Perang Israel vs Hamas

112 Warga Gaza Tewas Ditembaki Israel Saat Berebut Bantuan Makanan di Bundaran Nabulsi

asukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang berlomba-lomba mengambil makanan dari sebuah konvoi bantuan di BUndaran Nabulsi Gaza

Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan layar Video
Video drone atau satelit menunjukkan kerumunan warga Palestina yang berlomba-lomba mengambil makanan dari sebuah konvoi bantuan di BUndaran Nabulsi Kota Gaza pada hari Kamis sebelum ditembaki pasukan Israel. 

Sementara itu, para pejabat PBB telah memperingatkan akan jatuhnya korban lebih banyak lagi jika Israel menindaklanjuti janjinya untuk menyerang kota Rafah di bagian selatan, di mana lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi. Mereka juga mengatakan bahwa serangan ke Rafah dapat menghancurkan apa yang tersisa dari operasi bantuan.

Ratusan ribu warga Palestina diyakini masih berada di Gaza utara meskipun Israel telah memerintahkan untuk mengevakuasi daerah tersebut pada bulan Oktober, dan banyak dari mereka yang terpaksa memakan makanan ternak untuk bertahan hidup. PBB mengatakan bahwa 1 dari 6 anak di bawah usia 2 tahun di wilayah utara menderita malnutrisi akut dan kurus.

COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina, mengatakan sekitar 50 truk bantuan memasuki Gaza utara minggu ini. Tidak jelas siapa yang mengirimkan bantuan tersebut. Beberapa negara telah menggunakan bantuan melalui udara dalam beberapa hari terakhir.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada awal bulan ini bahwa mereka menghentikan sementara pengiriman bantuan ke wilayah utara karena kekacauan yang semakin meningkat, setelah warga Palestina yang putus asa mengosongkan sebuah konvoi ketika dalam perjalanan.

Sejak melancarkan serangannya ke Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel melarang masuknya makanan, air, obat-obatan dan pasokan lainnya, kecuali sedikit bantuan yang masuk ke selatan dari Mesir melalui perlintasan Rafah dan perlintasan Kerem Shalom di Israel. Meskipun ada seruan internasional untuk mengizinkan masuknya lebih banyak bantuan, jumlah truk pasokan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 500 truk yang masuk setiap hari sebelum perang. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved