Tahun Baru Imlek

Kue Keranjang, Arti Serta Filosofi yang Identik di Perayaan Tahun Baru Imlek

Kue Keranjang, Arti Serta Filosofi yang Identik di Perayaan Tahun Baru Imlek

Kompas.com
Berikut Arti Serta Filosofi Mendalam Tentang Kue Kerajang yang Identik di Perayaan Tahun Baru Imlek (SHUTTERSTOCK/RIZVISUAL) 

 

Filosofi Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek

Kue keranjang dalam perayaan Imlek pun memiliki filosofi yang cukup mendalam untuk masyarakat Tionghoa.

Yang mana, makna terdalam tersebut diartikan dari bentuk kue keranjang yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan tahun baru Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.

Ternyata, makna lain pun tersirat bukan hanya dari bentuknya saja, namun juga dari rasa kue keranjang yang manis.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Humas Jateng mengatakan jika rasa manis dari kue keranjang tersebut ini melambangkan harapan bagi yang menyantap kue tersebut akan selalu keluar tutur kata yang baik ketika mulut berucap.

Baca juga: Puncak Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di Klenteng Hok Tek Bio Ciamis Ada Cap Gomeh dan Kirab Budaya

Selain itu, seperti di negeri asalnya yaitu Cina sendiri terdapat kebiasaan unik lho dalam menyantap kue keranjang ini.

Yang mana, masyarakat disana menyantap terlebih dahulu kue keranjang ini ketika tahun baru Imlek agar mendapatkan keberuntungan.

Nah setelah menyantap kue keranjang Imlek, barulah masyarakat disana mulai menyantap makanan lainnya seperti nasi dan makanan lainnya.

Sebagai informasi, jika menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, pada awalnya Kue Keranjang ini ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku (竈君公 Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada Raja Surga (玉皇上帝 Giok Hong Siang Te). (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved