Gempa Bumi Garut Sempat Kejutkan Tasikmalaya, Apakah Sesar Cijulang Terdampak?

Sesar Cijulang berstatus aktif, sehingga berpotensi menyebabkan gempa bumi di lokasi-lokasi yang dilintasinya.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Istimewa
Gempa Bumi Garut Sempat Kejutkan Tasikmalaya, Apakah Sesar Cijulang Terdampak? 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Terdapat sebuah patahan atau sesar yang melintang mulai dari Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, hingga ke Cianjur. Sesar ini dikenal dengan nama Sesar Cijulang.

Sesar Cijulang berstatus aktif, sehingga berpotensi menyebabkan gempa bumi di lokasi-lokasi yang dilintasinya.

Menurut pegiat Caves Society Tasikmalaya, Aris Rifqi Mubarak, Sesar Cijulang memiliki panjang sekira 200 kilometer.

"Sejarah kegempaan juga mencatat, di tanggal 5 Februari 1873, terjadi gempa bumi berkekuatan V skala MMI di Kabupaten Ciamis, sementara di tanggal 25 Oktober 1875 terjadi juga gempa bumi berkekuatan VIII skala MMI di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya," ucap Aris kepada TribunPriangan.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: 12 Titik di Pangandaran Terdampak Gempa Bumi Garut, Wilayah Kalipucang Terbanyak

"Khusus untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya, wilayah Kecamatan Cigalontang juga tercatat pernah alami gempa berkekuatan IV sampai V MMI. Yang perlu diwaspadai, Patahan Cijulang ini masih ada aktivitas dengan prakiraan terjadinya gempa per 100 tahun,” kata Aris melanjutkan.

Sementara pada pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (27/4/2024), terjadi gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Gempa bumi yang berpusat di laut dengan kedalaman 70 kilometer dengan titik parameter 8,42 LS dan 107,26 BT tersebut tidak berpotensi tsunami.

Kendati demikian, apakah fenomena gempa bumi itu mendampak Sesar Cijulang?

Baca juga: Gempa Pangandaran, Mengguncang Dua Kali Subuh dan Pagi Tadi

Koordinator Bidang Data dan Informasi Geofisika pada BMKG Bandung, Virga Librian mengatakan, Sesar Cijulang belum masuk ke dalam buku Pusar Studi Gempa Nasional (PuSGeN).

"Jadi, mungkin pada tahun ini, rencananya buku PuSGeN akan di-update dan juga akan dimasukkan sesar-sesar yang sebelumnya belum teridentifikasi," ucapnya kepada TribunPriangan.com saat ditemui di kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) 2024, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (30/4/2024).

Menurut Virga, berhubung sesar merupakan sumber aktif dari gempa bumi, sehingga terkait Sesar Cijulang, ada kemungkinan aktivitas sesmik tersebut.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Geofisika pada BMKG Bandung, Virga Librian mengatakan, Sesar Cijulang belum masuk ke dalam buku Pusar Studi Gempa Nasional (PuSGeN).
Koordinator Bidang Data dan Informasi Geofisika pada BMKG Bandung, Virga Librian mengatakan, Sesar Cijulang belum masuk ke dalam buku Pusar Studi Gempa Nasional (PuSGeN). (Tribun Priangan/Aldi M Perdana)

"(Jika gempa bumi terjadi di suatu tempat, maka) akan terjadi pada sesar lainnya biasanya, dan akan berdampak signifikan apabila dia akan merilis gempa di sesar tersebut," jelasnya.

Virga bahkan mencontohkan Sesar Lembang yang berada di wilayah Utara Kota Bandung.

"Sesar Lembang juga memiliki potensi tersendiri. Seperti yang sudah ada kajian sebelumnya, bahwa Sesar Lembang itu memiliki potensi Magnitudo 6,5 sampai dengan 7," ujarnya.

Baca juga: BNPB: Garut dan Tasikmalaya Jadi Wilayah Paling Terdampak Gempa M6,2

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved