Autopsi Jenazah Bayi di Tasikmalaya

Rekam Medik dan Hasil Autopsi Jasad Bayi di Tasikmalaya Dicocokkan, Sudah Ada Pembusukan

Fahmi juga mengaku baru melihat rekam medik sang bayi hari ini yang diketahui diserahkan oleh pihak kuasa hukum dari keluarga bayi tersebut

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Machmud Mubarok
TribunPriangan.com/Aldi M Perdana
Dokter Forensik RSUD dr Slamet Garut, Fahmi Arief Hakim, bersama timnya diketahui telah melakukan autopsi pada jasad bayi yang meninggal diduga akibat kelalaian Klinik Alifa di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Dokter Forensik RSUD dr Slamet Garut, Fahmi Arief Hakim, bersama timnya telah melakukan autopsi pada jasad bayi yang meninggal diduga akibat kelalaian Klinik Alifa di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada bulan lalu (November 2023).

Setelah menggali kuburan sang bayi—mengingat jasadnya telah dikubur sejak Rabu (15/11/2023) lalu—kemudian melakukan pemeriksaan luar dan dalam, dr Fahmi telah mengantongi hasil autopsi tersebut.

“Seperti yang sudah diketahui, ini sudah agak lama, sudah sebulan. Hasil sudah kami dapatkan, cuma memang keadaannya, karena sudah dikubur satu bulan, tidak seperti pada awalnya,” jelas dr Fahmi kepada TribunPriangan.com di lokasi pemakaman pada Senin (18/12/2023).

“Semua data-data sudah kami ambil. Nanti untuk kepentingan data-datanya kami serahkan ke penyidik. Jadi, belum bisa saya sampaikan hari ini,” lanjutnya.

Baca juga: Fakta Baru dari Pihak Keluarga Bayi yang Meninggal Diduga Akibat Kelalaian Klinik di Tasikmalaya

Fahmi juga mengaku baru melihat rekam medik sang bayi hari ini yang diketahui diserahkan oleh pihak kuasa hukum dari keluarga bayi tersebut.

“Rekam medik yang diserahkan kuasa hukumnya, kami ambil juga data-data tersebut, nanti kami cocokkan dengan apa yang sudah kami periksa. Hanya saja, ada kekurangan dan kelebihannya,” lengkapnya.

Fahmi menilai bahwa adanya kelebihan dari data rekam medik tersebut lantaran itu merupakan hasil pemeriksaan pada saat samg bayi belum dikubur.

“Jadi kelebihannya itu pasti ada di data rekam medik, karena diperiksa pada saat dia masih dalam keadaan segar. Sedangkan (saat ini), setelah digali kuburannya ‘kan sudah ada pembusukan karena sudah lama,” lengkapnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap akan mengumpulkan kesesuaian data-data dari hasil autopsi dengan fakta-fakta yang ada pada rekam medik sang bayi.

“Rekam mediknya sendiri tadi saya baru lihat dari penyidik,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved