Jemaah Umroh di Garut Tertipu

Kronologi Oknum Travel Tipu Puluhan Jemaah Umroh di Garut Menurut Korban, Kerugian Rp479 Juta

Tersangka menawarkan promo umroh khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada Juni 2023.

|
dok Ede Sukmana
Kronologi Oknum Travel Tipu Puluhan Jemaah Umroh di Garut Menurut Korban, Kerugian Rp479 Juta 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Sebanyak 22 calon jemaah umroh dari Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mesti menelan pil pahit setelah gagal berangkat ke tanah suci lantaran ditipu seorang oknum travel.

Video kedatangan puluhan jemaah sempat viral di media sosial setelah mereka terkatung-katung di salah satu hotel di Cengkareng, Jakarta.

Salah seorang korban, Ede Sukmana menceritakan kronologi dirinya dan 21 orang lainnya tertipu oleh seorang oknum travel.

Kata Ede, kejadian berawal dari tawaran seorang tersangka bernama Dani, yang diketahui merupakan warga Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Baca juga: BREAKING NEWS Puluhan Jemaah Umroh di Garut Tertipu Agen Travel, Hanya Diajak Jalan-jalan ke Jakarta

Tersangka menawarkan promo umroh khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada Juni 2023.

"Kronologi awalnya Dani menawarkan promo buat guru ngaji. Semangatlah ketika ada tawaran seperti itu, saat itu saya tawarkan kepada ustad Entis," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).

Seiring berjalannya waktu, tersangka menjalin komunikasi dengan ustad tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.

Dari puluhan orang tersebut, kata Dani, terdapat tiga ustad yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.

Baca juga: 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tersortir Tol Getaci, Ini Nama Desanya

"Kalo jemaah lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.

Ede menuturkan, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur menjadi tanggal 22 di bulan yang sama.

Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh pada 21 November. Mereka berangkat menggunakan bus.

"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.

Baca juga: Tujuan SMAN 9 Garut Deklarasikan Sekolah Bebas Bullying dan Narkoba

Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka. Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum juga mereka pegang.

Dalam kondisi ketidakjelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved