Alumni SMPN 4 Bandung Kunjungi Saung Madu Asy-Syakir Garut, Siapkan Tenaga Pengajar

- Alumni SMPN 4 Kota Bandung tahun 1999 kunjungi Saung Madu Asy-Syakir di Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan,

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/Kiki Andriana
Alumni SMPN 4 Bandung Kunjungi Saung Madu Asy-Syakir Garut, Siapkan Tenaga Pengajar 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Alumni SMPN 4 Kota Bandung tahun 1999 kunjungi Saung Madu Asy-Syakir di Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (3/9/2023)

Dalam kunjungannya, rombongan alumni SMPN 4 Bandung ini berkumpul dalam suatu kegiatan reuni.

Salah satu alumni SMPN 4 Bandung tahun 1999, Roni Rosandi mengatakan, kunjungan mereka ke Saung Madu Asy-Syakir sebagai bagian dari rangkaian kegiatan reuni mereka yang kali ini juga memiliki tujuan sosial.

"Ya kita silaturahmi ke sini yang merupakan milik salah satu teman kami, kami menengok anak-anak didik, setelah survei ternyata tempat ini membutuhkan support," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Ia menuturkan Saung Madu Asy-Syakir, yang berlokasi di Sindangpalay, Kabupaten Garut, telah dikenal sebagai pusat budidaya lebah madu.

Dalam kunjungan ini, para alumni dapat menyaksikan secara langsung proses budidaya lebah madu yang dilakukan dengan metode alami.

Selain itu, kunjungan mereka juga bertujuan untuk mendukung program pendidikan yang sedang dijalankan di Saung Madu Asy-Syakir.

Program tersebut dirancang untuk membantu anak-anak sekolah dan anak-anak putus sekolah di wilayah sekitar lokasi Saung Madu.

"Itu yang mendasari kami mendukung kegiatan di sini, mendedikasikan diri sebagai orang tua asuh, ini akan terus berlanjut mudah-mudahan kita bisa support penuh," ungkapnya.

Roni menjelaskan, ada beberapa fasilitas di Saung Madu yang dirasa masih kurang dalam mendukung kegiatan pendidikan non formal, seperti ketersediaan alat tulis, meja belajar, papan tulis, dan lain-lain.

Atas kondisi tersebut, para alumni berencana untuk menyumbangkan tenaga pengajar, buku-buku pelajaran, dan peralatan sekolah untuk mendukung keberlangsungan program pendidikan non formal di Saung Madu.

"Tadi kami berpikir bagaimana kalau kita sediakan kurikulum di sini, sediakan staf pengajar juga. Kita memikirkan itu untuk support tenaga pengajar," ungkapnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved