Kisah Yana Mayor Preman Pensiun Asal Garut, Hidupnya Kini Diabdikan Untuk Sosial

Kisah Yana Mayor Preman Pensiun Asal Garut, Hidupnya Kini Diabdikan Untuk Sosial

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/sidqi al ghifari
Kisah Yana Mayor Preman Pensiun Asal Garut, Hidupnya Kini Diabdikan Untuk Sosial 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Di balik rentetan penginapan di kawasan wisata Cipanas Kabupaten Garut terdapat sebuah cerita yang menarik  tentang seorang pria bernama Yana Mulyana (51).

Pria yang lebih dikenal dengan sebutan Yana Mayor itu merupakan pemilik dari penginapan Vila Guntur Sari di Jalan Cipanas Baru, Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.  

Ia merupakan seorang mantan preman yang kini telah bertransformasi menjadi sosok yang sangat berbeda. Setelah melewati masa-masa sulit dan pengalaman hidup, Yana memutuskan untuk meninggalkan masa lalunya.

Penginapan miliknya yang berdiri di bawah kaki Gunung Guntur itu bukan sembarang penginapan, ia memberikan penginapan dengan konsep "bayar seikhlasnya".

"Ah ini mah seadanya aja, penginapan buat rakyat. Saya tidak pernah mematok harga, gak punya uang silahkan pakai, punya uang saya terima alhamdulillah," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Selasa (5/3/2024).

Ia menuturkan, penginapannya itu memiliki 17 kamar dengan fasilitas Gor, kolam renang, lapangan voli dan sebuah cafe untuk dinikmati para pengunjung.

Tempat itu menurutnya bukan sekedar untuk bermalam saja, tapi juga untuk berbagi cerita, tawa dan kehangatan bagi orang-orang dari berbagai latar belakang.

Selain untuk bermalam, penginapan yang mulai dibangun dari tahun 1992 itu juga kerap dipakai untuk kegiatan mahasiswa dari berbagai daerah.

"Yang penting bagi saya mah banyak sodara, karena rezeki mah dari Allah, tujuan saya dari awal membangun ini memang bukan untuk disewakan, kalau ada yang kemalaman di Garut silahkan gak suruh saya bayar," ungkapnya.

Yana membagikan kisahnya saat menemukan tiga orang mahasiswi dari Bandung yang basah kuyup akibat kehujanan sepulang mendaki dari Gunung Guntur.

Mereka ucap Yana, saat itu dalam kondisi memprihatinkan, yakni kehabisan bekal dan kelelahan.

"Kasian, saya ingat betul peristiwa itu. Kabulusan (kedinginan) kemalaman. Akhirnya diamankan di sini, silahkan istirahat jangan bayar," ucapnya.

Tidak hanya membuka penginapan dengan konsep bayar seikhlasnya, Yana juga menunjukkan kebaikan hatinya dengan mengratiskan akses ke kolam renang untuk anak-anak sekitar kampung.

Keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah mengingat biaya operasional dan pemeliharaan kolam renang, namun bagi Yana, kebahagiaan dan keceriaan anak-anak merupakan prioritas utama.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved