Bupati Rudy Sebut Batik Garutan Diminati Negara Lain, Sayangkan Perajin Terakreditasi Masih Minim

Bupati Rudy pun mengaku tengah memikirkan upaya agar Batik Garutan bisa kembali pada masa kejayaannya seperti tahun 1967-1985.

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Bupati Garut Rudy Gunawan saat memberikan penghargaan kepada perajin Batik Garutan dalam gelaran Peringatan Hari Batik Nasional 2023 di Lapangan Setda Garut, Senin (2/10/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Batik Garutan, salah satu warisan budaya yang telah berkembang sebelum masa kemerdekaan Indonesia ternyata diminati oleh Belanda.

Pernyataan itu disampaikan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan saat lomba Hari Batik Nasional 2023 yang diselenggarakan di Lapangan Sekretaris Daerah Garut, Senin (2/10/2023).

Saat kunjungan kerjanya ke Belanda dalam kegiatan Tong Tong Fair, Rudy mengatakan batik laku keras.

Baca juga: BPBD Jabar Sebut Kebakaran di RSUD dr Slamet Garut Dikarenakan Korsleting Listrik

"Di sana harganya mahal sekitar 300 euro, bisa laku sampai seribu euro, dan yang terbaik itu Batik Garutan," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Kondisi tersebut menurutnya harus dimanfaatkan oleh para perajin batik di Garut.

Namun, Rudy menyayangkan kondisi perajin batik di Garut yang kian waktu kian menurun.

Menurutnya, dari ribuan perajin kini diketahui tinggal tersisa 200-an orang.

Baca juga: Ratusan Peserta dari Jakarta hingga Garut Ramaikan Lomba Katapel di Kota Bandung

"Dari 200 orang perajin, 56 orang perajin telah mendapat sertifikat akreditasi," ucapnya.

Selain perajin yang kian waktu kian menurun, lanjutnya, pendapatan mereka juga ikut menurun.

Dalam satu bulan, satu orang perajin hanya menghasilkan Rp800 hingga Rp900 ribu rupiah per bulannya.

Bupati Rudy pun mengaku tengah memikirkan upaya agar Batik Garutan bisa kembali pada masa kejayaannya seperti tahun 1967-1985.

"Nanti kita rumuskan, bagaimana untuk batik ini bisa dipromosikan dan mendunia," ucapnya.

"Kita ingin ada diplomasi khusus untuk memasarkan Batik Garutan, karena minat di sana (eropa) sama batik itu tinggi," lanjut Rudy. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved