One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADIST Jumat 1 Maret 2024, Pandangan Islam soal Perayaan Tradisi Nyadran

ONE DAY ONE HADIST Jumat 1 Maret 2024, Pandangan Islam soal Perayaan Tradisi Nadran

Kompas.com
ONE DAY ONE HADIST Jumat 1 Maret 2024, Pandangan Islam soal Perayaan Tradisi Nyadran 

Sebagian referensi menyebutkan, kata ruwah merupakan turunan dari kata arwah (ruh).

Nyadran bukan semata kegiatan senang-senang, bergembira ria, namun ada unsur ritual tertentu.

Keberadaan ritual ini tidak akan lepas dari keyakinan tertentu atau ideologi yang menjadi motivasi utama untuk melakukannya.

Baca juga: One Day One Hadits 24 Januari 2024: Sesungguhnya Agama Itu Mudah

Nyadran tidak hanya dilakukan kaum muslimin, tapi juga selain penganut islam, seperti kejawen, hindu, dan penganut aliran kepercayaan lainnya.

Mengacu pada beberapa catatan di atas, kita beralih pada pembahasan hukum nyadran.

Dengan memahami tradisi nyadran, kita tentu sepakat nyadran 100 persen bukan ajaran islam, hanya saja, oleh sebagian orang jawa diklaim sebagai bagian dari islam.

Mulai dari sejarah yang melatar belakanginya, hingga perjalanannya, bukti nyata nyadran bukan ajaran islam.

Bahkan sejatinya, nyadran merupakan reminisensi ajaran hindu, yang bahkan sebagian situs berita dirilis, Umat Islam dan katholik ‘Nyadran’ bersama.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Ancaman Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Hak Anak Yatim dan Perempuan

Sungguh aneh jika masih dianggap ajaran islam??

Salah satu fenomena akhir zaman, yang dialami umat Islam, membeo kepada orang kafir dalam tradisi dan dan ritual mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ

“Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan kaum sebelum kalian, sama persis sebagaimana jengkal tangan kanan dengan jengkal tangan kiri, hasta kanan dengan hasta kiri. Sampai andaikan mereka masuk ke liang biawak, kalian akan mengikutinya.” (HR. Bukhari 3456, Muslim 2669 dan yang lainnya).

Meskipun konteks hadis ini berbicara tentang orang yahudi dan nasrani, tapi secara makna mencakup seluruh kebiasaan kaum muslimin yang mengikuti tradisi dan budaya yang menjadi ciri khas orang kafir.

Sementara, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kaidah, meniru ritual orang kafir, apapun bentuknya, berarti telah meniru kebiasaan mereka.

Dan tindakan ini telah melanggar peringatan dalam hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved