Naskah Khutbah Jumat

Teks Naskah Khutbah Jumat 19 Januari 2024: Bijak Menyikapi Perbedaan Pendapat di Tahun Politik

Teks Naskah Khutbah Jumat 19 Januari 2024 : Bijak Menyikapi Perbedaan Pendapat di Tahun Politik

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Ilustrasi perbedaan pendapat (dosensosiologi.com via Kompasiana.com) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Salat Jumat merupakan salat sunnah yang diwajibkan bagi kaum muslimin yang telah balig.

Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, yang diyakini kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Adapun, beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan khutbah pada salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam Sholat sunnah muakad tersebut.

Dalam bekhutbah sang khotib bebas menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin memotifasi setiap muslim agar lebih memupuk lagi nilai toleransi dalam setiap keputusan masing-masing, terlebih di tahun politik seperti sekarang.

Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT 19 Januari 2024, Fastabiqul Khairat, Kiat Khusus Menghindari Perbuatan Dosa

Selain itu, Naskah khutbah Jumat ini mengingatkan bahwa di antara hal yang sangat sulit dihindari di zaman akhir seperti sekarang adalah menghindari perkataan buruk, termasuk mencaci.

Apalagi dalam waktu dekat, ‘panggung’ untuk ajang sumpah serapah dan saling menyalahkan telah tersedia yakni pemilihan presiden dan wakil presiden.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ .وقال أيضا: وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 19 Januari 2024: Jangan Berbangga Diri Berbuat Dosa, Allah SWT Murka!

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang akan terus meningkatkan komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangan-larangannya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Belajar dari kejadian pada pemilihan calon presiden dan wakil sebelumnya, maka perlahan namun pasti pembicaraan terkait kejelekan dan kebaikan calon demikian terasa.

Nyaris dalam banyak kesempatan, yang dibahas warga di dunia nyata dan maya adalah masalah kekurangan masing-masing pasangan.

Padahal membincang dan mencaci kalangan lain adalah hal yang dilarang agama.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Januari 2024: Kiat-kiat Menjaga Istiqomah dalam Beribadah

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Di antara maksiat lisan adalah mencaci seorang muslim, melaknatnya, melecehkannya, dan mengatakan setiap perkataan yang menyakiti hatinya tanpa ada sabab syar’i atau alasan yang dibenarkan oleh syariat.

Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Artinya: Mencaci seorang muslim adalah kefasikan. (HR Al-Bukhari).

Hadits ini menyebut perbuatan mencaci seorang muslim sebagai kefasikan karena tergolong dosa besar.

Sedangkan melaknat artinya adalah mencaci orang lain serta mendoakannya agar dijauhkan dari kebaikan dan rahmat Allah.

Seperti mengatakan: Semoga Allah melaknatmu, semoga laknat Allah menimpamu, engkau terlaknat, atau engkau termasuk orang yang pantas mendapat laknat Allah, sebab melaknat seorang Muslim hukumnya dosa besar.

Baca juga: TEKS Khutbah Jumat 12 Januari 2024, Menyambut Bulan Rajab Bulan Mulia yang Penuh Kebaikan

Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan tegas menyatakan:

لَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Artinya: Melaknat seorang mukmin serupa dengan membunuhnya. (Muttafaqun ‘alaih).

Mencaci dan melaknat saudara sesama muslim bukanlah sifat seseorang mukmin yang sempurna imannya sebagaimana ditegaskan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيْءِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهُمَا)

Artinya: Seorang mukmin yang sempurna imannya bukanlah seorang pencaci, pelaknat, bukan pula orang yang berkata keji dan kotor. (HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan lain-lain).

Bahkan dalam hadits lain, Rasulullah dengan tegas bersabda:

إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ أَوْ وَدَعَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Artinya: Sesungguhnya termasuk manusia yang paling buruk adalah seseorang yang ditinggalkan orang lain karena takut akan perkataan keji dan kotornya. (HR Al-Bukhari).

Sebaliknya, mukmin yang baik adalah mereka yang orang lain selamat dari gangguan lidah dan tangannya. Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Artinya: Muslim yang sempurna imannya adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya. (Muttafaqun ‘alaih).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Januari 2024: Pentingnya Rezeki Halal agar Hidup Jadi Berkah

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Suatu ketika, sahabat Abdullah bin Mas’ud Radliyallahu ‘Anhu mendaki gunung Shafa.

Setelah tiba di puncaknya, memegang lidahnya sembari berucap: “Wahai lidah, ucapkanlah perkataan yang baik niscaya engkau beruntung. Diamlah dari perkataan yang buruk niscaya engkau selamat. Lakukanlah itu sebelum engkau menyesal. Sungguh aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

أَكْثَـرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ مِنْ لِسَانِهِ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ)

Artinya: Sebagian besar dosa dan kesalahan manusia itu bersumber dari lidahnya. (HR Ath-Thabarani).

Sahabat Nabi yang lain, Mu’adz bin Jabal Radliyallahu ‘Anhu suatu ketika bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Apakah kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita bicarakan?” Rasulullah lalu balik bertanya:

وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِيْ النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟ (رَوَاهُ التِّـرْمِذِيُّ)

Artinya: Adakah sesuatu yang menjerumuskan manusia ke neraka lebih banyak daripada perkataan yang diucapkan lidah-lidah mereka? (HR At-Tirmidzi).

Baginda Nabi juga menasihati:

إِنَّكَ لَمْ تَزَلْ سَالِمًا مَا سَكَتَّ فَإِذَا تَكَلَّمْتَ كُتِبَ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ)

Artinya: Sesungguhnya engkau senantiasa selamat selagi diam, namun jika engkau telah berbicara, maka ucapanmu akan bermanfaat bagimu atau membahayakanmu. (HR Ath-Thabarani).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Januari 2024: Tiga Hal Penting di Bulan Rajab

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam sebuah peribahasa dikatakan: “Terlongsong perahu boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik.”

Artinya perkataan yang tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak dapat ditarik kembali.

Sebab itu jika orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu. Sangat penting bagi kita untuk berpikir sebelum berucap. Berpikir sebelum berkomentar.

Berpikir sebelum menulis di medsos. Tulisan adalah salah satu dari dua lisan kita.

Jika baik dan bermanfaat, kita katakan atau kita tulis.

Jika tidak ada manfaatnya atau bahkan berpotensi menimbulkan keburukan, kekacauan dan kesalahpahaman, maka lebih baik diam.

Jika ada manfaat di satu sisi, namun ada pula mudaratnya di sisi yang lain, maka kita mengikuti prinsip: Mencegah mafsadah lebih didahulukan daripada menarik maslahah.

Saring sebelum sharing. Tidak setiap yang terpikir, kita ucapkan.

Tidak setiap kejadian kita komentari. Jangan mengomentari sesuatu yang kita tidak ada ilmu tentangnya.

Alih-alih komentar kita menyelesaikan masalah, justru malah menambah dan memperuncing masalah.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Januari 2024: Keistimewaan-keistimewaan Bulan Rajab

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Menjelang pemilihan umum serentak 2024 mendatang, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan.

Jangan beri peluang sedikit pun kepada para pengadu domba untuk menceraiberaikan kita.

Tahan setiap ucapan atau komentar yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Beda pilihan boleh.

Asalkan jangan saling memaki. Beda pendapat boleh. Asalkan jangan saling membenci.

Kritikan boleh disampaikan. Asalkan tetap menjaga kesantunan dan kesopanan.

Jauhkan lisan kita dari sumpah serapah, mencaci, memaki, mencela, menista, mengejek, melaknat, mengutuk, menghina, mengolok-olok, melecehkan, merendahkan, mencibir, mencemooh, menjelekkan, menghasut, menggunjing, mengadu domba dan memfitnah.

Ingat, setiap apa yang kita ucapkan, lakukan dan yakini akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Allah Taala berfirman:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النور: ٢٤)

Artinya: Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS An-Nur: 24)

Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 12 Januari 2024, Rezeki Halal Jadi Gerbang Kebahagiaan Sejati dalam Hidup

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.ـ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.ـ

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved