Syaban

Bulan Syaban Sebentar Lagi, Saatnya Perbanyak Dzikir Tahlil Tanda Tunduk Atas Perintah Allah Ta'alaa

Berikut ini dia salah satu amalan yang bisa dilakukan di bulan Syaban yaitu Perbanyak Dzikir Tahlil Bukti Mengingat dan Tunduk pada Perintah Allah SWT

|
TribunKaltim.com
Bulan Syaban Sebentar Lagi, Saatnya Perbanyak Dzikir Tahlil Tanda Tunduk Atas Perintah Allah Ta'alaa 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, setelah Rajab maka bulan selanjutnya adalah Syaban. Umat muslim akan memasuki Syaban pada Senin, 12 Februari 2024.

Sebagai umat muslim yang taat, sebaiknya tetap istiqomah mengamalkan ibadah-ibadah yang sebelumnya telah diamalkan saat Rajab, seperti puasa, berdzikir, membaca Al-Quran, dan lainnya.

Berdzikir tahlil bisa dilanjutkan selama bulan Syaban.

Secara bahasa, dzikir tahlil bermakna mengucap kalimat tauhid Laa Ilaha Ilallah (tiada Tuhan selain Allah).

Baca juga: Perbanyak Amalan Baik di Bulan Syaban, Untuk Menggapai Rahmat Allah SWT

Dzikir memiliki makna proses komunikasi antara seorang hamba dengan Allah Ta'alaa agar selalu mengingat dan tunduk pada perintah-Nya.

Dzikir bacaan tahlil memiliki keutamaan dan keistimewaan yang harus umat muslim ketahui.

Sebagaimana dikutip dari buku ‘Doa, Dzikir, dan Wirid Sehari-hari,’ berikut bacaan dzikir tahlil lengkap dengan arti, keutamaan, dan keistimewaannya.

Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan:

 

لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك، وله الحمد، وهو على كل شيء قدير

(Lâ ilâhâ illâllâhu wahdahu lâ syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alâ kulli syai'in qadîr)

"Tiada yang haq untuk diibadahi selain Allah, satu-satu-Nya Ilah, tiada sekutu bagi-Nya. Baginya segala kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu"

Baca juga: Apakah Boleh Qadha Puasa Ramadan Tahun Lalu di Bulan Syaban? Begini Penjelasan Ulama

Sebanyak 10 kali, maka pahalanya seperti pahala orang yang memerdekakan empat orang budak dari keturunan nabi Isma'il.

Hadis tersebut pun diriwayatkan oleh Imam Bukhari (7/67), dan Muslim (4/2071), sedangkan lafal hadits ini adalah riwayat Muslim.

Hadis ini bisa ditemui di kitab 'Fadhlu Man Qalahá Miata Marratio Idzá Ashbaha wa Idza Amsa. HR Al-bukhari (7/167), dan Muslim (4/2072).

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved