Angin Puting Beliung Terjang Jatinangor

BRIN Kategorikan Bencana Alam di Rancaekek dan Sumedang Adalah Tornado, Sebut Penuhi 4 Faktor Ini

Menurut Erma, bencana tornado yang merusak ratusan bangunan itu merupakan bencana alam pertama kali terjadi di Indonesia.

tribunpriangan.com/kiki andriana
BRIN Kategorikan Bencana Alam di Rancaekek dan Sumedang Adalah Tornado, Sebut Penuhi 4 Faktor Ini 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNPRIANGAN,COM, BANDUNG - Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, mengkategorikan bencana yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Rabu (21/2/2024) sebagai tornado, bukan angin puting beliung.

Menurut Erma, bencana tornado yang merusak ratusan bangunan itu merupakan bencana alam pertama kali terjadi di Indonesia.

"Ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi karena mikro. Ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso," kata Erna melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Daftar Kecamatan Sumedang dan Bandung Terdampak Angin Puting Beliung, 19 Warga Dilarikan ke RS

Setidaknya ada empat faktor pembeda angin puting beliung dengan tornado.

Kata Erma, faktor pertama adalah skala kecepatan anginnya. Menurut dia, tornado mempunyai kecepatan angin mencapai angka 65 hingga 67 kilometer/jam.

"Selama ini kan kita hanya mengatakan angin puyuh atau puting beliung karena tidak pernah bisa mencapai ambang batas kecepatan angin yang bisa kita katakan tornado level awal atau paling rendah," kata Erma.

Faktor kedua, katanya, terkait dengan skala radius dampaknya. Erma menyebut bencana tornado mempunyai skala radius hingga mencapai dua kilometer.

Baca juga: 6 Pabrik di Sumedang Hancur Diterjang Angin Puting Beliung, Kerugian Belum Dihitung

Apabila skala radiusnya masih berada di bawah angka dua kilometer, maka hal itu masih dikategorikan mikro dan belum termasuk meso seperti tornado.

Faktor ketiga adalah dampak kejadian. Selama ini, menurut Erma, bencana angin kencang yang terjadi di Indonesia tak pernah mempunyai dampak terlalu merusak dan durasinya pun cenderung singkat.

"Kemudian, yang keempat itu durasi. Puting beliung di wilayah kita selalu kurang dari 10 menit. Enggak ada yang melampaui durasinya 10 menit," katanya.

Erma pun mengatakan bahwa angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang sudah memenuhi keempat faktor tersebut.

Baca juga: Kawasan Industri Dwipa Puri Sumedang Dekat Rancaekek Porak-poranda Diterjang Angin Puting Beliung

Kemudian, kata dia, fenomena angin kencang itu terlihat jelas di satelit awan sehingga memperkuat kepastian bahwa fenomena itu merupakan tornado.

"Mata badainya terlihat dari satelit awan, ya berarti tornado dong. Karena kalau puting beliung enggak bisa terdeteksi dari satelit awan, awannya itu enggak kelihatan," ujar dia.

Lebih lanjut, Erma mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat memasuki musim penghujan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved