Korban Kecelakaan Tol Japek KM 58 Tiba di Ciamis, Keluarga Tak Bisa Lihat Jenazah Utuh

Sembilan korban kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 asal Ciamis beberapa waktu lalu telah dupulangkan ke alamatnya masing-masing

|
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: ferri amiril
TribunPriangan.com/Ai Sani Nuraini
Sembilan korban kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 asal Ciamis beberapa waktu lalu telah dupulangkan ke alamatnya masing-masing 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Sembilan korban kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 asal Ciamis beberapa waktu lalu telah dupulangkan ke alamatnya masing-masing setelah melalui proses identifikasi yang panjang, Senin (15/4/2024) jelang tengah malam.

Empat korban yang masih memiliki hubungan keluarga yakni Ukar Karmana (55) sopir Gran Max, dua anaknya bernama Sendi Handian (18) dan Zihan Windiansyah (26), serta keponakannya bernama Rizki Prastya (23) tiba di Dusun Karanganyar, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis.

Sementara untuk lima korban lainnya asal Kecamatan Rancah adalah Nina Kania (31), Muhammad Nurzaki (21), Waldan (13), Jasmin (9), dan Ahim Romansah (38) juga telah dipulangkan.

Baca juga: Keluarga Korban Laka Tol Japek KM 58 di Ciamis Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Tunggu Kedatangan Jenazah

Setibanya di Rajadesa, jenazah para korban yang berada dalam peti itu digotong oleh petugas kepolisian dibantu warga setempat dibawa ke Masjid Al Hidayah untuk kemudian disalatkan.

Saat sirine ambulans mendekat, tangis histeris keluarga korban tak terhindarkan, duka mendalam kehilangan keluarga tercinta dalam waktu bersamaan dan mereka pun tidak dapat melihat jasad utuhnya.

Sebelum disalatkan, proses serah terima jenazah dari pihak kepolisian yang dalam hal ini dilakukan oleh Kapolres Ciamis AKBP Akmal kepada pemerintah Kabupaten Ciamis yang diwakili oleh Plh Sekda Ciamis Aef Saefuloh.

Dalam kesempatan tersebut, AKBP Akmal mengungkapkan alasannya kenapa proses identifikasi korban memakan waktu cukup lama.

"Proses identifiksi yang cukup lama ini karena mengambil sampel DNA dari keluarga, kemudian juga memilah organ tubuh korban supaya tidak tertukar dengan korban lainnya," kata AKBP Akmal.

Keluarga korban saat itu juga masih menangis memeluk peti jenazah yang berjajar di dekat mimbar masjid tersebut.

Bahkan salah satu anak laki-lakinya Ukar sampai tak kuasa berdiri untuk menyalatkan, saat akan mulai salat jenazah dia ambruk, hingga digotong oleh warga lainnya keluar masjid dan ditenangkan.

Setelah pelaksanaan salat jenazah selesai, peti-peti mati itu dibawa kembali oleh ambulans menuju Tempat Pemakaman Umum.

Sekira pukul 23.40 WIB jenazah keempatnya dikebumikan serta disaksikan oleh keluarga juga masyarakat setempat. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved