Efek Rumah Kaca Soroti Isu Agraria
Group Band Efek Rumah Kaca Soroti Isu Agraria, Cholil: Kita Diinjak Tapi Pengen Gigit Balik Juga
Band asal Jakarta, Efek Rumah Kaca, kerap kali menyuarakan kampanye sosial melalui lagu-lagu mereka
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM - Band asal Jakarta, Efek Rumah Kaca, kerap kali menyuarakan kampanye sosial melalui lagu-lagu mereka.
Dengan lirik-lirik implisit dipadu nada-nada semi-rock, mereka menyampaikan beberapa pesan sebagai respons seorang seniman terhadap peristiwa yang tengah terjadi, khususnya di Indonesia.
Lagu yang berjudul ‘Bersemi Sekebun’ misalnya, yang menurut sang vokalis sekaligus gitaris Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud, merupakan bahasa mereka dalam musik dalam merespons kasus agraria yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: MUSIM KEMARAU PANJANG, Lahan Kering di Tasikmalaya Lagi-lagi Terbakar Karena Masalah Ini
“Lagu ‘Bersemi Sekebun’ dari album yang terakhir kami rilis, album ‘Rimpang’, kebetulan kolaborasi dengan Morgue Vanguard,” ungkap Cholil melalui wawancara eksklusif dengan TribunPriangan.com pada Sabtu (7/10/2023) malam.
“Lagu itu, semangatnya sebenarnya begini; iyalah kita tahu, kita memang selalu diinjak-injak, tapi kita pengin bangkit juga, pengin ngelawan juga, pengin ngigit juga, pengin nyubit juga, pengin ngelawan balik gitu,” lanjutnya.
Baca juga: MUSIM KEMARAU PANJANG, Lahan Kering di Tasikmalaya Lagi-lagi Terbakar Karena Masalah Ini
Dengan demikian, tambah Cholil, melalui lagunya tersebut, Efek Rumah Kaca ingin mengingatkan satu sama lain.
“Jadi, kami berusaha untuk mengingatkan satu sama lain bahwa tetap kita harus bersabar untuk melakukan perlawanan,” jelasnya.
Bahkan, Cholil berpesan kepada masyarakat di Rempang-Galang, Kinipan, Dago Elos, Pakel, serta beberapa wilayah yang tengah mengalami konflik agraria untuk selalu terus bertahan.
Baca juga: MUSIM KEMARAU PANJANG, Lahan Kering di Tasikmalaya Lagi-lagi Terbakar Karena Masalah Ini
“Semoga teman-teman bisa terus bertahan. Kami melakukan hal yang kami bisa, mungkin melalui kampanye dan semoga banyak juga orang-orang yang punya imajinasi dan tergerak untuk ikut membantu walaupun mungkin enggak merasakan hal yang sama ‘kan,” papar Cholil.
“Kita-kita semua ini enggak merasakan hal yang sama ‘kan, jadi perlu imajinasi untuk tetap punya simpati kepada teman-teman semua yang menjadi korban (konflik agraria),” lengkapnya.
Baca juga: MUSIM KEMARAU PANJANG, Lahan Kering di Tasikmalaya Lagi-lagi Terbakar Karena Masalah Ini
Cholil juga berharap semoga banyak masyarakat yang bisa meluangkan waktu, tenaga, dan uang untuk bisa membantu mengurangi beban korban-korban terdampak konflik agraria.
“Harusnya ‘kan, kalau ada sesuatu hal di kota-kota tertentu, ya warga ditanya dulu, ini (konflik Rempang-Galang) ‘kan sebenarnya, warganya belum diobrolin dengan baik terkait pembebasan lahan tersebut,” sambung Cholil.
Baca juga: MUSIM KEMARAU PANJANG, Lahan Kering di Tasikmalaya Lagi-lagi Terbakar Karena Masalah Ini
“Tempat mereka bekerja, tempat mereka hidup itu yang mesti dipindah, dicabut gitu. Itu ‘kan enggak gampang ya, dan bukan kebutuhan warga gitu, sehingga ya wajar kalau warga melakukan perlawanan. Ya kita juga kalau digituin pasti melakukan perlawananlah,” lanjut dia.
Kalender Oktober 2025: Ada Berapa Long Weekend Sepanjang Bulan? |
![]() |
---|
Arema FC VS Persib, Memilih Peran Pengganti Klok dan Lucho |
![]() |
---|
Arema FC VS Persib Bandung, 4 Pemain Anyar Belum Tampil 100 Persen |
![]() |
---|
17 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Tergusur Tol Geta, Ini Nama Desanya |
![]() |
---|
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Napoli vs Pisa, Liga Italia Dini Hari, Adu Tajam Lucca dan Nzola |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.