Hari Jadi Persib Bandung Mengalami Perubahan, Komunitas Bomber Sebut 14 Maret 1933 Sakral!

Hari Jadi Persib Bandung Mengalami Perubahan, Komunitas Bomber Sebut 14 Maret 1933 Sakral!

Editor: ferri amiril
istimewa
Hari Jadi Persib Bandung Mengalami Perubahan, Komunitas Bomber Sebut 14 Maret 1933 Sakral! 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Komunitas suporter, Bobotoh Maung Bersatu (Bomber), tetap anggap dan yakini 14 Maret 1933 sebagai tanggal yang "sakral" bagi Persib Bandung.

Meskipun terdapat hasil penelitian yang mengatakan berdirinya Persib tanggal 5 Januari 1919, komunitas Bomber tetap kukuh bahwa "hari jadi" tim kesayangannya pada 14 Maret 1933.

Ketua Umum Bomber, Dian Purnama mengatakan, 5 Januari 1919 boleh saja dianggap sebagai tanggal berdirinya Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB), namun tidak untuk Persib.

"Seharusnya anggap saja BIVB itu bagian dari sejarah awal berdirinya Persib. Tapi tetap, 14 Maret 1933 adalah hari jadi Persib yang sebenarnya. Di mana yang menjadi sejarah sebelumnya itu meleburkan diri, merubah nama, logo dan warna kebanggaan," ujarnya kepada pada Kamis, (21/12/2023).

Baca juga: 7 Fakta Menarik Seorang Anak Diberinama Persib Satu Sembilan Tiga Tiga di Kabupaten Tasikmalaya

Pria yang akrab disapa Apin tersebut menjelaskan, 14 Maret 1933 bukan hanya sekedar tanggal hari jadi Persib, melainkan sudah menjadi tradisi, doa, harapan dan cita-cita untuk para bobotoh.

"Sama halnya seperti Bomber, kami meleburkan diri pada tanggal 3 Agustus 2001. Kalau mau dilihat seperti yang mereka (management) lakukan, bisa saja kami mengklaim berdiri sebelum tahun 1990. Karena ada beberapa fans pendirian Bomber yang sudah ada sebelumnya," tambahnya.

Dengan adanya alasan tersebut, Apin menegaskan, Bomber akan terus mengingat dan mempertahankan tanggal 14 Maret 1933 sebagai hari yang sakral bagi berdirinya Pangeran Biru.

"Kami meyakini, bahwa tanggal sakral Persib adalah 14 Maret 1933. Seperti halnya kami meyakini, tanggal keramat Bomber adalah 3 Agustus 2001," tegasnya.

Namun terlepas dari itu semua, Apin mengatakan, Bomber tidak menolak adanya perubahan hari jadi Persib yang semula 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.

"Secara tradisi, pasti teman-teman tetap merayakan tanggal 14 Maret sebagai hari 'kramat' Persib. Di mana di situ segala doa terbaik kami akan dicurahkan di dalamnya. Namun, apabila tanggal 5 Januari tetap disahkan secara legal, maka kami akan sambut pula secara gempita," ucapnya.

Selaku ketua bomber, Apin berpesan kepada management PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dan tim penelitian dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), agar tetap memperhatikan tradisi dan budaya bobotoh.

"Secara kajian sudah bagus, apalagi yang menjadi lead adalah seorang Guru Besar FIB UNPAD, namun yg harus diperhatikan adalah tonggak di mana nama Persib benar-benar dideklarasikan. Kapanpun hari jadi Persib akan sangat berarti, apabila dibarengi dengan peningkatan prestasi dan tetap berselaras dengan tradisi dan budaya yang ada," pungkasnya.

Pada berita sebelum, Persib secara resmi merubah dan mengukuhkan hari jadinya yang sebelumnya tanggal 14 Maret 1933, menjadi 5 Januari 1919. Perubahan tersebut, terjadi setelah Persib menerima hasil riset yang dilakukan Tim Peneliti Hari Jadi Persib yang diketuai Guru Besar FIB Unpad, Prof. Kunto Sofianto.

Dalam risetnya, Prof. Kunto mengatakan, hari jadi Persib yang ditetapkan 5 Januari 1919 tersebut, merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.

"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir. Terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan bobotoh karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi Persib pada tanggal 14 Maret 1933," ujar Prof. Kunto saat ditemui di Graha Persib, Kota Bandung pada Minggu, (17/12/2023).

Pada temuannya, Prof. Kunto menemukan narasi yang menyebutkan bahwa Persib (Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB) merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri PSSI pada 19 April 1930. Dengan temuannya tersebut, menurut Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, Persib harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.

"Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi Persib, tidak berdasarkan fakta sejarah. Apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," tambahnya.

Prof. Kunto menjelaskan, di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti. Tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer). Selain itu, terdapat empat titimangsa lainnya seperti 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.

"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi Persib," ucapnya.

Diketahui penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi Persib, didasari dengan adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah perserikatan yang bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB).

Fakta tersebut, ditemukan Prof. Kunto dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919. Prof. Kunto mengungkapkan ke-13 klub pribumi tersebut, membentuk perserikatan tersendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi yang dilakukan perserikatan Hindia Belanda, Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera.

Dengan adanya hal itu, ke-13 klub pribumi tersebut melakukan deklarasi untuk membentuk perserikatan sendiri di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden dan Soegeng sebagai wakilnya.(*)
 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved