INNALILLAHI, Sastrawan Sufi Abdul Hadi WM Meninggal Dunia Jumat 19 Januari 2024, Ini Profilnya
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, sastrawan Abdul Hadi WM meninggal dunia pada usia 78 tahun di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat 19 Januari 2024
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, sastrawan Abdul Hadi WM meninggal dunia pada usia 78 tahun di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat 19 Januari 2024 pukul 03.36 WIB.
Almarhum dikenal sebagai sastrawan yang kental dengan unsur sufi dan relijius.
Kabar duka itu disampaikan putri sulung Abdul Hadi WM, Gayatri Wedotami, di grup SERAH (Serikat Alumni Sejarah) Unpad. Gayatri diketahui merupakan alumnu jurusan Sejarah Unpad.
"Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat ayahanda kami Abdul Hadi WM pada pukul 3.36 dini hari. Jenasah akan disemayamkan di rumah duka: Vila Mahkota Pesona Jatiasih, Bojong Kulur dari RSPAD Gatot Subroto. Dan rencananya akan dimakamkan di taman pemakaman setempat ba'da salat Jumat.
Mohon doa dari teman teman semua ya," tulis Gayatri.
Baca juga: INNALILLAHI, Rizal Ramli, Mantan Menko Perekonomian, Meninggal Dunia di RS Cipto Jakarta
Baca juga: INNALILLAHI, Tahmid Rahmad Basuki, Putra Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Meninggal Dunia di Garut
Berikut ini profil Abdul Hadi WM yang dilansir dari sejumlah sumber dan Wikipedia:
Abdul Hadi W.M. atau nama lengkapnya Abdul Hadi Wiji Muthari (24 Juni 1946 – 19 Januari 2024) adalah sastrawan, budayawan dan ahli filsafat berkebangsaan Indonesia.
Namanya dikenal melalui karya-karyanya yang bernapaskan sufistik, penelitian-penelitiannya dalam bidang kesusasteraan Melayu Nusantara dan pandangan-pandangannya tentang Islam dan pluralisme.
Abdul Hadi W.M. terlahir dengan nama Abdul Hadi Wijaya. Ketika dewasa ia mengubah nama Wijaya menjadi Wiji.
Ia lahir dari garis keturunan peranakan Tionghoa di wilayah Sumenep, Madura. Ayahnya, saudagar dan guru bahasa Jerman bernama K. Abu Muthar, dan ibunya adalah putri keturunan Mangkunegaran bernama RA Sumartiyah atau Martiyah.
Mereka dikaruniai sepuluh orang anak dan Abdul Hadi adalah putra ketiga; tetapi kedua kakaknya dan empat adiknya yang lain meninggal dunia ketika masih kecil. Anak sulung dari empat bersaudara (semua laki-laki) ini pada masa kecilnya sudah berkenalan dengan bacaan-bacaan yang berat dari pemikir-pemikir seperti Plato, Sokrates, Imam Ghazali, Rabindranath Tagore, dan Muhammad Iqbal.
Sejak kecil pula ia telah mencintai puisi dan dunia tulis-menulis. Penulisannya dimatangkan terutama oleh karya-karya Amir Hamzah dan Chairil Anwar.
Bersama teman-temannya Zawawi Imron dan Ahmad Fudholi Zaini, Hadi mendirikan sebuah pesantren di kota kelahirannya tahun 1990 yang diberi nama Pesantren An-Naba, yang terdiri dari masjid, asrama, dan sanggar seni tempat para santri diajari sastra, seni rupa (berikut memahat dan mematung), desain, kaligrafi, mengukir, keramik, musik, seni suara, dan drama.[3]
Pendidikan
Pendidikan dasar dan sekolah menengah pertamanya diselesaikan di kota kelahirannya. Ketika memasuki sekolah menengah atas, Abdul Hadi meninggalkan kota kelahirannya, pergi ke Surabaya untuk menuntut ilmu di kota itu. Ia kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta hingga tingkat sarjana muda, lalu pindah ke studi Filsafat Barat di universitas yang sama hingga tingkat doktoral, namun tidak diselesaikannya.
Ia beralih ke Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung dan mengambil program studi Antropologi. Selama setahun sejak 1973-1974 Hadi bermukim di Iowa, Amerika Serikat untuk mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, lalu di Hamburg, Jerman selama beberapa tahun untuk mendalami sastra dan filsafat.
Pada tahun 1992 ia mendapatkan kesempatan studi dan mengambil gelar master dan Doktor Filsafat dari Universitas Sains Malaysia di Penang, Malaysia, di mana pada saat yang bersamaan ia menjadi dosen di universitas tersebut.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun
sastawan
sufi
Abdul Hadi WM
meninggal dunia
Jumat 19 Januari 2024
profil
| Sosok Akhmad Wiyagus, Putra Tasikmalaya yang Duduki Posisi Wamendagri, Dilantik Prabowo Hari Ini |
|
|---|
| Innalillahi, Karlinah Djaja Atmadja Istri Wapres ke-4 Umar Wirahadikusumah Asal Sumedang Meninggal |
|
|---|
| INNALILLAHI, Ketua PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Wafat, Viman Sebut Kehilangan Tokoh Pergerakan |
|
|---|
| Siswi SMKN 1 Cihampelas yang Meninggal dengan Gejala Mirip Keracunan, Punya Riwayat Sakit Lambung |
|
|---|
| Seorang Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Dunia, Alami Gejala Mirip Keracunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.