Tabrakan Kereta Api di Cicalengka
Tangis Pilu Keluarga Lepas Julian Masinis Korban Tabrakan Kereta Api, PT KAI: Pegawai Terbaik
Tetangga Julian, Tedi (54) kaget saat mendapat kabar meninggalnya Julian dalam insiden kecelakaan di Cicalengka tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Isak tangis mengiringi pemakaman masinis KA Commuter Line Bandung Raya, Julian Dwi Setiyono (28), di TPU Legok Astana, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (5/1/2024) malam.
Sebagaimana diketahui, Julian meninggal dunia setelah KA Commuter Line Bandung Raya bertabrakan dengan KA Turangga 63A di jalan Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada pagi harinya.
Jenazah Julian tiba pukul 18.49 WIB di rumah duka dengan diantar mobil ambulans dari RSUD Cicalengka, lalu diserah terimakan kepada keluarga. Kemudian, disalatkan di masjid terdekat hingga akhirnya dimakamkan pada pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Apa Itu PPKA? Salah Satu Petugas yang Dituding Warganet Penyebab Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal
Saat pemakaman, warga dan perwakilan dari PT KAI mengantarkan jenazah Julian ke tempat peristirahatan terakhirnya, sedangkan keluarga Julian tak henti-hentinya mengusap air mata saat berada di pemakaman.
"Mewakili manajemen PT KAI, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas dipanggilnya salah satu pegawai terbaik kami, bapak Julian Dwi Setiyono," ujar EVP Human Capital Management PT KAI, Ida Hidayati dalam sambutannya di rumah duka, Jumat (5/1/2024).
Menurut Ida, Julian meninggal dunia pada hari yang baik mengingat selama ini almarhum juga merupakan orang baik dan meninggal pun dengan cara yang baik karena dia sedang bekerja mencari nafkah bagi keluarganya.
Baca juga: Begini Kata Petugas KA Turangga saat Adu Moncong Kereta di Bandung, Ternyata Gara-gara Hal Ini
"Hari ini, Jumat 5 Januari 2024 Allah memanggilnya, beliau meninggal sedang bekerja untuk mencari nafkah, berjihad untuk keluarga, jadi dia sedang menunaikan ibadah," katanya.
Julian bergabung dengan PT KAI sejak tahun 2014 silam, kemudian karirnya berkembang hingga bisa menjabat sebagai seorang masinis muda di PT KAI sejak tahun 2019 hingga sekarang.
"Pendidikan terakhir beliau SMK Pusdikhubad dan lulus di tahun 2013. Dia dilahirkan di Bandung pada 31 Juli 1995 dan meninggalkan satu orang istri dan satu anak perempuan berusia 3 tahun," ucap Ida.
Baca juga: PT KAI: 4 Petugas Kereta Meninggal Dunia, Penumpang KA Turangga dan KRD Bandung Raya Selamat
Sementara tetangga Julian, Tedi (54) kaget saat mendapat kabar meninggalnya Julian dalam insiden kecelakaan di Cicalengka tersebut.
"Awalnya saya nonton berita di TV, ada kecelakaan kereta. Memang di situ saya ada rasa deg di hati, kepikiran Pak Julian karena dia kan masinis," ujar Tedi.
Setelah itu Tedi pun mendatangi rumah duka Julian karena mendengar ada suara tangisan keluarga dan tetangga Julian, hingga akhirnya dia mendapat kepastian bahwa Julian menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Jadi dipastikan sama istri (soal meninggalnya Julian). Saya langsung datang lagi, istrinya sama keluarga sudah dibawa ke Cicalengka diantar tetangga yang lain-lain," kata Tedi. (*)
masinis
tabrakan
kereta api
PT KAI
Cicalengka
pegawai terbaik
KA Commuter Line Bandung Raya
bertabrakan
KA Turangga
keluarga
Julian Dwi Setiyono
Sempat Hilang, Barang Milik Pramugara Korban KA Turangga Ternyata Diselamatkan Kondektur |
![]() |
---|
Barang Pribadi Pramugara yang Tewas dalam Insiden Kereta Turangga di Cicalengka Raib, Ini Kata KAI |
![]() |
---|
Mengenang Julian Dwi Setiono, Masinis yang Saleh Bapak dari Satu Anak yang Cantik |
![]() |
---|
MENGENAL Julian Dwi Setiono, Masinis yang Jadi Korban Tabrakan Adu Moncong di Bandung |
![]() |
---|
Fakta-fakta Julian Dwi Setiyono, Masinis KA Lokal Baraya yang Gugur: Taat Agama-Bapak dari Satu Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.