KRD Tabrakan dengan KA Turangga

Begini Kata Petugas KA Turangga saat Adu Moncong Kereta di Bandung, Ternyata Gara-gara Hal Ini

Suasana di dalam KA Turangga berpenumpang 287 orang menjadi mencekam ketika goncangan hebat menggetarkan semua orang di dalamnya. Tak terkecuali

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Istimewa
KRD Bdg Raya tabrakan dengan KA Turangga 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Suasana di dalam KA Turangga berpenumpang 287 orang menjadi mencekam ketika goncangan hebat menggetarkan semua orang di dalamnya. Tak terkecuali yang terasa oleh Bubun Ruhiyat (29), petugas di kereta api tersebut. 

Bubun, warga Kampung Bojong Koneng, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancakek, Kabupaten Bandung melihat bagaimana dalam kegelapan, situasi penumpang menjadi chaos. 

"Suasananya gelap, chaos, banyak teriak. Saya sendiri hanya bisa pasrah saat kejadian," kata Bubun di lokasi kejadian. 

Baca juga: KESAKSIAN Warga Sumedang yang Jadi Korban Tabrakan Adu Moncong Kereta di Bandung, Asap Masuk Gerbong

Telah terjadi tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03. Tabrakan itu tepatnya di Kilometer 181+5/4.

KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung. Sebaliknya, Kereta Api Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.

Disebutkan, total gerbong KA Commuter Line yang anjlok sebanyak tiga gerbong dan total gerbong Kereta Api Turangga yang anjlok delapan gerbong.

Baca juga: DAFTAR LENGKAP Perjalanan Kereta yang Dibatalkan Usai Kecelakaan KRD Bandung Raya dengan KA Turangga

Jumlah penumpang di dalam KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung sebanyak 287 orang, sementara di dalam KA Bandung Raya 151 or

Menurut data dari Polda Jawa Barat, korban meninggal dunia sebanyak tiga orang. Masing-masing atas nama Julian Dwi setiono, Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, Ponisa Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang - Cicalengka dan Andrian, Pramugara KA Turangga.

Bubun mengatakan, listrik mati di dalam kereta itu, sehingga lampu pun mati. Ketika peristiwa terjadi, kebanyakan penumpang masih dalam keadaan tidur.  

Baca juga: TERNYATA Ini Kompensasi Penumpang yang alami Keterlambatan Jadwal Kereta Api Imbas Kecelakaan Maut

"Penumpang kebanyakan masih tidur, karena belum jam makan," katanya. 

Dia mengatakan, meski peristiwa itu membuat syok, dia tetap bersyukur tidak sampai terluka. 

"Enggak ada luka, cuman sakit badan saja, syok, kebanting," kata Bubun.

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved