Kisah Rosandi Asal Sumedang
MENGULIK Kisah Rosandi Asal Sumedang, Jualan Sempol Ayam Bisa Sekolahkan Adik dan Bangun Rumah
Kisah Rosandi Pemuda Sumedang, Jualan Sempol Ayam Bisa Sekolahkan Adik dan Bangun Rumah
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Mujur tidak ada ilmunya. Tapi bagi Rosandi (22), mujur tetap ada ilmunya, yaitu membiasakan diri disiplin dalam berdagang.
Kedisipinan dalam segala hal, mulai dari waktu berdagang hingga sirkulasi uang modal dan keuntungan membuatnya terus berkembang. Dia bisa menabung dari untung beragang sempol ayam.
Uang tabungan itu bahkan cukup untuk kiriman uang ke orang tua, menyekolahkan adik, hingga membangun rumah. Padahal, dia masih bujangan. Masa-masa yang identik dengan foya-foya.
Baca juga: Pemkab Sumedang Raih Anugerah Pemerintah Deerah Berkinerja Tinggi Tingkat Nasional
"Alhamdulillah ini (sempol ayam) bikinan sendiri, adonannya beli dari gilingan. Alhamdulillah gerobak juga milik sendiri. Saya berdagang di belokan ini sudah setahun setengah," kata Sandi, sapaan Rosandi di kawasan Alun-alun Sumedang.
Rosandi adalah warga Dusun Cigendel RT02/06 Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan. Dia berdagang di pusat kota Sumedang dari pagi hingga tengah malam. Di Sumedang, dia tinggal di kamar kontrakan.
Berdagang sempol, penganan berbahan dasar daging ayam giling, terigu, dan tepung kanji yang disajikan dengan ditusuk lalu digoreng, adalah hal yang terbilang baru dilakoninya. Sebelumnya, dia bekerja ke orang lain sebagai penjaja cilok.
Baca juga: BREAKING NEWS- Mantan Bupati Sumedang Dianugerahi Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha
Namun, seorang teman mengajaknya berjualan sempol ayam dengan memberikan fasilitas gerobak yang bisa dicicil pembayarannya.
Waktu cicilan adalah tiga bulan. Namun, sambil berdagang sempol, ternyata uang mencukupi untuk membayar lunas gerobak hanya dalam sebulan.
"Sekarang alhamdulillah lunas. Penjualan juga sehari bisa habis 500 tusuk," katanya seraya menyebut per tusuk harganya Rp1.000.
Baca juga: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Buka CPNS 2024 untuk Lulusan SMA, Ini Syaratnya
Dengan omzet itu, dia bisa dapat keuntungan Rp250 ribu. Dipotong biaya makan dan rokok, dia bisa menabung sehari Rp150 ribu. Tabungan itu cukup untuk melakukan pengembangan dagang dan membahagiakan keluarga.
"Kemarin saya jualan lima hari bisa ngasih Rp 1,5 juta ke orang tua. Ya pengen membahagiakan orang tua, pengen menyekolahkan adik," katanya.
Berdagang di jalanan, bukan hanya untungnya saja yang dialami Rosandi. Namun juga kenyataan kurang enak, ketika ada pungutan.
"Ya namanya juga di jalan, suka ada lah uang koordinasi, yang penting kita aman saja," katanya.
Frans Putros Angkat Bicara Setelah Rasakan Debutnya Bareng Persib Bandung di Super League Indonesia |
![]() |
---|
Sisi Menarik Persib: Bojan Selalu Bilang Laga Berat Meski Akhirnya Menang, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Sop Iga Bakar dan Ayam Bali Betutu Jadi Primadona di Djoeanda 265 Coffee & Kitchen Ciamis |
![]() |
---|
Formagat Rayakan Harlah ke-12, Wujudkan “Babakti Galuh Tabayun” untuk Masyarakat Ciamis |
![]() |
---|
Bhayangkara Open Road Race 2025 di Ciamis Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 dan Sambut HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.