One Day One Hadits
ONE DAY ONE HADIST Jumat 1 Maret 2024, Pandangan Islam soal Perayaan Tradisi Nyadran
ONE DAY ONE HADIST Jumat 1 Maret 2024, Pandangan Islam soal Perayaan Tradisi Nadran
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Indonesia, terkenal dengan negara dengan seribu satu kebudayaan yang beragam yang masih dipertahankan sejak kehadiran para leluhur dimasa lampau.
Hal inilah yang membuat Indonesia sering disebut sebagai negari yang masih kental dengan budaya atau kebiasaan yang dibawa nenek moyang, satu diantaranya adalah Tradisi Nyadran.
Tradisi Nyadran sendiri merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya.
Baca juga: One Day One Hadits 9 Februari 2024, Meninggalkan Amalan Wajib Hanya Karena Takut Kepada Manusia
Nyadran dikenal juga dengan nama Ruwahan, karena dilakukan pada bulan Ruwah.
Tapi dalam perkaranya, jauh sebelum budaya tersebut Islam sebagai agama yang sempurna telah memilah perkara menyikapi adat istiadat yang berkembang dibelahan bumi mana pun.
Dalam sebuah hadist RasuluLlah mempertegas larangan mengziarahi kubur dengan tujuan tertentu apalagi meminta pertolongan pada orang yang telah berpulang.
Namun, jika dalam perkara ziarah untuk mengingat kemtian, masih boleh dilakukan degan tujuan hanya akan mengingat kematian yang akan terjadi pada diri sendiri.
Baca juga: One Day One Hadits 5 Februari 2024: Memilih Pemimpin Harus yang Terbaik
عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمِ الْآخِرَةَ
”Dulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat.” (HR. Ahmad 1236 dan dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
Ziarah kubur, tujuan yang manfaatnya kembali kepada orang yang berziarah, dengan tujuan utama sebagai pengingat bagi orang yang berziarah akan kematian dan kehidupan dunia yang fana. Bekal utama mereka adalah iman dan amal soleh.
Selain itu, ziarah kubur itu sendiri adalah sunnah, bila sesuai dengan tata aturan syari’at Islam. Di antaranya tidak menentukan waktu-waktu tertentu diulang pada waktu tertentu, dengan acara tertentu.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Rabu 31 Januari 2024, Kekhawatiran Nabi terhadap Pemimpin yang Bodoh
Tujuan yang manfaatnya kembali kepada mayit, dengan bentuknya adalah salam dari pengunjung dan doa kebaikan untuk mayit, serta seluruh penghuni kubur lainnya.
Orang mati yang sudah tidak mampu menambah amal, dia sangat membutuhkan doa orang yang masih hidup.
Tentang status nyadran, yang sejatinya reminisensi(kenangan) dari upacara hindu, yang juga dilestarikan oleh sebagian orang jawa dan menjadi adat mereka, yang dilakukan di waktu tertentu, yaitu di bulan sya’ban, yang oleh orang jawa disebut wulan ruwah.
One Day One Hadits 5 Februari 2024: Memilih Pemimpin Harus yang Terbaik |
![]() |
---|
ONE DAY ONE HADITS Rabu 31 Januari 2024, Kekhawatiran Nabi terhadap Pemimpin yang Bodoh |
![]() |
---|
One Day One Hadits 28 Januari 2024: Malu Adalah Sebagian Daripada Iman |
![]() |
---|
One Day One Hadits 22 Januari 2024 Bertemakan Mustajabnya Doa Ketika Sujud |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.