HUT ke 78 RI

Pandawara Group Kembali Beraksi, Kini Bebersih Irigasi di Baleendah Bandung Peringati HUT ke-78 RI

Pandawara Group beranggotakan lima orang pemuda, yakni Muhammad Agung Permana, Gilang Rahma, Muchamad Ikhsan Destian, M Rafly Pasya, dan Rifki Sa'dula

|
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Pandawa Group bebersih di saluran irigasi RBM Kampung Parunghalang RT 13/1, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Lima orang pemuda yang selalu berkegiatan bersih-bersih lingkungan yang dikenal Pandawara Group, kembali beraksi pada 20 Agustus lalu dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dengan mengampanyekan spirit merah putih untuk maju bersama.

Mereka mencoba menggerakkan rasa nasionalisme dan semangat kebersamaan di kalangan anak muda untuk peduli membersihkan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pandawara Group beranggotakan lima orang pemuda, yakni Muhammad Agung Permana, Gilang Rahma, Muchamad Ikhsan Destian, M Rafly Pasya, dan Rifki Sa'dulah.

Gilang berharap dengan gerakan aksi bersih lingkungan bersama Fatigon tersebut mampu menginisiasi semangat anak muda melawan malas gerak dan capek.

Baca juga: 28 Desa dan 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung akan Terserempet Tol Getaci, Ini Daftar Desanya

Mereka pun mengapresiasi produk multivitamin tersebut sebagai partner kolaborasi yang harapannya bisa ada kegiatan positif lain yang semakin intens untuk dilaksanakan.

Muchamad Ikhsan menambahkan, aksi bebersih sungai kali ini dilaksanakan di saluran irigasi RBM Kampung Parunghalang RT 13/1, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

"Alhamdulillah kami sangat senang setelah melihat kondisi sungai itu sudah bersih. Tadinya, banyak tumpukan sampah. Dan, setelah dibersihkan bersama-sama, kembali pulih dan air bisa mengalir kembali," ujarnya, Rabu (23/8/2023) di Bandung.

Ikhsan mengaku alasan mereka tergerak untuk melakukan bersih-bersih aliran sungai maupun pantai, karena berasal dari rasa empati.

Mereka terlahir dari korban bencana alam, yakni banjir. Sehingga, mereka tergerak untuk membersihkan sampah penyebab banjir.

"Kami berharap kebiasaan bersih-bersih di sungai menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap masyarakat di Indonesia, utamanya masyarakat harus memiliki kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya. Setiap makhluk itu pasti menghasilkan sampah. Jadi, paling sederhana adalah mulai dari diri sendiri untuk memilih dan memilah sampah, lalu membuangnya pada tempatnya. Jangan sampai tak miliki kebiasaan memilih dan memilah sampah, serta membuang sembarangan sehingga sungai dan pantai menjadi korbannya," katanya.

Baca juga: 4 Hari Tempat Pembuangan Sampah Warga Bandung di KBB Terbakar, Truk Antre Mengular

Ikhsan pun mengatakan jika anak muda janganlah mudah capek dalam membersihkan lingkungan. Pasalnya, anak muda memegang peranan estafet dari pendahulu untuk membersihkan lingkungan.

Para Pandawara mengaku sempat alami banyak kesulitan dan tantangan dalam melakukan aksi bersih-bersih sampah di beberapa titik, semisal mereka tak bisa memperkirakan 100 persen keamanan saat clean up sungai.

"Paling sering ditemui saat turun ke sungai, ialah di dalamnya sudah pasti banyak pecahan kaca yang sangat beresiko melukai tubuh. Ditambah, ada air bah yang tiba-tiba datang saat melakukan bersih-bersih, karena kondisi aliran sungai sulit diprediksi, ditambah adanya ancaman semisal ular," katanya.

Ikhsan mengaku, paling berkesan selama menjadi aktivis lingkungan ialah di Cirebon saat bersih-bersih di pantai pada 12-13 Agustus, dan 20 Agustus di Bandung dalam kegiatan Fatigon bebersih sungai dalam memperingati hari kemerdekaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved