Perang Israel Palestina

3 Putra dan 2 Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibom Israel, Mobil yang Dikendarai Hancur

Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas pada hari Rabu dalam sebuah serangan udara Israel di Jalur Gaza, kata kerabat dan media resmi Hamas.

|
Editor: Machmud Mubarok
Kolase/AFP/X
3 anak dan 2 cucu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas pada hari Rabu dalam sebuah serangan udara Israel di Jalur Gaza. Mobil yang mereka tumpangi kena serangan udara Israel. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas pada hari Rabu dalam sebuah serangan udara Israel di Jalur Gaza, kata kerabat dan media resmi Hamas.

Selain tiga putra, di dalam mobil yang menjadi sasaran serang Israel juga terdapat dua orang cucu Ismail Haniyeh.

Diberitakan Arabnews, empat cucu Haniyeh juga dilaporkan tewas dalam serangan di kamp pengungsi Shati pada hari pertama Idul Fitri.

Ismail Haniyeh menuduh Israel bertindak dengan "semangat balas dendam dan pembunuhan."

Haniyeh mengkonfirmasi kematian tersebut pada hari Rabu dalam sebuah wawancara dengan saluran satelit Al Jazeera, dengan mengatakan bahwa kedua putranya "menjadi martir dalam perjalanan untuk membebaskan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa."
Tidak ada komentar langsung dari tentara Israel.

"Musuh kriminal didorong oleh semangat balas dendam dan pembunuhan dan tidak menghargai standar atau hukum apa pun," katanya dalam wawancara telepon.

Baca juga: SOSOK Syeikh Saleh Al-Arouri, Petinggi Hamas dan Pendiri Al Qassam, Syahid Dibom Israel di Beirut

Baca juga: Jubir Brigade Al Qassam: 21 Ranpur Israel Dihajar Roket Hamas, Tahanan Zionis Tewas Kena Bom di Gaza

Ismail Haniyeh tinggal di pengasingan di Qatar, tempat Al Jazeera berkantor.

Ia mengatakan bahwa pembunuhan tersebut tidak akan menekan Hamas untuk melunakkan posisinya. Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata selama berbulan-bulan.

"Musuh percaya bahwa dengan menargetkan keluarga para pemimpin, hal itu akan mendorong mereka untuk menyerahkan tuntutan rakyat kami," katanya.

"Siapapun yang percaya bahwa dengan menargetkan putra-putra saya akan mendorong Hamas untuk mengubah posisinya adalah sebuah khayalan."

"Saya bersyukur kepada Allah, atas kehormatan yang Dia berikan kepada kami, dengan kesyahidan ketiga putra dan cucu kam. Anak-anak saya tinggal bersama orang-orang kami di Jalur Gaza dan tidak meninggalkan Jalur Gaza. Seluruh rakyat kami dan seluruh keluarga warga Gaza telah membayar harga yang mahal dengan darah anak-anak mereka, dan saya salah satunya. Darah anak-anakku tidak lebih berharga daripada darah rakyat kami yang mati syahid di Gaza, sebab mereka semua adalah anak-anakku," kata Ismail Haniyeh.

Menurut Ismail Haniyeh, Hampir 60 anggota keluarga saya telah menjadi syuhada, tidak ada perbedaan di antara mereka dengan rakyat Palestina.

Ismail Haniyeh, mengucapkan selamat tinggal kepada 60 syuhada dari anggota keluarganya, sejak dimulainya perang “genosida” Zionis di Gaza, termasuk sejumlah anak dan cucunya. Mereka antara lain:

- Putranya, syahid Hazem Ismail Haniyeh

- Cucunya, syahid Amal Hazem Ismail Haniyeh

- Putranya, syahid Amir Ismail Haniyeh

- Cucunya, syahid Khaled Amir Ismail Haniyeh

- Cucunya, syahid Razan Amir Ismail Haniyeh

- Putranya, syahid Muhammad Haniyeh

- Cucu sulungnya, syahid Gamal Muhammad Haniyeh

- Cucu bungsunya, Ruwa Hammam Ismail Haniyeh

- Saudaranya, syahid Abdel Khaleq Khaled Haniyeh

- Keponakannya, syahid Khaled Haniyeh

- Cucu saudaranya, syahid Ahmed Haniyeh

Stasiun TV Al-Aqsa milik Hamas mengatakan Hazem, Ameer dan Mohammed Haniyeh terbunuh bersama anggota keluarga mereka dalam serangan di dekat kamp pengungsi Shati di Kota Gaza. Ismail Haniyeh berasal dari Shati.

3 Putra Ismail Haniyeh
Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas pada hari Rabu dalam sebuah serangan udara Israel di Jalur Gaza, kata kerabat dan media resmi Hamas. Mereka adalah Hazem, Amir, dan Muhammad Ismail Haniyeh.

Kedua bersaudara itu bepergian dengan anggota keluarga dalam satu kendaraan yang menjadi target serangan pesawat tak berawak Israel, kata Al-Aqsa TV. Dikatakan bahwa total enam orang tewas, termasuk seorang anak perempuan dari Hazem Haniyeh, dan seorang anak laki-laki dan perempuan dari Ameer.

Serangan tersebut terjadi ketika para mediator internasional telah berusaha untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata baru. Tidak segera jelas apa dampak dari serangan itu terhadap pembicaraan tersebut.

Sebelumnya, menteri kabinet perang Israel, Benny Gantz, mengklaim bahwa Hamas telah dikalahkan secara militer, meskipun ia juga mengatakan bahwa Israel akan terus memerangi Hamas untuk tahun-tahun mendatang.

"Dari sudut pandang militer, Hamas telah dikalahkan. Para pejuangnya telah tersingkir atau bersembunyi" dan kemampuannya "dilumpuhkan," kata Gantz dalam sebuah pernyataan kepada media di Sderot.

Namun, ia menambahkan: "Melawan Hamas akan membutuhkan waktu. Anak-anak laki-laki yang sekarang duduk di bangku sekolah menengah masih akan bertempur di Jalur Gaza."

Gantz menegaskan kembali komitmen pemerintah Israel untuk masuk ke Rafah, kota di ujung selatan Jalur Gaza yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari separuh penduduk di sana. "Di mana pun ada target teroris - IDF akan berada di sana," katanya.

Serangan itu terjadi ketika warga Palestina di Gaza merayakan hari raya Idul Fitri yang mengakhiri bulan puasa Ramadan dengan mengunjungi makam orang-orang terkasih yang terbunuh dalam perang.

Di kamp pengungsi Jabaliya dekat Kota Gaza, orang-orang duduk dengan tenang di dekat kuburan yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang mematikan pada tanggal 7 Oktober.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu menyampaikan belasungkawa melalui sambungan telepon kepada pemimpin Hamas Ismail Haniyeh setelah kematian ketiga putranya di Gaza, kata kantornya.

Erdogan mengatakan kepada Haniyeh, "Israel pasti akan dimintai pertanggungjawaban di depan hukum atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya," kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Militer Israel telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menewaskan tiga anak laki-laki dari pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah serangan udara di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyampaikan perkembangan terkini dari korban serangan Israel:

  •  122 orang syahid dan 56 orang luka-luka tiba di rumah sakit selama 24 jam terakhir akibat agresi pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza.
  •  Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, dan kru ambulans serta pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
  • Jumlah korban tewas akibat agresi ini telah meningkat menjadi 33,482 syuhada dan 76,049 orang luka-luka sejak tanggal 7 Oktober lalu. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved