10 Tahun Murid SDN Tamanggung di Tasikmalaya Tak Punya Meja dan Kursi Untuk Belajar
10 Tahun Murid SDN Tamanggung di Tasikmalaya Tak Punya Meja dan Kursi Untuk Belajar
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: ferri amiril
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Berjarak tempuh sekira 38 kilometer dari Kantor Bupati Tasikmalaya, sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamanggung berdiri di paling ujung jalan Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Akses jalan menuju SDN Tamanggung ini juga terbilang kecil dan tampak berbatu.
Sedangkan bangunan sekolah tersebut tampak mengalami kerusakan di sana-sini, mulai dari kusen yang sudah lapuk, atap bocor, dinding retak, hingga pintu yang sudah lapuk dan jebol.
Bangunan SDN Tamanggung sendiri hanya memiliki 5 ruangan, yang terdiri dari 4 ruang kelas dan 1 ruang guru.
Semua ruangan itu pun mengalami kerusakan parah, sedangkan sebanyak 83 orang murid menuntut ilmu di 4 ruang kelas tersebut.
Baca juga: Viral Pemuda di Tasik Nikahi Dua Gadis Cantik Sekaligus, Ternyata Faktanya Seperti Ini
Bahkan, sudah 10 tahun lamanya, para murid SDN Tamanggung ini menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tanpa menggunakan meja dan kursi alias lesehan.
Hal tersebut lantaran semua meja dan kursi sudah tidak layak digunakan. Meski ada beberapa meja dan kursi yang digunakan, namun kondisinya cukup parah, itupun digunakan oleh sebagian murid putri serta para guru saja.
“Kalau hujan, kelasnya bocor. Biasanya (genangan) air hujannya disapu dulu dari lantai sampai kering, baru lanjut lagi belajarnya (lesehan),” ungkap murid kelas 5 SDN Tamanggung, Nadif (11) kepada TribunPriangan.com pada Selasa (9/1/2024).
Ruang kelas yang terpampang lambang Burung Garuda serta foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut memang cukup memperihatinkan.
Operator sekolah sekaligus guru di SDN Tamanggung, Asep Sugianto menuturkan, bahwa sebagian besar kursi dan bangku sudah dalam kondisi rusak parah.
“(Kursi dan bangku) disimpan di gudang. Kelas 3 dan kelas 5 harus belajar lesehan. Sedangkan untuk kelas lainnya, (kelas 1, 2, 4 dan 6) pakai kursi sama meja yang sudah diperbaiki sekadarnya. Itu pun satu meja dipakai sama tiga murid,” jelas Asep.
Asep pun mengungkap, bahwa kerusakan tersebut sudah sejak 2014 lalu. Selain meja dan kursi yang rusak, SDN Tamanggung ini kekurangan ruang kelas.
“Jumlah murid di kami itu sebanyak 83 murid. Tapi, ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruang kelas,” paparnya.
Asep juga mengungkap, bahwa SDN Tamanggung sudah lama tidak mendapat bantuan rehab atau pembangunan ruang kelas baru.
“Ruang kelas yang ada saat ini, dipakai belajar sama 4 kelas. Sedangkan murid-murid kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas kepala sekolah tanpa meja sama kursi. Nah, kelas 2 terpaksa bergiliran sama kelas 1,” lengkapnya.
"Ruang kelas yang ada juga itu kondisinya sudah rusak. Kusen sudah rusak. Atap sudah bocor," lanjut Asep.
Pihaknya diketahui sudah mengupayakan permohonan bantuan, bahkan sudah dilayangkan sejak lama.
“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” pungkas Asep.
Terpisah, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin mengungkap, bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi SDN Tamanggung tersebut.
"Kami akan upayakan tahun ini memberikan bantuan, di tengah anggaran minim," jelasnya singkat. (*)
853 Formasi PPPK Guru 2025 Dibuka di Kemensos, Cek Syarat serta Tahapan Seleksinya di Sini |
![]() |
---|
Cegah Penyimpangan Anggaran Bantuan Pendidikan, Kejari dan Polres Tasik Lakukan Pengawasan |
![]() |
---|
Kemensos Resmi Buka 853 Formasi PPPK Guru 2025, Cek Syarat serta Tahapan Seleksinya di Sini |
![]() |
---|
Naskah Doa Terbaru Untuk Pelaksanaan Upacara Bendera 17 Agustus 2025 |
![]() |
---|
MPLS Sekolah Rakyat di Sumedang Resmi Dibuka, Bupati Dony: Sangat Istimewa dan Bersejarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.