Sosok Yang Chil Sung Alias Komarudin Pahlawan Kemerdekaan Asal Korea di Garut Akan Difilmkan

Hal itu yang membuat Yang Chil Sung dikirim ke Indonesia, Bandung. Selang dua tahun tepatnya tahun 1945 Korea dinyatakan merdeka.

Kemerdekaan Korea membuat Yang Chil Sung tidak berada dalam tekanan atau perintah apapun dari Jepang. Namun, ia tidak memutuskan kembali ke tanah airnya tapi membantu kemerdekaan Indonesia.

Keputusannya itu tidak dijalankannya sendiri, ia ditemani dengan dua orang rekannya yang juga berdarah korea, bernama Katsuo Hasegawa dan Masharo Aiko.

Ia kemudian bergabung dengan Pasukan Pangeran Papak (PPP) pada Maret 1946, lalu menjadi pencetus penyerangan basis militer Belanda di Garut dalam rentang waktu 1946 hingga 1948.

Ketika Belanda menggempur, Yang Chil Sung dan pasukannya pernah menghancurkan Jembatan Cinunuk. Akibatnya, Belanda gagal menguasai daerah Wanaraja.

Langkah Yang Chil Sung menepuk mundur Belanda pupus setelah ia dan pasukannya ditangkap. Pada 25 Oktober 1948, Yang Chil Sung dan enam anggota PPP diciduk di Parentas, Tasikmalaya.

Tujuh bulan kemudian, Yang Chil Sung dihukum mati dengan cara ditembak di Kerkof, Garut. Kedua rekannya pun bernasib sama, ikut dieksekusi.

Kini, jasad Yang Chil Sung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

"Terkait keberadaan keluarga dari Yang Chil Sung di Wanaraja, itu yang masih kita cari sekarang, mudah-mudahan masih ada," tandas Rudy Gunawan.