Kronologi Sarip Diserang Babi Hutan di Ciamis, Alami Luka-luka hingga Dapat 30 Jahitan
Sarip segera dibawa ke RSUD Kawali untuk menjalani perawatan selama tiga hari dengan biaya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah setempat.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Sarip (55) seorang petani warga Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, diserang seekor babi hutan, kondisinya kini mulai membaik.
Dirinya diserang babi hutan pada Kamis, 2 November 2023, pekan lalu, sekira pukul 07.00 WIB.
Sarip pun berkenan untuk menceritakan kronologi dirinya diserang babi hutan.
Pagi itu, Sarip hendak pergi menuju kebun dan kolam yang tidak jauh dari rumahnya.
Baca juga: Serunya Perlombaan Olahraga Tradisional dalam Rangka HUT PGRI ke-78 Tingkat Kabupaten Ciamis
Dia tidak menyangka jika yang dilihat dan suara yang dia dengar dari area atas kebun itu adalah seekor babi hutan.
“Awalnya saya dengar dari atas area kebun itu ada suara binatang yang sepertinya akan turun, awalnya saya pikir itu seekor monyet atau lutung, namun setelah saya melihat dan mendekat ke arah selokan ternyata seekor babi hutan,” tutur Sarip dalam video yang direkam warga, Kamis (9/11/2023).
Saat Sarip menghampiri babi hutan tersebut, dia langsung diserang oleh babi hutan itu sehingga dirinya mengalami luka dan mendapatkan 30 jahitan di bagian tangan kiri, kaki, dan badannya.
Sarip yang saat itu sendirian dengan kondisi penuh luka, mencoba menyelamatkan diri dan berlari untuk meminta pertolongan kepada orang-orang di sekitar kebun.
Baca juga: Ribuan Pengendara di Ciamis Terjaring Razia karena Belum Bayar Pajak Kendaraan
Babi hutan yang menyerang Sarip pun menghilang entah pergi ke mana.
“Saat itu dengan kondisi penuh luka, di sisa tenaga, saya berlari sambil teriak meminta tolong dan kebetulan ada orang lagi ngambil rumput mendengar dan menghampiri saya. Babi hutan itu nggak tahu pergi ke mana,” jelas Sarip.
Setelah kejadian, Sarip segera dibawa ke RSUD Kawali untuk menjalani perawatan selama tiga hari dengan biaya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah setempat.
Sementara kedua anak Sarip, Dede Rokayah dan Kartini mengatakan, akibat serangan babi hutan yang menimpa ayahnya, mereka dan keluarganya jadi takut untuk pergi keluar dan melintas ke area tersebut.
Baca juga: Puluhan Personel Gabungan dari Polres Ciamis Amankan Gelaran Kirab Pemilu 2024 di Kecamatan Sukadana
“Perasaan semua di sini jadi takut, apalagi saya suka antar jemput anak sekolah ke kampung baru, melintasnya suka ke area itu,” ucap salah satu anak Sarip.
Tak hanya keluaraga Sarip, warga sekitar turut merasa takut dan khawatir dengan keberadaan babi hutan tersebut, yang hingga saat ini masih belum tertangkap. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.