berbahaya bahkan dalam hitungan sepersekian detik pun bisa mengakibatkan fatalitas seperti kematian.

"Betul itu tegangannya tinggi sekali. Jadi kalau kesetrum memang fatal, contohnya seperti yang terjadi kepada korban hari ini," tambahnya.

Sebelumnya, di wilayah tersebut pernah ada yang mengalami hal serupa, tapi korban masih selamat hanya saja dia harus mengorbankan kakinya diamputasi.

"Dulu juga sempat ada kejadian kan, kalau dulu kesetrum pas korban membetulkan antena televisi. Makanya kita juga sudah gencarkan sosialisasi dan imbauan tidak hanya kepada masyarakat, namun juga kepada stakeholder di wilayah sini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved