Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024 : Bertemakan Bulan Zulkaidah Bukan Bulan yang Sial

Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024 : Bertemakan Bulan Zulkaidah Bukan Bulan yang Sial

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Tribunpontianak.co.id
contoh materi Khutbah Jumat untuk Khatib Sholat Jumat Berjamaah. (GANI KURNIAWAN / TRIBUN JABAR) 

Adapun Ibnu Katsir menjabarkan ayat di atas, bahwa bulan yang disucikan itu ada empat, yakni Zulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Zulkaidah mempunyai keistimewaan karena di dalamnya Allah melarang manusia untuk berperang. Di dalam Dzulhijjah manusia mempersiapkan diri untuk melaksanakan manasik haji. Pada bulan Muharram mereka kembali ke negeri mereka masing-masing. Sedangkan pada bulan Rajab, orang-orang dari berbagai pelosok negeri yang datang ke Baitullah kembali ke negeri mereka dalam keadaan aman.

Bulan Zulkaidah juga merupakan salah satu dari bulan-bulan haji (asyhurul hajj) yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya:

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ

Artinya: "(Musim) haji adalah beberapa bulan yang telah diketahui..." (QS. al-Baqarah: 197)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikemukakan bahwa asyhurun ma'lumat (bulan-bulan yang telah diketahui) merupakan bulan yang tidak sah ihram untuk menunaikan haji kecuali pada bulan-bulan ini. Dan ini pendapat yang benar (shahih).

Pada bulan Zulkaidah ini, Rasulullah saw. menunaikan ibadah umrah hingga empat kali, dan ini termasuk umrah beliau yang diiringi ibadah haji. Meskipun ketika itu beliau berihram pada bulan Zulkaidah dan menunaikan umrah tersebut di bulan Dzulhijjah bersamaan dengan haji. (Lathaa-iful Ma'aarif)

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024: Mencintai Tanah Air Teladan Rasulullah

Di bulan Zulkaidah ini, Allah swt. berjanji kepada Nabi Musa as. untuk berbicara dengannya selama tiga puluh malam di bulan Zulkaidah, ditambah sepuluh malam di awal bulan Dzulhijjah berdasarkan pendapat mayoritas para ahli tafsir. (Tafsir Ibni Katsir)

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَوَاعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ

Artinya: "Dan telah Kami janjikan kepada Musa (untuk memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi)..." (QS. al-A'raaf: 142).

Ma'asyiral muslimin, hafidzul kumulloh...

Alhasil, bulan Zulkaidah adalah bulan pertama dari empat bulan haram, yaitu bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Seluruh amal kita dilipat gandakan pahala maupun dosanya oleh Allah di bulan ini. Oleh karena itu, mari perbanyak amal shalih dan hindari sekuat tenaga maksiat kepada Allah.

وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْلُ وَبِقَولِه يَهْتَدي الْمُهْتدُونَ, أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, ۞ وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ۚوَقَالَ مُوْسٰى لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

أَلْخُطْبَةُ الثَّانِيَّةُ

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved