Perang Israel vs Hamas

Hamas Bebaskan 18 Sandera Warga Israel dan Asing, Penuh Tawa dan Senyum, Pelukan dan Tos Tangan

Hamas bebaskan 18 sandera warga Israel dan warga asing lainnya diwarnai tawa dan senyum, pelukan dan tos tangan

Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan layar Video
Hamas bebaskan 18 sandera warga Israel dan warga asing lainnya pada pertukaran tahanan gelombang keenam yang berlangsung  pada jam-jam terakhir gencatan senjata Gaza, Rabu (29/11/2023) malam. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Hamas bebaskan 18 sandera warga Israel dan warga asing lainnya pada pertukaran tahanan gelombang keenam yang berlangsung  pada jam-jam terakhir gencatan senjata Gaza, Rabu (29/11/2023) malam.

Sementara para mediator internasional berlomba-lomba untuk memperpanjang penghentian serangan udara dan darat Israel untuk memungkinkan pertukaran lebih lanjut.

Sepuluh sandera Israel yang dibebaskan pada hari Rabu di bawah kesepakatan gencatan senjata yang menghentikan pertempuran di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas tiba kembali di Israel.

Kantor perdana menteri Israel mengatakan pada hari Kamis pagi, di antaranya lima wanita, tiga anak-anak, dan dua pria berusia 18 tahun.

Sepuluh warga Israel termasuk satu warga negara Belanda, satu warga negara Amerika dan tiga warga negara Jerman serta dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand telah dibebaskan oleh Hamas di Gaza, demikian diumumkan oleh mediator Qatar pada hari Kamis.

Baca juga: Tentara Israel Serbu Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat, Dua Anak Tewas Ditembak

Baca juga: Viral AUI Garut Bagikan Edaran Boikot Produk Israel ke Swalayan dan Resto, Tuai Pro-Kontra Warganet

"10 warga Israel dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan, termasuk lima warga negara ganda: - Seorang warga negara ganda Belanda, yang juga masih di bawah umur - tiga warga negara ganda Jerman - satu warga negara ganda Amerika," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, seraya menambahkan bahwa dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand juga dibebaskan.

Dia menambahkan bahwa 30 warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel sebagai gantinya.

"Qatar tetap berharap bahwa kemajuan yang dibuat dalam beberapa hari terakhir dapat dipertahankan, dan perpanjangan lebih lanjut dari kesepakatan jeda kemanusiaan dapat dicapai," kata al-Ansari dalam sebuah pernyataan.

Suasana pelepasan para sandera Hamas itu berlangsung meriah. Warga Gaza turun ke jalan bersorak-sorai menyambut kedatangan pasukan Brigade Al Qassam yang membawa para sandera.

Para sandera terlihat penuh tawa dan senyum saat diantar anggota Al Qassam. Mereka pun tak sungkan untuk melakukan tos tangan saat mengucapkan sampai jumpa. Bahkan ada pula sandera yang memeluk anggota Al Qassam.

Di bawah pengawasan dan bantuan Palang Merah Internasional, para sandera itu kemudian diantar menuju mobil yang akan membawa ke wilayah Israel.

 

Para negosiator bekerja keras untuk merumuskan rincian perpanjangan gencatan senjata lebih lanjut setelah tenggat waktu yang ditetapkan pada Kamis dini hari. Pembicaraan tampaknya semakin alot karena sebagian besar wanita dan anak-anak yang ditahan oleh Hamas telah dibebaskan, dan para militan diperkirakan akan meminta pembebasan yang lebih besar sebagai imbalan atas pembebasan para pria dan tentara.

Tekanan internasional telah meningkat agar gencatan senjata berlanjut selama mungkin setelah hampir delapan minggu pemboman Israel dan kampanye darat di Gaza yang telah menewaskan ribuan orang Palestina, mencabut tiga perempat dari populasi 2,3 juta orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan. Israel menyambut baik pembebasan puluhan sandera dalam beberapa hari terakhir dan mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan gencatan senjata jika Hamas terus membebaskan tawanan.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan pada hari Rabu bahwa Israel akan melanjutkan kampanyenya untuk menghabisi Hamas, yang telah memerintah Gaza selama 16 tahun dan mendalangi serangan mematikan ke Israel yang memicu perang, "Setelah fase pemulangan para tawanan ini selesai, apakah Israel akan kembali berperang? Jadi jawaban saya adalah ya," katanya. "Tidak ada jalan lain selain itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved