3 Ruas Jalan di Cimahi Tergenang Banjir, Pengendara dari Kedua Arah Terjebak di Jalan Cilember
Di tiga ruas jalan tersebut, para pengendara berhenti, terutama di Jalan Mahar Martanegara.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIMAHI - Ruas-ruas jalan di Kota Cimahi kembali dikepung banjir saat turun hujan deras hingga menyebabkan arus lalu lintas tak bergerak karena terjebak genangan air, Senin (25/12/2023).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, banjir tersebut menerjang ruas Jalan Cibabat, Cilember, dan Mahar Martanegara dengan ketinggian air rata-rata sekitar 60 sentimeter.
Di tiga ruas jalan tersebut, para pengendara berhenti, terutama di Jalan Mahar Martanegara.
Baca juga: HANYA 20 Menit dari Pusat Kota Cimahi, Ini Keunggulan Destinasi Wisata Kuda Paku Haji
Sedangkan di Jalan Cilember, pengendara dari arah Kota Cimahi dan Kota Bandung terjebak akibat mereka tidak bisa melintas.
"Di Cilember pengendara harus mengantre hingga genangan air surut, tapi biasanya air akan surut seiring dengan meredanya hujan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan saat dihubungi, Senin (25/12/2023).
Menurut Fitriandy, banjir diakibatkan adanya limpasan air yang cukup deras dari saluran drainase yang tidak berfungsi optimal ketika turun hujan deras secara merata di wilayah Bandung Raya, termasuk Kota Cimahi.
"Penyebabnya kita akui memang karena ada sarana dan prasarana kota yang tidak maksimal, sehingga terjadi sedimentasi yang menyebabkan drainase dangkal dan menyempit," katanya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Family Time di Cimahi Buat Liburan Akhir Tahun, Disertai Harga Tiket & Jam Buka
Kondisi tersebut, kata dia, diperparah dengan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim yang menyebabkan hujan deras turun secara merata, hingga akhirnya bisa memicu bencana alam terutama banjir.
"Untuk banjir di Kota Cimahi terjadi di titik-titik yang klasik atau sudah biasa, tapi kami tetap turun ke lokasi untuk melakukan assesment," ucap Fitriandy.
Terkait adanya cuaca ekstrem tersebut, kata dia, Pemerintah Kota Cimahi sudah menetapkan status siaga darurat bencana geohidrometeorologi sejak 16 November 2023 sampai 31 Mei 2024.
Baca juga: 350 Rumah di Cimahi Kebanjiran, Warga Sebut Air Mencapai 1,5 Meter
"Status siaga darurat bencana geohidrometeorologi itu sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Cimahi," katanya.
Dia mengatakan, penetapan status siaga darurat bencana ini mengacu pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kewaspadaan peralihan musim kemarau ke musim hujan yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
"Jadi dasar penetapan SK ini yaitu mengacu pada rilis BMKG terkait prakiraan musim hujan wilayah Jawa Barat yang kondisinya sama di wilayah Bandung Raya," ujar Fitriandy. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.