Gempa Bumi Sumedang Diwarnai Hoaks Sejak Hari Pertama, Polda Jabar Ingatkan Warga

Gempa Bumi Sumedang Diwarnai Hoaks Sejak Hari Pertama, Polda Jabar Ingatkan Warga

Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
Pasien dan keluarga pasien di RSUD Sumedang, kembali dievakuasi ke tenda darurat yang ada di depan RSUD, setelah terjadi lagi gempa, Senin (1/1/2023) pukul 20.46 WIB. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Masyarakat diingatkan untuk tidak mengolah data bohong terkait gempa bumi di Sumedang. Termasuk dalam kategori mengolah adalah aktivitas menyimpan dan membagikan.

Gempa bumi di Sumedang diwarnai hoaks sejak hari pertama gempa bumi terjadi. Di antaranya lantai 7 RSUD Sumedang ambruk dan gempa susulan yang lebih dahsyat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan masyarakat harusnya berbagi informasi berdasarkan data akurat dan akuntabel.

"Pak Bupati, Kapolres, memberikan informasi akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Itu yang bisa diikuti," kata Ibrahim Tompo di Sumedang, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Jalur Kereta Cepat Whoosh Tak Terpengarung Gempa Bumi di Sumedang, Masih 350 KM Perjam

Baca juga: Patroli Blue Night dan Dialogis, 500 Personel Polda Jabar Bantu Pengamanan Korban Gempa Sumedang

Baca juga: 11 Orang Teluka Akibat Gempa Sumedang, 1 Orang Dirujuk ke RS Santosa Bandung

Dia mengatakan, masyarakat yang berbagi informasi salah akan berakibat menimbulkan keresahan.

"Masyarakat diimbau tidak mengelola informasi yang dasarnya tidak kuat,"

"Yang malah membuat masyarakat resah, agar tidak jadi negatif,"

"Data akurat dan akuntabel, panutan data yang bisa diikuti," katanya.

Imbauan untuk tidak percaya berita bohong sudah disampaikan pejabat setempat.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati meminta masyarakat tetap tenang di tengah gempa yang terjadi tiga kali pada Minggu (31/12/2023).

Utamanya, tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kabar-kabar bohong yang menggelisahkan.

"Saya Penjabat Sekda Sumedang menyampaikan kepada semua warga Sumedang, bahkan Jawa Barat, saat ini banyak tersebar berita-berita hoaks," 

"Misalnya kabar rumah sakit runtuh dan gempa susulan, itu tidak benar dan mohon disampaikan tetap tenang dan waspada," kata Tuti, Minggu malam.

Telah terjadi gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12/2023), sejak siang hingga malam hari.

Tercatat, Menurut Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama bekekuatan 4,1 magnitudo terjadi pada pukul 14.35. Gempa terjadi ketika hujan deras sedang mengguyur sejumlah wilayah di Sumeang.

Kedua, gempa 3,4 magnitudo terjadi pada pukul 15.38. Saat ini terjadi, hujan masih berlangsung, seperti terpantau di kawasan Jatinangor-Cimanggung.

Ketiga, gempa berkekuatan 4,8 terjadi pukul 20.34. Dan keempat, gempa terjadi menjelang pergantian tahun baru 2023 ke 2024, yakni sekitar pukul 23.24.

Kelima, gempa dengan kekuatan 2,4 magnitudo terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 03.47. Dan keenam, gempa tersebut berkekuatan 4.5 magnitudo terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 20.46.

Gempa ketujuh terjadi Selasa (2/1/2023), pukul 14.25, berkekuatan 2,7 magnitudo.

Gempa menimbulkan sejumlah dampak seperti kerusakan rumah dan retakan pada dinding bangunan RSUD Sumedang (Paviliun, VIP, dan Sakura) serta dinding bagian dalam Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Belum dilaporkan adanya korban jiwa.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved