Menengok Saung Madu Asy-Syakir Sindangpalay Garut, Budidaya Madu di Tengah Ancaman Kerusakan Alam

Budidaya lebah madu mulai dikembangkan di kawasan perbukitan Sindangpalay, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/@
Menengok Saung Madu Asy-Syakir Sindangpalay Garut, Budidaya Madu di Tengah Ancaman Kerusakan Alam 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Budidaya lebah madu mulai dikembangkan di kawasan perbukitan Sindangpalay, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Budidaya tersebut pertama kali dikembangkan oleh Aef Saeful (38) melalui Saung Madu Asy-Syakir miliknya yang terletak di  Kampung Babakan Sukamaju, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan.

Aef menyebut budidaya madu dilakukannya untuk menjaga kelestarian alam di kawasan tersebut yang saat ini tengah dalam ancaman akibat kerusakan alam.

Tidak hanya budidaya madu, Saung Asy-Syakir miliknya juga berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan pendidikan bagi anak-anak di kawasan sekitar, termasuk anak putus sekolah.

"Saung ini dimulai dari rasa kepedulian melestarikan alam, jadi melihat potensi alam di sini yang melimpah, terutama miris juga melihat kerusakan alamnya," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, Minggu (3/9/2023).

Ia menuturkan, pengelolaan alam di kawasan tersebut sudah cukup memprihatinkan, sehingga beresiko terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir bandang.

Saung Madu miliknya itu diketahui mulai berdiri tahun 2022, setelah ia menguasai teknik budidaya lebah yang dipelajarinya sejak tahun 2015.

Ia meyakini istilah Gunung Hejo Masyarakat Ngejo, yang berarti menjaga alam maka akan membawa banyak kebaikan, salah satunya mendatangkan keuntungan seperti tersedianya madu yang bisa memberikan banyak keuntungan.

"Ternyata kalo di alam itu luar biasa, makanya saya mengembangkan budidaya lebah madu, kita melestarikan alam dapat untung," ucapnya.

Aef menyebut, langkah pertamanya dalam mengembangkan budidaya lebah dimulai saat ia terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaannya.

Saat itu perusahaannya tidak bisa beroperasi lantaran terdampak kasus proyek pengadaan Al Quran di Kementerian Agama tahun 2011-2012.

"Setelah kolaps, kena PHK dan akhirnya saya memutuskan pulang kampung, kemudian mulai belajar budidaya lebah ke selatan Garut, lalu saya bisa mendirikan Saung ini," ungkapnya.

Ia menuturkan, budidaya lebah madu di tempatnya memiliki kelebihan tersendiri, salah satunya tidak memberi lebah dengan pakan gula atau sirupan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved