CPNS 2023
Detik-detik Tes CPNS 2023 Dibuka, Segera Simak Berikut Ini Kisi-kisi Materi TWK untuk Tes CPNS 2023
Berikut Ini Dia Kisi-Kisi Materi TWK Untuk Tes CPNS 2023 Tentang Perjuangan Melawan Kemerdekaan Indonesia Yang Bisa Dipelajari Dari Sekarang
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa ya bulan September sebentar lagi akan datang.
Meski beberapa minggu lagi, tapi hal itu akan sangat cepat bagi para calon peserta CPNS 2023.
Karena, seperti yang kita ketahui bahwa CPNS 2023 ini akan segera dibuka pada bulan September 2023.
Baca juga: Detik-detik Tes CPNS 2023 Dibuka, 13 Contoh Soal Latihan Berikut Ini Bisa Bikin Lolos Jadi ASN
Maka dari itu, kamu pun harus mulai mempersiapkan diri dalam mengikuti Seleksi CPNS 2023 dengan cara mulai belajar soal-soal dan mencari kisi-kisi apa saja yang bisa kamu pelajari.
Dalam SKD, nantinya akan ada tiga jenis tes CPNS yang diujikan yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Serta untuk soal TWK ini terdiri dari 30 soal.
Baca juga: Ini 10 Soal CPNS Materi Pancasila yang Diprediksi Masuk Dalam Ujian CPNS 2023
TWK sendiri tentu dimaksudkan untuk menilai penguasaan, pengetahuan dan juga kemampuan seseorang dalam mengimplementasikan rasa nasionalisme, integritas, bela negara, bahasa Indonesia.
Pilar negara, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, serta NKRI.
Kali ini kita akan membahas materi soal tes CPNS 2023 mengenai materi TWK tentang Materi Perjuangan Melawan Kemerdekaan Indonesia, merebut Irian Barat, Organisasi dan Lembaga Internasional, dan Kerjasama Internasional.
Berikut ini dia kisi-kisi materi TWK khusus Perjuangan Melawan Kemerdekaan Indonesia yang perlu kamu pelajari untuk menjawab soal-soal latihan CPNS 2023 :
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
1. Pertempuran
Setelah kemerdekaan, sekutu datang ke Indonesia dengan diboncengi Belanda. Belanda datang dan ingin menguasai Indonesia lagi.
Namun, rakyat Indonesia tidak menyukai kedatangan Belanda dan melakukan pertempuran di berbagai daerah, di antaranya:
a. Surabaya
- Pada 25 Oktober 1945, di bawah pimpinan Mallaby, sekutu datang pertama kali ke Surabaya untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran (tawanan perang).
- Pada 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran di gedung Bank Internasional, tepatnya di Jembatan Merah dan menewaskan Brigjen Mallaby.
- Mengetahui tewasnya Mallaby, pada 9 November 1945, pimpinan sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum.
Ultimatum itu berisi perintah kepada semua orang Indonesia yang bersenjata untuk melapor dan meletakkan senjatanya di tempat-tempat yang telah ditentukan, serta menyerahkan diri.
Batas waktu ultimatum adalah 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.
- Ultimatum itu tidak diindahkan rakyat Surabaya, sehingga pecahlah pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2023 Sebentar Lagi Dibuka, Simak Kisi-kisi Materi Pancasila Berikut Ini
b. Ambarawa
- Pada 20 Oktober 1945, pasukan sekutu mendarat di Semarang, di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethell untuk merebut senjata tentara Jepang.
- Pada 22 November 1945, tentara sekutu mengebom kampung-kampung di sekitar Ambarawa.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pertempuran antara sekutu dengan tentara keamanan rakyat (TKR) dan menewaskan Kolonel Isdiman. K
Kemudian, Kolonel Isdiman digantikan oleh Kolonel Sudirman.
- Pada 15 Desember 1945, Kolonel Sudirman memimpin pertempuran dan pasukan Indonesia berhasil memukul mundur pasukan sekutu dari Magelang dan Ambarawa ke Semarang.
c. Medan
- Di bawah pimpinan Brigjend T.E.D. Kelly, Pasukan Inggris mendarat di Medan pada 9 Oktober 1945.
- Tentara sekutu menduduki beberapa hotel di dalam kota Medan.
Hal itu memancing kemarahan rakyat Medan. Achmad Tahir, seorang bekas tentara Giyugun mempelopori pembentukan barisan pemuda Indonesia.
- Pada 13 Oktober 1945, seorang anggota NICA menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari seorang pemuda. Terjadi pertempuran antara TRI dengan sekutu.
- Pada 1 Desember 1945, pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area."
Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat itulah dikenal istilah pertempuran Medan area.
d. Bandung
- Pada 17 Oktober 1945, pasukan sekutu memasuki kota Bandung
- Pada 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan, selambat-lambatnya 29 November 1945.
Selain itu, rakyat harus menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang.
Jika tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan. Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia.
- Kota Bandung terbagi menjadi dua, yaitu Bandung Utara dan Bandung Selatan. Pada akhirnya, Bandung Utara dikuasai oleh Sekutu.
- Pada 23 Maret 1946, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua yang isinya perintah untuk mengosongkan Bandung Selatan.
- Berdasarkan ultimatum tersebut, pemerintah pusat mengeluarkan maklumat yang berisi perintah pengosongan kota Bandung.
Tokoh-tokoh Pejuang Bandung sepakat untuk mematuhi perintah pemerintah pusat untuk mengosongkan Bandung Selatan demi keselamatan rakyat.
- Sebelum meninggalkan Bandung Selatan, para pejuang membakar semua bangunan yang dapat dimanfatkan oleh tentara sekutu.
Peristiwa pembumihangusan kota Bandung pada 23 Maret 1946 dikenal dengan sebutan Bandung lautan api
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2023 Dimulai September, Sudah Siapkan Akun SSCASN? Simak Caranya Jika Belum
e. Agresi Militer I
- Agresi ini terjadi karena Belanda mengingkari perjanjian Linggarjati.
- Terjadi pada 21 Juli 1947, saat Belanda tiba-tiba menyerang wilayah Republik Indonesia. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
f. Agresi Militer II
- Agresi ini terjadi karena Belanda mengingkari perjanjian Renville.
- Terjadi pada 19 Desember 1948.
- Belanda berhasil merebut Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia.
Selain itu, Belanda juga menangkap dan mengasingkan Soekarno dan Hatta ke pulau Bangka.
Sebelum tertangkap, Presiden Soekarno telah mengirim mandat lewat radio kepada Menteri Kemakmuran, Mr Syaffiruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ibu kota Bukit Tinggi.
2. Diplomasi
1. Perjanjian Linggarjati
- Perundingan Linggarjati dilaksanakan pada 10 November 1946.
- Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Pada 25 Maret 1947, hasil perundingan Linggarjati ditandatangani.
Isi perjanjian Linggarjati, sebagai berikut :
1) Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
2) Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat, yang terdiri atas Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
3) Negara Indonesia dan Belanda merupakan Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Juliana
- Pada akhirnya, Belanda melanggar perjanjian ini dan terjadilah Agresi Militer I.
Baca juga: Ada Info Dimulai 18-30 September, Ini Respon BKN dan Menpan-RB Soal Jadwal Seleksi CPNS 2023
b. Perjanjian Renville
- Terjadi genjatan senjata, setelah Agresi Militer I berlangsung.
- PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan perang antara Belanda dan Indonesia.
KTN terdiri atas Australia yang dipilih oleh Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda, dan Amerika Serikat yang dipilih oleh Australia dan Belgia.
- KTN memprakarsai diselenggarakannya perjanjian Renville, yaitu perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di atas Kapal Renville milik angkatan laut Amerika Serikat.
- Perjanjian Renville dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 1947 dan hasil perjanjiannya ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.
Isi perjanjian Renville, sebagai berikut :
1) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
2) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
- Belanda kembali mengingkari perjanjian, kemudian terjadi Agresi Militer II.
c. Roem Royen
- Pada 4 April 1949 di Jakarta, Indonesia dan Belanda dipertemukan lagi dalam meja perundingan oleh UNCI.
- Dalam perundingan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen.
- Isi Perjanjian Roem Royen adalah sebagai berikut.
1) Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta pada tanggal 1 Juli 1949.
2) Menghentikan semua gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
3) Belanda menyetujui Republik Indonesia Serikat sebagai bagian dari negara Indonesia Serikat.
4) Akan diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Belanda dan Indonesia di Den Haag, setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
Baca juga: Latihan Soal TWK untuk Seleksi CPNS 2023 Beserta Kunci Jawaban, Bisa Dipelajari dari Sekarang
d. Konferensi Meja Bundar
- Pada tanggal 23 Agustus 1949-2 November 1949 dilaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.
- Dalam perundingan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Dr. Moh. Hatta, delegasi BFO (badan musyawarah negara-negara federal) dipimpin oleh Sultan Hamid II, delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen, dan UNCI dipimpin oleh Chritchley.
Isi perundingan KMB sebagai berikut :
1) Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS, pada akhir Desember 1949.
2) RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda.
3) Irian Barat akan diserahkan, setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
e. Pengakuan Kedaulatan
- Sesuai hasil KMB, pada 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS.
- Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu :
1) Den Haag: Ratu Yuliana bertindak sebagai wakil negeri Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia.
2) Yogyakarta: Mr. Lovink (wakil tertinggi pemerintah Belanda) mewakili Belanda dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
- Dengan pengakuan kedaulatan itu, berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah negara Republik Indonesia Serikat.
- Sehari setelah pengakuan kedaulatan, ibu kota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta.
Kemudian, dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Indonesia.
Simak berita upadate TribunPriangan.com lainnya di : Google News
CPNS 2023
seleksi CPNS 2023
CPNS
September
Tes Wawasan Kebangsaan
TWK
kisi-kisi
materi
Perjuangan Melawan Kemerdekaan Indonesia
Pendaftaran CPNS 2023 Sebentar Lagi Dibuka, Simak Kisi-kisi Materi Pancasila Berikut Ini |
![]() |
---|
Pendaftaran CPNS 2023 Dimulai September, Sudah Siapkan Akun SSCASN? Simak Caranya Jika Belum |
![]() |
---|
Ada Info Dimulai 18-30 September, Ini Respon BKN dan Menpan-RB Soal Jadwal Seleksi CPNS 2023 |
![]() |
---|
Latihan Soal TWK untuk Seleksi CPNS 2023 Beserta Kunci Jawaban, Bisa Dipelajari dari Sekarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.