Penanganan Stunting di Sumedang

Soal Pembagian Telur, LLDikti IV Sarankan Pemkab Sumedang Stimulus Warga dengan Buat Kandang Ayam

M. Samsuri, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten menyarankan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk tidak sekedar membagikan telur untuk warga

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Dok. Humas Pemkab Sumedang
M. Samsuri, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten saat melakukan evaluasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik  Gotong Royong Membangun Desa, di Gedung Negara Sumedang, Senin (20/11/2023).  

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - M. Samsuri, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten menyarankan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk tidak sekedar membagikan telur untuk warganya. 

Pembagian telur dilakukan sebagai upaya menangani stunting dan kemiskinan ekstrem di Sumedang. Namun, Samsuri menilai akan lebih elok jika warga sekaligus dididik untuk berdaya. 

"Kalau masyarakat diberi telur, menarik juga kalau kita invite dengan CSR dari Bank Indonesia, di desa itu dibangunkan kandang ayam, yang cukup untuk masyarakat desa, sehingga sirkulasi terjadi," kata Samsuri di Gedung Negara Sumedang, Senin (20/11/2023). 

Baca juga: VIRAL, Pengendara Motor Misterius di Tasikmalaya Resahkan Warga, Warganet: Ternyata Banyak Korbannya

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman yang berdiri di samping M Samsuri dan mendengar pendapat tersebut mengangguk-angguk dan mengapresiasinya. 

Samsuri mengatakan, hal tersebut bisa terwujud dengan sinergitas antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan pihak swasta. 

Saat ini, di Sumedang sedang dilakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gotong Royong Membangun Desa dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. 

Baca juga: Hadapi Dewa United, Fisik Pemain Persib Digenjot Habis-habisan, David da Silva Ungkap Begini

Sebagai percontohan, mahasiswa KKN Temarik ditempatkan di 26 desa di 26 kecamatan di Sumedang. Namun, pada Januari 2024, KKN Tematik akan dilakukan di 251 desa di 26 kecamatan. 

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan terukur. Yakni, para mahasiswa berkewajiban melakukan kegiatan yang diukur dengan Indikator Kinerja Utama (KPI). 

Ada tiga KPI: Penurunan angka kemiskinan, penurunan angka stunting, dan peningkatan daya saing desa.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved