Gelar Wanoja Desa di Indralayang Garut, Alumni ITB hingga UPI Ingin Perempuan Punya Peran Lebih

Kegiatan Wanoja Desa merupakan dialog terbuka untuk kaum perempuan muda di desa menyampaikan aspirasinya dalam berbagai bidang.

Ist
Alumni muda dari kampus ITB, Unpad dan UPI menggelar Wanoja Desa di Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Alumni muda dari kampus ITB, Unpad dan UPI menggelar Wanoja Desa di Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut.

Kegiatan Wanoja Desa merupakan dialog terbuka untuk kaum perempuan muda di desa menyampaikan aspirasinya dalam berbagai bidang.

Para alumni yang tergabung dalam Ganjartivity itu sengaja mendatangi Desa tersebut untuk bertemu dengan perempuan agar menyerap aspirasi khususnya kaum perempuan.

Baca juga: Viral, Garut Dihebohkan dengan Penampakan Pocong di Atas Baliho Pertokoan, Ini Faktanya

Ketua Ganjar Creativity Dicky Fauzia mengatakan, pihaknya hadir langsung di tengah masyarakat sebagai upaya dalam memberdayakan perempuan di desa.

Menurut Dicky Fauzia, terdapat beberapa hal yang diinginkan oleh kelompok perempuan, yaitu mengenai peningkatan knowledge dan skill, akses modal, dan pendampingan untuk meningkatkan kelas usaha.

“Kebutuhan knowledge dan skill ditingkatkan dengan memberi pelatihan. Kebutuhan akses modal difasilitasi dengan kredit dengan suku bunga rendah, tanpa jaminan, dan tanpa biaya di bank," ujar Dicky dalam keterangannya, dikutip Kamis (14/9/2023).

Dengan begitu, menurutnya, kaum perempuan terutama ibu-ibu yang berjualan di pasar gampang mengakses modal.

Baca juga: Pemuda Asal Garut Nekat Curi Motor di Pangandaran, Tak Berdaya Ditangkap di Hadapan Orangtua

"Kemudian pendampingan yang bisa membawa mereka pada posisi berkelas. Dari pendampingan itu bisa diketahui kapan naik kelas, kapan lulus dan mandiri sehingga produknya bisa punya nilai jual tinggi,” ujar Dicky.

Kegiatan Wanoja Desa oleh Ganjar Creativity itu diharapkan terus mendorong perempuan untuk terus berdaya.

Dicky mengatakan pembangunan sebuah bangsa tidak hanya menyasar pada aspek ekonomi, tapi juga pengembangan sumber daya manusia secara holistik termasuk menyasar daerah pedesaan yang memiliki karakteristik dan kebutuhan tersendiri.

"Kami ingin melihat makin banyak perempuan yang bisa mengambil peran strategis dalam lingkup pengambil keputusan. Termasuk dalam hal kendali dalam menentukan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Ke depannya, peran setiap pihak sangat diharapkan mampu mendorong percepatan peningkatan angka pemberdayaan perempuan secara nasional," pungkas Dicky. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved