Berakhir Tahun di Kota Galendo, Simak Ulasan Lengkap Ahli Cuaca Agar Acara Sukses

Berakhir Tahun di Kota Galendo, Simak Ulasan Lengkap Ahli Cuaca Agar Acara Sukses

Editor: ferri amiril
TribunPriangan.com/Ai Sani Nuraini
Berakhir Tahun di Kota Galendo, Simak Ulasan Lengkap Ahli Cuaca Agar Acara Sukses 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN CIAMIS - Hendak menghabiskan liburan akhir tahun di Kota Galendo, simak ulasan lengkap dari ahli cuaca BMKG agar acara sukses.

Tiga hari menjelang pergantian tahun, cuaca di Kabupaten Ciamis diprediksi diguyur hujan lebat, Kamis (28/12/2023).

Hendak berlibur ke kawasan Kabupaten Ciamis? Cek dulu cuacanya hari ini agar persiapan di perjalanan.

Suhu udara di Kabupaten Ciamis kembali diguyur hujan deras.

Baca juga: Tinggal Hitungan Jari Lelang Tol Getaci Berakhir, Penentuan Nasib 24 Desa di Kabupaten Ciamis

Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan hal ini disebabkan oleh adanya gangguan gelombang ekuatorial atmosfer, sehingga pola pertumbuhan awan lebih banyak terjadi di Jawa bagian tengah menuju timur. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan dasarian III Desember 2023.

Ia mengimbau bagi masyarakat yang sering bepergian, ada baiknya tetap persiapkan diri dengan peralatan anti hujan. Karena walaupun terjadi penurunan, hujan dalam skala sangat lokal masih terjadi.

"Jangan lupa menjaga kesehatan tubuh dan stamina terutama dalam menjaga kondisi tubuh agar tidak dehidrasi.

Apabila terjadi cuaca ekstrim dihimbau agar masyarakat tidak memaksakan perjalanan, dan diharap untuk mencari tempat berlindung di tempat yang kokoh," kata Teguh.

Cuaca hari ini Kabupaten Ciamis, langit hujan sejak sore hingga tengah malam. BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

BMKG menyebut, beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia antara lain:

Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023 dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Fenomena skala regional lainnya adalah gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir Dasarian III November 2023.

Penguatan monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).

Munculnya Bibit Siklon Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatra dan Selat Karimata yang memicu pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin. Bibit Siklon Tropis 99W tersebut memiliki kecepatan angin maksimum hingga 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa dengan pergerakan sistem ke arah Barat.

Anomali positif Suhu Muka Laut di wilayah Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi hingga 3 ?C menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved