Hari Jadi Persib Bandung Mengalami Perubahan, Komunitas Bomber Sebut 14 Maret 1933 Sakral!

Hari Jadi Persib Bandung Mengalami Perubahan, Komunitas Bomber Sebut 14 Maret 1933 Sakral!

Editor: ferri amiril
istimewa
Hari Jadi Persib Bandung Mengalami Perubahan, Komunitas Bomber Sebut 14 Maret 1933 Sakral! 

"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir. Terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan bobotoh karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi Persib pada tanggal 14 Maret 1933," ujar Prof. Kunto saat ditemui di Graha Persib, Kota Bandung pada Minggu, (17/12/2023).

Pada temuannya, Prof. Kunto menemukan narasi yang menyebutkan bahwa Persib (Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB) merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri PSSI pada 19 April 1930. Dengan temuannya tersebut, menurut Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, Persib harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.

"Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi Persib, tidak berdasarkan fakta sejarah. Apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," tambahnya.

Prof. Kunto menjelaskan, di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti. Tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer). Selain itu, terdapat empat titimangsa lainnya seperti 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.

"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi Persib," ucapnya.

Diketahui penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi Persib, didasari dengan adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah perserikatan yang bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB).

Fakta tersebut, ditemukan Prof. Kunto dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919. Prof. Kunto mengungkapkan ke-13 klub pribumi tersebut, membentuk perserikatan tersendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi yang dilakukan perserikatan Hindia Belanda, Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera.

Dengan adanya hal itu, ke-13 klub pribumi tersebut melakukan deklarasi untuk membentuk perserikatan sendiri di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden dan Soegeng sebagai wakilnya.(*)
 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved