Kisah Januari Mahasiswa Garut Penjual Risol, Tak Malu Keliling Kampus Jajakan Dagangannya

Januari menjelaskan, dalam sehari ia bisa mendapat pundi-pundi rupiah hingga Rp.500 ribu hingga Rp. 700 ribu rupiah dari hasil jualannya itu.

|
Istimewa
Januari Yusuf Ibrahim (22) seorang mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat saat ditemui, Sabtu (9/12/2023). Kisah perjuangan dan kesederhanaan hidupnya kuliah sembari berjualan risol mengemuka ke publik. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Laki-laki tangguh itu bernama Januari Yusuf Ibrahim (22), seorang mahasiswa semester akhir di Fakultas Pertanian, Universitas Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kisahnya kesederhanaan dan perjuangannya mengemuka ke publik karena kegigihannya berkuliah sembari berjualan risol.

Ia tak malu keliling kampus untuk jajakan dagangannya itu, Januari adalah contoh keteguhan di tengah badai kehidupan perkuliahan yang kadang tak mudah dijalani oleh sebagian orang.

"Saya Januari, orang memanggil saya Aris atau Aa Risol," ujarnya memperkenalkan diri kepada Tribunjabar.id saat ditemui di kampusnya, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Jadwal Turun Hujan di Kabupaten Garut Sabtu 9/12/2023, Waspada Cuaca Ekstrim

Januari ternyata sudah berdamai dengan sebutan orang yang memanggilnya dengan sapaan Aa Risol.

Awalnya memang ia tidak berkenan dipanggil sebutan tadi, tapi menurutnya, jika segala sesuatu dimasukan ke dalam hati maka ia tidak akan pernah bisa maju.

"Saya sejak SMA sudah berjualan seperti ini, ini yang bisa orang tua saya beri untuk anak-anaknya bisa sekolah hingga kuliah seperti saya," ungkapnya.

"Suka duka memang selalu ada, apalagi di saat SMA, tidak sedikit yang bully saya," lanjut Januari.

Baca juga: 3 Penginapan di Garut Ini Bernuansa Etnik Vintage Cocok untuk Habiskan Liburan Akhir Tahun

Ia menuturkan, risol yang dijualnya itu dibuat oleh kedua orang tuanya, kemudian dijajakan olehnya sembari berkuliah.

Tidak hanya dirinya, adik nya yang masih duduk di bangku SMA pun mempunyai tugas yang sama, menjajakan dagangan sambil menempuh pendidikan.

"Tidak, saya tidak minder, ini halal dan dibuat dengan penuh cinta oleh kedua orang tua saya, Alhamdulillah sehari selalu habis," ungkapnya.

Januari menjelaskan, dalam sehari ia bisa mendapat pundi-pundi rupiah hingga Rp.500 ribu hingga Rp. 700 ribu rupiah dari hasil jualannya itu.

Selain Risol, ia juga menjajakan makanan olahan lainnya, seperti cimol, donat, onde-onde, hingga lemper.

"Dari keuntungannya itu saya hanya mendapat 10 persen, sisanya untuk  orang tua, keuntungannya itu saya pakai untuk kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari," ungkapnya.

Baca juga: 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tergilas Tol Getaci, Ini List Desanya

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved