Bulog Ciamis Sebut Pendistribusian Beras di Wilayah Priangan Timur Dilakukan untuk Tahan Harga

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Pimpinan Cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) Ciamis, Ashville Nusa Panata berpendapat, akan sulit menurunkan harga beras sampai ke semula pada saat ini.

Menurutnya, kesulitan itu dikarenakan para petani di Indonesia belum memasuki masa panen.

“Minimal menahan harga, kalau menurunkan harga sampai seperti harga semula kayaknya agak berat, karena memang (beras) kita belum panen. Tapi minimal kita bisa menahannya dan nurun-nurunin harga beras dikitlah,” ucap Ashville kepada TribunPriangan.com saat ditemui di gudang Bulog Tasikmalaya pada Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Pendistribusian Bantuan Beras di Tasikmalaya akan Diawasi Satgas Pangan, Antisipasi Penimbun

Adapun upaya dalam menahan harga yang dimaksud Ashville adalah pendistribusian beras yang dilakukan atas bekerjasama dengan pemerintah daerah di wilayah Priangan Timur.

“Bulog Ciamis ‘kan membawahi enam kabupaten dan kota, jadi dari Garut sampai Pangandaran, dan kami sudah berkoordinasi erat dengan masing-masing pemerintah daerah untuk melakukan upaya-upaya, termasuk dengan Kota Tasikmalaya,” jelasnya

Tak hanya operasi pangan murah di berbagai kecamatan, pihaknya juga mendistribusikan beras SPHP ke beberapa retail modern.

Baca juga: Bantuan 6.000 Ton Beras untuk Priangan Timur, Didistribusikan ke Pasar Cikurubuk-Retail Modern

“Awalnya cuma ke pasar-pasar tradisional, terutama pasar-pasar pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS), tapi sekarang kami mulai melebarkan lagi ke retail-ritel modern seperti Yogya, Transmart, Asia Plaza, Tasco, dan sebagainya,” kata Ashville.

Sebelumnya diberitakan,  diketahui Bulog telah mendistribusikan sebanyak 6.000 ton beras yang diperuntukkan bagi wilayah Priangan Timur, meliputi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, serta Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Rabu (28/2/2024).

Beras tersebut rencananya akan didistribusikan melalui program Bantuan Pangan dan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). (*)